Untuk kesekian kalinya hati ini dihancurkan dengan satu kata dari mulut kalian
••••
Dengan langkah cepat Lana menyusuri lorong rumah sakit Dokter Rama yang tak lain om dari Lana sendiri
"Assalamualaikum...pagi om" sapa Lana memasuki ruangan Rama
"Eh princess kok udah datang, nggak sekolah?" Rama mengalihkan pandangan ke Lana
"Pulang pagi om hehe" jawab Lana seadanya
"Gimana om hasil labnya?" tanya Lana
Rama terdiam ia sedikit bingung harus menjawab apa
"Ini hasilnya" akhirnya Rama menyerahkan amplop yang berisi hasil lab
Lana menganga lebar sambil menutup mulutnya dengan tangannya.
Sementara Rama ia taku kalau Lana tak bisa menerima kenyataan ini
"Lana.." panggil Rama ragu
"Om tau ini sangat berat untuk kamu, tapi om janji om bakal bantuin kamu biar bisa bebas dari penyakit itu" lanjut Rama menyemangati Lana
"Om ini pasti salah kan? Ini nggak bener kan?" tanya Lana bersimpuh dilantai
Rama yang melihat Lana rapuh pun mendekap keponkannya yang sangat ia sayangi itu
"Udah Lana, kamu harus kuat kita hadapi bersama om bakal rawat kamu sampai sembuh" Rama memberi pengertian pada Lana
"Makasih om" titah Lana mengusap air matanya
"Oh iya Lana lupa belum kasih tau kak Fatih kalo Lana udah disini"
To: Kak Fatih
From: LanaKak gausah jemput Lana soalnya Lana udah ada dirumah sakit tadi Lana pulang pagi
Send
Tak lama kemudian ponsel Lana bergetar menandakan ada pesan masuk
To: Lana
From: Kak FatihOke..aku sekarang juga otw ke rumah sakit kamu jangan pergi dulu
Terjadi keheningan antara Lana dan Rama
"Lan.. boleh om minta sesuatu sama kamu?" suara Rama memecah keheningan
"Emang mau minta apa sih om?kok serius banget keliatanya" balas Lana menampilkan senyum yang terliat jelas palsu
"Kamu kan lagi sakit, dan sakit kamu juga bukan penyakit yang sepele kamu tau kanker adalah penyakit yang sangat bahaya...jadi om minta kamu keluar dari pekerjaanmu itu om nggak mau kamu kenapa napa kalo masalah kebutuhan kamu om akan memenuhi semua" jelas Rama
"Tapi om, Lana nggak mungkin bergantung sama om terus terusan" sanggah Lana
"Papa bener Lan" Sahut Fatih yang berada diambang pintu
"Hem baiklah Lana bersedia" Pasrah Lana
"Besok kamu harus menjalani kemo Lan, jangan lupa datang lagi kesini ya" kata Rama sembari mengelus rambut Lana
"Yaudah sekarang Lana harus kembali bekerja dan sekalian nanti Lana bakal ngomong sama Bu Tisa" ucapnya berpamitan kepada Rama
"Biar kakak antar" Fatih mengikuti Lana dan mengantarkan ke tempatnya bekerja
"Ternyata bener dugaan kakam tentang penyakit kamu...udah stadium berapa?" ucap Fatih tiba-tiba
"Stadium 2" jawab Lana singkat
"Kamu harus kuat ya demi kita semua demi orang orang yang sayang sama kamu meski tanpa keluarga" Fatih memberi semangat Lana
Lana diam tapi hatinya ia menangis apakah ia akan kuat dengan semua ini? Entahlah
"Makasih kak"
"Kakak pergi dulu kamu jangan terlalu capek ya" nasihat Fatih
Lana hanya mengangguk melihat mobil Fatih yang perlahan menghilang
Ting tong
"Assalamualaikum...." teriak Lana didepan pintu rumah Davin
Tak lama nampaklah seorang wanita paruh baya yang seminggu terakhir tak ia temui
"Bu Tisa...kapan pulangnya?" tanya Lana mencium tangan Bu Tisa
"Baru aja satu jam yang lalu..yuk masuk" ajak Bu Tisa
"Em.. Bu, Lana mau ngomong"
"Iya mau ngomong apa?" tanya Bu Tjsa penasaran
"Gini jadi Lana memutuskan untuk berhenti kerja soalnya Lana mau ikut om Lana" titah Lana menunduk ia terpaksa berbohong kepada Bu Tisa Lana tidak ingin ada orang lain yang tau tentang masalahnya
"Kenapa harus tiba tiba?"tanya Bu Tisa
"Sekali lagi Lana minta maaf Bu tapi Lana tidak bisa nolak dan itu tadi om baru bilang" jawab Lana
"Yaudah gapapa makasih ya udah jaga Davin selama ibu gak dirumah, kamu jaga diri baik baik kalo mau main kesini rumah ini selalu terbuka buat kamu" Bu Tisa tersenyum tulus lalu memeluk Lana
Dalam dekapan Bu Tisa Lana menetes kan air mata
"Apa gini rasanya dipeluk seorang ibu?" batinnya
"Ngomong ngomong mas Davin belom pulang Bu?" tanya Lana celingak celinguk mencari keberadaan Davin
Entah mengapa ia tiba tiba mencari Davin
"Belum, mungkin lagi jalan sama pacarnya" jawab Bu Tisa
"Mbak Viona?" tanya Lana memastikan
"Iya, sebenernya ibu nggak terlalu suka sama anak itu keliatannya dia bukan anak baik baik" jelas Bu Tisa dengan wajah kesal saat membahas Viona
Terdengar suara mobil dari depan rumah
"Mungkin itu Davin" mereka berdua segera kedepan melihat siapa yang datang
Dan ternyata benar Davin datang bersama Viona
"Siang mah" sapa Davin
"Siang tante" sapa Viona mereka langsung berlalu memasuki rumah tanpa menghiraukan Lana dan Bu Tisa yang masih di depan
"Tuh kan nggak ada sopan sopannya sama orang tua" gerutu Bu Tisa pada Lana
"Sabar ya Bu, ayo masuk" ajak Lana
Udah lama author gak update
Soalnya baru selesai uts kemarinJangan lupa vote & coment ya reader
KAMU SEDANG MEMBACA
Strong Girl (SG)
Teen Fictionlife is not always about happiness, there are times when we are tested for sincerity I survived for a reason