Ku malas edit. Maaf ya author malasnya kambuh terus.
Happy reading!
.
.
.
.
.Hari ini Umji sudah sehat, tapi izin masuk agak terlambat karena Suga memintanya untuk ikut ke tempat percetakan undangan.
Dan disinilah mereka sekarang. Dengan Umji yang memilih bentuk undangan dan Suga yang fokus dengan ponselnya.
"Kamu mau undangan yang bagaimana?" tanya Umji kepada Suga sambil memperlihatkan gambar contoh undangan.
Suga menunjuk secara acak, tanpa mengalihkan perhatiannya dari ponsel. "Yang ini saja."
"Hmm.. bagus juga. Yasudah yang ini saja." Umji menyetujui pilihan Suga, lagipula memang bagus menurutnya.
- - - - -
Umji masuk ke kantornya sambil menyapa beberapa karyawan kantor lainnya.
"Selamat pagi Nona Kim!" sapa sebuah suara dari belakang Umji.
Umji kenal suara itu. Umji memutar tubuhnya. "Selamat pagi juga Tuan Cha!" ujar Umji menyapa kembali.
Cha Eun-Woo, sedang tersenyum cerah kepada Umji. Dan Umji juga membalas senyumnya.
"Bagaimana kabarmu hari ini? Sudah sehat?" Perhatikan cara Eunwoo berbicara. Tidak ada kata 'saya-anda'. Umji memintanya untuk tidak terlalu formal, mereka sudah seperti kakak-adik.
Mereka menunggu lift bersama. Saat pintu lift terbuka, Eunwoo mempersilahkan Umji masuj lebih dulu.
"Siang ini, makan siang denganku bagaimana?" tawar Eunwoo.
"Hm.. Oke. Sampai jumpa nanti siang," sahut Umji kemudian mendahului keluar lift. Meninggalkan Eunwoo yang masih tersenyum seperti orang bodoh di dalam lift.
- - - - -
"Mau makan apa? Pesanlah yang kamu suka," kata Eunwoo, mempersilahkan Umji memilih makanannya.
"Pesan saja makanan yang sama denganmu," balas Umji.
Eunwoo mengatakan pesanannya kepada pelayan. Sambil menunggu makanan, Umji dan Eunwoo mengobrol cukup banyak. Contohnya tentang masa kuliah Umji di Amerika dan tentang Eunwoo yang pernah mendapat beasiswa kuliah di universitas terbaik di Korea Selatan.
Mereka tidak pernah sedekat ini sebelumnya.
"Yewon, apa kamu sudah punya kekasih?" tanya Eunwoo tiba-tiba.
"Ne. Aku sudah punya calon suami," jawab Umji bangga. Menyebut Suga sebagai calon suami memberi efek bangga bagi Umji.
"Oh begitu." Keadaan hening sebentar.
Seorang pelayan mendekat, mengantar pesanan mereka. Setelah mengucapkan terima kasih, Umji kembali membuka percakapan.
"Ah iya, kamu datang ya ke pernikahanku nanti. Minggu depan akan ku beri undangannya," kata Umji dengan senyum yang tak pernah hilang.
"Hmm... akan ku usahakan." Eunwoo hanya tersenyum kecil.
Hah.. baru saja mau tancap gas, eh ternyata sudah ada yang punya.
- - - - -
"Ji, hari ini ambil undangan ya?" tanya Suga yang sebenarnya ia tahu jawabannya.
Tak terasa, besok Suga akan kembali ke kota tempatnya bekerja (Suga bilang begitu). Dan Suga ke Seoul lagi minggu depan, seminggu sebelum pernikahan mereka.
"Ne," jawab Umji singkat.
Umji tidak berniat bicara banyak hari ini. Entahlah mungkin efek hari pertama kedatangan tamu bulanan.
Selama perjalanan hening mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.
= = =
Maaf lama gak update, Just One Word juga gak update, gara-gara baca novelnya Tere-Liye. Novel terakhir yang bisa gue baca di kelas 9, setelah itu boleh baca novel lagi habis UN.
Malah curhat.
Jadi keputusannya... cerita ini dilanjutkan dengan 15 chapter + special chapter. Konfik yang sedikit.
Udah gitu doang.
Vomment jangan lupa.
= = =
Next Chapter :
"Kenapa yang ini?"
- - - - -
"Siapa dia?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY Cold Boy - After Story [Umji x Suga FF] 》END《
FanficSequel dari 'MY Cold Boy [Umji x Suga FF]' Semenjak melamar Umji, Suga menjadi lebih cerewet dan protektif. Kalau dulu Umji yang selalu mengoceh, sekarang malah jadi terbalik. Umji merasa Suga bukan lagi Suga yang dulu. Tiba-tiba Suga menjadi sosok...