SinB membuka pintu rawat inap, hendak memanggil Suga. Dapat dilihatnya Suga duduk di kursi depan ruang rawat Umji dengan kepala bersandar di dinding dan mata terpejam. Sepertinya Suga sedang mencoba untuk tidur.
SinB mendekat. "Sunbaenim!" panggilnya dengan suara cukup keras.
Tidak ada sahutan.
Ya, seperti biasa, SinB si gadis yang mudah kesal. "Sunbaenim, Umji memanggilmu," ucap SinB cepat seperti seorang rapper.
Suga membuka matanya. Suga menatap SinB yang berdiri didepannya dengan tatapan seolah bertanya.
"Ne.. Umji memanggilmu," ulang SinB, tidak secepat tadi.
Mendengar itu, Suga berdiri dan segera masuk ke ruang rawat Umji. Meninggalkan SinB yang terus menatapnya kesal.
"Terima kasih," sindir SinB saat pintu ruang rawat kembali tertutup.
Ya, Suga lupa mengucapkan kata terima kasih.
- - - - -
"Umji-ya!" panggil Suga dengan suara serak.
Umji dan Eunha menoleh.
"Ah, aku keluar dulu kalau begitu," kata Eunha undur diri. Untunglah ia paham dengan situasi.
Suga dan Umji, sepertinya mereka perlu bicara.
Segera saja Eunha keluar dari ruangan tersebut. Tinggal Suga dan Umji sekarang.
"Oppa, duduklah!" pinta Umji dengan memberi isyarat Suga untuk duduk di kursi sebelah ranjang.
Suga menurut.
"Hm.. berapa hari lagi pernikahan kita?" tanya Umji sambil mengingat-ingat.
Suga ikut berpikir. Ah, enam hari lagi pernikahan mereka. Suga juga sudah satu minggu tidak bekerja. Untunglah bosnya mengerti.
"Enam hari lagi," jawab Suga.
"Enam hari lagi?" ulang Umji dengan nada bertanya, matanya menerawang ke arah langit-langit ruangan.
"Hm.."
"Oppa, aku mau bertanya. Um... mungkin saat mabuk aku mengatakan banyak hal aneh, tapi tolong jujur. Siapa... wanita yang bersamamu di malam aku kecelakaan?"
Suga terdiam. Bagaimana cara menjelaskannya?
- - - - -
"SinB-ya!" panggil Eunha saat keluar dari ruang rawat Umji.
SinB menoleh pada Eunha, tapi tatapan matanya terlihat sebal.
"Wae? Wae? Aku salah apa?" tanya Eunha yang tidak terima.
"Bukan eonni yang salah. Si es gula itu yang salah. Tidak punya sopan santun," jelas SinB
"Nugu? Suga sunbae?" SinB mengangguk. "Sudahlah, kamu seperti tidak tau dia saja. Ayo kita pergi! Suga sunbae dan Umji sepertinya akan lama mengobrol," ucap Eunha dan berjalan mendahului SinB.
"Eonni! Sebentar lagi ulang tahunku, kamu tidak ingin beri aku hadiah?" SinB menyusul langkah Eunha.
"Kamu juga seharusnya memberiku hadiah."
"Kalau begitu kita tukar kado saja!"
"Ide bagus! Kajja!"
- - - - -
"Oppa," panggil Umji.
Suga sudah menjelaskan semuanya pada Umji, ia juga sudah minta maaf.
"Ne?" tanya Suga.
"Lalu bagaimana?" kata Umji balik bertanya.
"Apanya?"
"Hmm.. pernikahan kita. Apa ingin dilanjutkan?"
"Apa yang kamu bicarakan? Tentu kita lanjutkan. Kita undur saja sampai kamu benar-benar pulih."
"Bukan itu, oppa."
"Hah? Terus?"
"Mian, oppa. Sepertinya kita perlu waktu lebih untuk mengoreksi diri..."
Suga terdiam. Ia tidak mengerti maksud Umji.
"Oppa, mianhae. Tolong beri waktu untukku memberi kepercayaan padamu lagi."
"Lagi? Apa maksudmu, Ji-ya?"
"Saat kamu pulang, aku datang ke bandara untuk menjemputmu. Aku tau kabar pulangmu dari Chaeyeon eonni. Dan parahnya lagi,,, malam sebelumnya aku sempat menelponku. Yang aku lihat dibandara tambah membuatku sakit.
"Kamu memeluknya, Jennie Kim. Ya, walau sekarang aku sudah tau kalau kamu dan dia tidak punya hubungan apa-apa lagi, tapi hati ini terlanjur sakit. Ditambah lagi saat malamnya... saat aku menelponmu, kamu menambah rasa tidak percayaku."
Suga mencoba untuk mencerna kata-kata Umji tadi. Jadi, Umji melihatnya?
"Tolong beri waktu aku untuk mengumpulkan rasa percayaku lagi... oppa."
Terdengar tegar, tapi sebenarnya Umji sudah menahan tangis sejak tadi. Suga melihatnya. Mata Umji begitu rapuh, membuat Suga yang melihatnya ikut merasakan sakit.
Jika kamu sudah cinta, kamy juga akan ikut merasa sakit saat melihat orang yang kamu cintai menangis. Apalagi saat kamu tahu tangis itu karenamu.
"Mianhae," gumam Umji pelan.
Suga berdiri, mencoba untuk mengabulkan permintaan Umji. Ia pikir Umji benar. Ini semua salahnya. Berbohong, melarang ini-itu, menyerahkan segala persiapan pernikahan sama Umji kelelahan, dan juga terkadang memprotes pilihan Umji. Begitu egois dirinya.
"Kalau begitu... aku akan beri kamu waktu dan buktikan aku bisa membuatmu percaya padaku lagi," kata Suga kemudian memulai langkah menuju pintu.
Tapi langkah itu tiba-tiba terhenti, Suga membalik tubuhnya. "Mianhae, Umji-ya. Aku mengecewakanmu."
Setelah itu Suga keluar dari ruangan serba putih tersebut, menyisakan Umji yang sudah menangis.
"Mianhae, oppa," gumam Umji. "Mianhae."
= = =
Update!!!
Btw, HBD Eunbi satu lagi. HBD Mbihh a.k.a SinB. WYATB!!!
Kemarin juga ultah Taeha Momoland. HBD Kim Taeha.
Hari ini ultahnya Yein Lovelyz, HBD maknae!
98 line semua, hehehe..
Jangan lupa vomment, sayang ^^
= = =
Next chapter :
Dirinya sudah diperbolehkan pulang.
- - - - -
"Aku sudah bilang sebelumnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY Cold Boy - After Story [Umji x Suga FF] 》END《
FanfictionSequel dari 'MY Cold Boy [Umji x Suga FF]' Semenjak melamar Umji, Suga menjadi lebih cerewet dan protektif. Kalau dulu Umji yang selalu mengoceh, sekarang malah jadi terbalik. Umji merasa Suga bukan lagi Suga yang dulu. Tiba-tiba Suga menjadi sosok...