AS - 10

2.2K 198 24
                                    

Baca a/n

= = =

Seorang wanita sibuk menangis di ruang tamu rumahnya. Sang suami berusaha untuk menenangkannya.

Sowon dan Jin.

"Sudahlah jangan menangis!" pinta Jin sambil mengelus punggung Sowon, berharap istrinya bisa berhenti menangis.

Tapi percuma, Sowon tetap terus menangis.

"Ini sudah hampir satu jam kamu menangis. Dan ini sudah hari keenam sejak kejadian itu. Yewon pasti sedih kalau tau kamu menangis," bujuk Jin lagi. "Dia pasti tidak suka jika tau kamu menangis seperti ini," lanjutnya.

Bukannya berhenti, tangis Sowon makin keras.

Sepertinya Jin salah bicara.

"Kamu benar," kata Sowon tiba-tiba. "Yewon pasti sedih," lanjutnya sambil menghapus air mata dari pipinya.

Jin hanya bisa menatap aneh sang istri. Biar aneh begitu, Jin tetap sayang kok.

"Oppa! Antarkan aku ke rumah sakit sekarang!"

- - - - -

Suga keluar dari ruangan tempat Umji dirawat. Sebenarnya ia tidak mau keluar, tapi ia terpaksa keluar.

Tadi tiba-tiba Jin dan Sowon datang. Suga menatap pasangan itu bingung. Apalagi mata Sowon terlihat memerah dan sembab, tambah membuat Suga bingung. Jin meminta Suga untuk keluar dari ruang rawat tersebut.

Bukan apa-apa, Jin hanya tidak ingin ada perang dunia ketiga antara Sowon dan Suga. Cukup enam hari yang lalu ia melihat tayangan langsung perangnya. Kali ini ia tidak ingin hal tersebut terjadi lagi.

Kembali ke Suga. Ia hanya duduk di kursi depan ruang rawat sambil menatap lantai. Beberapa kali terdengar helaan napas kasar darinya. Perasaan Suga masih sama seperti sebelumnya. Khawatir.

Ah, ada satu lagi. Perasaan rindu. Sungguh, dirinya benar-benar merindukan Kim Ye-Won. Rindu senyumnya, rindu tawanya, dan rindu segala hal yang pernah mereka lalui bersama. Yang Suga lihat selama 6 hari terakhir adalah wajah datar dari Umji.

"Umji-ya? Kapan kamu bangun? Aku merindukanmu.."

- - - - -

"Yewon-ah? Ada banyak selang ditubuhmu... apa sakit? Yewon-ah, eonni, eomma, appa, dan Sohye merindukanmu," ucap Sowon sambil menggenggam tangan adiknya.

Mendengar suara Sowon yang mulai bergetar, Jin maju dan mengelus kepala istrinya pelan.

"Yewon-ah, kamu ingatkan Sohye sebentar lagi lulus? Kamu juga akan menikah... jadi bangunlah," ucap Sowon lagi, kali ini dengan kepala tertunduk.

Mata Sowon menangkap pergerakan dari tangan yang sedang digenggamnya.

"Yewon-ah?" panggil Sowon. Ia mengangakat kepalanya untuk melihat wajah Umji.

Dengan gerakan lambat, mata Umji terbuka. Mata itu menatap sekeliling ruangan. Dan akhirnya bertemu dengan mata sang kakak.

"Eon-eonni...." lirih Umji.

"Yewon-ah!" seru Sowon bahagia hingga tanpa sadar air matanya kembali tumpah. "Kamu sudah sadar?"

Bukan tangis kesedihan, tapi tangis bahagia.

"Biar aku panggilkan dokter," kata Jin cepat, kemudian keluar dari ruangan.

"Eon-ni? A-aku kenapa?" tanya Umji dengan suara serak.

"Nanti saja eonni jelaskan," jawab Sowon.

Umji hanya bisa mengangguk pelan.

= = =

Noh, Umji dah sadar.

Singkat banget tau kok. Maaf ya,,, gue sengaja bikin singkat, biar greget. Walau ceritanya biasa aja :(

Mau berbagi berita bahagia. Aku lulus, mak!!!

Bukan cuma itu. Kabar baiknya lagi, gue bakal ngangur selama hampir 1 bulan lebih. Yeayyy... artinya gue bisa lebih leluasa nulis.

Gue juga buat jadwal update untuk cerita ini. Senin-Kamis (kalau jaringan internet tersedia).

Jadi, bakal update lagi hari Kamis minggu ini, Senin minggu depan, dan Kamis minggu depan. Chapter 14 dilanjut setelah lebaran beserta chapter 15 dan special chapter.

Udah mau tamat ternyata :')

Oh iya! Makasih buat 10K readers DIARY, 70K readers untuk MCB, 4K readers AS, rank #1 DIARY dalam tag diary, 442 followers ^^

Makin sayang sama kalian ♥♥♥

Jangan lupa vote comment, ya!

= = =

Next Chapter :

"Ada apa, Hyung?"

- - - - -

"Bisa tolong panggilkan dia?"

MY Cold Boy - After Story [Umji x Suga FF] 》END《Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang