Pencet bintangnya jangan lupa, say ^^
Btw lirik lagu yang di mulmed pas gitu sama kisah mereka.
Happy reading!
= = =
Tak perlu waktu lama bagi Umji dan Suga untuk mempersiapkan lagi pernikahan mereka. Pernikahan mereka dilaksanakan 2 bulan sesudah Suga melamar Umji di hadapan keluarga Kim.
Setelah semua yang terjadi dan mereka lewati, pada akhirnya memberi hasil yang baik bagi mereka.
Hari ini. Hari yang sangat mereka nantikan. Hari dimana mereka berdua akan mengucap janji suci pernikahan mereka.
Umji sedang berada di dalam ruang rias pengantin. Di depan sebuah cermin dengan make up dan gaun yang sudah ia kenakan. Ia sibuk melamun, mengingat semua yang sudah ia lalui. Saking sibuknya melamun, Umji sama sekali tidak mendengarkan pujian Sohye tentang penampilannya hari ini.
"Eonni! Kamu cantik, tapi aku juga cantik, sih. Ini sama seperti saat Sowon eonni menikah..."
Percuma sebenarnya, karena Umji sama sekali tak mendengarkan.
"Aigoo, cantiknya anak eomma!" puji Ny. Kim yang baru saja memasuki ruang rias.
Umji tersadar dari lamunannya. Ia menoleh dan tersenyum pada sang ibu.
Sohye menghentikan ocehannya dan menoleh pada ibunya. "Gomawo, eomma!"
Ny. Kim tertawa kecil dan mendekat kepada dua putrinya.
"Sohye-ya, sana temani Sojung eonni-mu!" pinta Ny. Kim pada Sohye.
"Ne, eomma!" jawab Sohye dengan berseru.
Sohye beranjak pergi dari ruang rias, hanya ada Umji dan Ny. Kim di dalam sana.
Ny. Kim bergerak maju dan memeluk anak tengahnya itu. Umji membalasnya. Cukup lama ibu dan anak itu berpelukan.
"Putriku sudah tumbuh menjadi gadis dewasa," ujar Ny. Kim dalam peluknya.
"Itu semua karena eomma. Aku bisa begini karena kasih sayang dari eomma, appa, eonni, juga Sohye. Kalian membuatku kuat dan bangkit dari penyakitku. Kalian memberiku semangat untuk hidup lebih bahagia. Gomawo, eomma. Jeongmal gomawo," balas Umji.
Ny. Kim melepas pelukannya. Beliau menepuk pipi Umji pelan. "Dengarkan eomma... Percayalah ini bukan akhir. Banyak hal yang akan kalian lalui nantinya. Apapun yang terjadi, jangan pernah tinggalkan Yoongi. Eomma yakin kamu sudah tumbuh menjadi gadis yang mampu berpikir dewasa untuk menyelesaikan masalah yang ada. Yang kalian perlu hanya saling percaya satu sama lain. Mengerti?"
"Ne, eomma."
- - - - -
Umji berjalan menuju altar dengan anggun di dampingi Tn. Kim. Senyumnya sangat cerah. Matanya hanya tertuju pada laki-laki yang berdiri di depannya.
Suga. Ia membalas Umji dengan senyum manisnya. Masih setengah percaya, gadis itu akan segera menjadi miliknya.
Sebelum acara di mulai, Suga sempat merasa gugup. Untung ada Jin yang menenangkannya.
Langkah Umji dan Tn. Kim semakin mendekat. Hingga akhirnya tiba dihadapan Suga.
Tn. Kim memberikan tangan Umji kepada Suga. Suga menerimanya dan menggenggamnya erat, seolah tidak ingin melepasnya walau hanya sedetik.
"Tolong jaga putriku!" pinta Tn. Kim.
"Pasti," jawab Suga yakin.
Tn. Kim mengangguk dan menepuk pundak Suga, setelah itu beliau menyingkir mempersilahkan mulanya pembacaan janji pernikahan.
Semua berjalan lancar. Pembacaan janji pernikahan sudah dilaksanakan, artinya Umji dan Suga sudah resmi sebagai suami-istri.
Para tamu undangan memberi selamat pada pengantin baru. Mereka tampak menikmati acara dan makanan yang disugguhkan.
Pengantin baru. Hm.
Lagi-lagi Umji tersenyum mengingatnya.
"Ji-ya? Kenapa senyum-senyum begitu?" tanya Suga yang menyadari istrinya sejak tadi terus tersenyum.
"Ah, aniyo oppa," jawab Umji kemudian duduk di bangku yang ada di belakangnya. Lelah juga rasanya melayani ucapan selamat dari para tamu sambil berdiri.
"Kamu lelah?"
Umji mengangguk.
"Lepas saja sepatunya. Pasti sakit."
Umji menurut. Benar kata Suga, kakinya sakit. Kakinya terasa lebih lega bernapas setelah ia melepas heels-nya.
Umji mengurut kakinya pelan. Suga melihat itu ikut duduk disisi sebelah kanan Umji. Untungnya, sedang tidak ada tamu memberi selamat.
Saat seperti itu timbul ide jahil di otak Umji. "Oppa!" panggilnya.
Suga menoleh.
"Aku ingin membisikkan sesuatu."
Suga mendekatkan telinganya.
"Saranghaeyo," bisik Umji dengan suara imut.
Gerakan selanjutnya berhasil membuat Suga mematung.
Umji mengecup pipi kiri Suga sekilas.
Setelah melakukan itu, Umji kembali bertindak seolah tak terjadi apa-apa. Suga tersenyum menatap Umji sambil memegang pipi kirinya.
"Ji-ya!" panggil Suga.
"Hm?" Umji menoleh. Sekarang wajahnya berhadapan dengan wajah Suga.
"Nado saranghae," kata Suga pelan.
Seolah membalas dendam, Suga mengecup bibir Umji singkat. Bisa ditebak, kali ini Umji-lah yang mematung.
"AHHHH!!! MATAKU TERNODA!!!" jerit SinB yang ternyata melihat adegan tadi.
SinB. Gadis itu benar-benar tidak mengerti situasi.
.End.
= = =
Udah gitu aja.
Gak bisa banget buat adegan romantis-unyu gitu.
Happy ending tuh. Kalau MCB ending-nya romantis kalau AS malah konyol begini. Hadeeh..
Gue dah janji bakal ada special chapter. Semoga kalian suka.
= = =
KAMU SEDANG MEMBACA
MY Cold Boy - After Story [Umji x Suga FF] 》END《
FanfictionSequel dari 'MY Cold Boy [Umji x Suga FF]' Semenjak melamar Umji, Suga menjadi lebih cerewet dan protektif. Kalau dulu Umji yang selalu mengoceh, sekarang malah jadi terbalik. Umji merasa Suga bukan lagi Suga yang dulu. Tiba-tiba Suga menjadi sosok...