3 | Our First Day

11.6K 1.2K 132
                                    

Ada narasi yang aku buat. Please dengarkan dan hayati.

3 | Our First Day


There is something going between me and you

Sofia

Ada banyak orang mengatakan jatuh cinta pada pandangan pertama itu omong kosong. Hanya bualan. Tak perlu dipikirkan lebih jauh.

Tapi bagaimana jika kebanyakan orang itu salah? Bagaimana jika di dunia ini, setidaknya--ada sepasang manusia yang hidup bersama karena jatuh cinta di pertemuan pertama mereka.

Kita tidak tahu. Tak seharusnya kita menarik garis kesimpulan jika cinta yang menggebu akan berakhir menjadi kesalahan. Kita tak perlu menghakimi sepasang manusia yang menginginkan kebersamaan namun hangatnya hanya di awal saja.

Aku tak pungkiri, menyukai Hyo Chang karena sosoknya. Bohong... jika kukatakan aku suka padanya karena sifatnya. Bahkan... kami tak bicara banyak di awal pertemuan.

Namun ada satu hal yang setidaknya ku yakini. Aku dan dia sama-sama tidak takut untuk mencoba. Meskipun kusadar akan ada banyak pertanyaan dari orang-orang terdekat padaku. Pertanyaan retoris, yang terdengar datar dan mengusik.

Yakin bisa LDR? Orang asing pula.
Pacaran sama orang Korea? Memang ngerti bahasanya?

Dan sederet pertanyaan lainnya yang cenderung memojokkan.

Tapi sungguh, aku tidak terlalu peduli. Aku masih cukup muda untuk dikatakan membangun hubungan yang serius. Aku masih delapan belas tahun, dan tak semestinya aku berpikir terlalu jauh. Jelasnya, aku hanya ingin menjalaninya. Sebaik mungkin, sebisa mungkin, dan sepercaya mungkin.

"Berapa umurmu?" aku bertanya pada Hyo Chang, melanjutkan percakapan kami di messenger. Di hari pertamaku menjadi kekasihnya.

Ah benar... aku sudah menjadi kekasihnya sekarang. Malu menghinggapi hatiku diam-diam.

"16," jawabnya.

Aku terkesiap. Hyo Chang lebih muda dua tahun dariku. Dan itu artinya saat ini Hyo Chang baru menginjak kelas sepuluh setara di Indonesia. 

"Ah..." aku hanya membalas seperti itu.

"Are you 17?" tanya Hyo Chang lagi.

"I'm older than you. 18."

"누나... 사랑해요 (Nuna... saranghaeyo). I just have an hour before take off."

Aku yang tengah minum air, nyaris menyemburkannya saat membaca pesan dari Hyo Chang. Yaaa!!! Apa-apaan pria ini?

Aku berulang kali menghapus pesan yang sudah kuketik. Bingung harus membalasnya bagaimana. Apa aku harus membalas pernyataannya?

Aku terdiam sejenak, lalu buru-buru mengirimkan balasannya. Ah, masa bodoh jika ini terasa konyol.

"나도 사랑해요 (Nado saranghaeyo). And don't call me Nuna."

"Ok, haha," balasnya singkat.

Bukannya aku tidak ingin terlihat muda. Hanya saja itu bukan budaya Indonesia. Aneh rasanya jika dipanggil kakak oleh laki-laki yang umurnya tidak jauh berbeda dariku.

from Angklung to KoreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang