5 | Hesitance

8.3K 878 80
                                    

5 | Hesitance

Tak peduli sejauh apapun jarak yang memisahkan, aku tetap di sini.

Menunggumu dalam sunyi.

Sofia

Seringkali orang mengatakan padaku hubungan ini akan sangat sulit diteruskan ke jenjang yang serius. Bahkan ada yang mengatakan aku hanya membuang-buang waktu dan tenagaku.

Karena rindu itu menyiksa, memenuhi pikiran tanpa batas yang jelas dan seringkali bisa membunuh jiwa.

Tapi sebut saja aku bodoh, karena aku lagi-lagi mengabaikan perkataan orang-orang itu. Aku bingung, kenapa mereka harus repot-repot berpikir keras mengenai hubunganku?

Aku yang menjalaninya, aku yang mengenal Hyo Chang dengan baik dibandingkan mereka. Kenapa sekarang seolahnya semuanya menjadi tiba-tiba peduli?

Mereka hanya membual.

Bahkan laki-laki yang mencoba mendekatiku berharap aku putus dari Hyo Chang sesegera mungkin.

Mereka jahat. Apa tidak bisa mereka membiarkanku bahagia dengan keputusan yang aku ambil? Aku tahu apa resiko yang harus kuhadapi. Aku juga tahu bahwa sulit untuk berharap bahwa ini akan menjadi sesuatu yang dinantikan setiap wanita; pernikahan.

Demi Tuhan, umurku bahkan belum dua puluh tahun!

Aku mencoba mengatur emosiku, menahan luapan  amarah yang akhir-akhir ini sudah mencapai level tinggi. Terlebih lagi aku semakin sibuk dengan pekerjaanku.

Jika sudah seperti ini aku akan mencoba bercerita pada Hyo Chang. Aku tahu seharusnya aku tidak mengeluh tapi rasanya hanya dia yang paling mengerti dengan apa yang kurasakan saat ini.

"Kau harus tetap tersenyum. Jangan sampai kau sakit karena memikirkannya," kata Hyo Chang berusaha menenangkanku.

"Tapi mereka keterlaluan."

"Tidak semua orang memiliki sisi baik, yeobo," katanya lagi. Panggilan terakhirnya padaku membuat hatiku menghangat.

Sial, dia tahu dengan baik kelemahanku.

"Kau percaya padaku kan?" Tanyaku, lebih kepada diri sendiri. Tiba-tiba rasa takut itu menghantui diriku lagi.

"Keureom (tentu saja)," jawabnya yakin. "Sudah kau lupakan saja omongan mereka. Kau sudah melakukannya dengan baik. Arraseo?"

Aku mengiyakan lalu terdiam. Kembali berpikir. Hatiku masih tidak tenang. Tapi kami berdua selalu menguatkan satu sama lain.

Setidaknya... begitukan hubungan sepasang kekasih?

***

Mari kuajak kalian menyelami kehidupanku sejenak. Barangkali kau ingin tahu apa yang kulakukan selama ini, kegiatanku dan apa yang kulakukan sambil menunggu Hyo Chang kembali berkunjung ke Indonesia.

Seperti yang kau tahu, umurku sembilan belas tahun. Dari namaku sudah bisa ditebak aku lahir di bulan November. Aku anak terakhir dari tiga bersaudara. Aku yang paling cantik sepertinya karena kedua kakakku laki-laki. Hahaha.

Aku memilih bekerja lebih dulu daripada kuliah. Aku hanya berpikir ingin mendapatkan uang dari jerih payahku sendiri daripada terus menyusahkan orang tua. Bagiku sekarang ini itu adalah hal yang terpenting.

Dulu, saat aku masih SMP aku menyukai idol group Korea namun ketika aku mulai masuk SMA ketertarikanku berkurang. Aku sibuk menghabiskan waktu dengan belajar dan tertarik dengan hal lain.

from Angklung to KoreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang