7 | Move On

6.4K 758 65
                                    

7 | Move On

Setiap orang berhak jatuh cinta.

Termasuk aku, kamu dan kalian.

Hanya saja, kisahnya tak selalu berakhir sama.

Sofia

Aku pernah bermimpi menjadi seorang putri, lalu menikah dengan pangeran berkuda putih yang membawaku ke sebuah istana megah nan indah. Kemudian kami hidup bersama selamanya, seolah-olah tidak akan ada masalah yang menyapa di setiap langkah. Layaknya, seorang Cinderella di jaman yang berbeda.

Seorang putri pun bisa bahagia setelah ia merasakan jatuh dan sakit hati yang luar biasa. Jadi, sekalipun kau tidak memakai gaun cantik, kau juga bisa disebut seorang putri jika berhasil melawan rasa sakit yang kau alami. Setidaknya menurutku begitu.

Aku berhasil melewati masa-masa sulitku ketika sekolah dulu dengan baik. Di mulai dengan patah hati, bertengkar dengan teman sendiri, dan sederet kenakalan remaja lainnya yang masih dalam tahap wajar. Semuanya untuk sebuah proses yang seringkali dikatakan 'proses menjadi dewasa'.

Saat aku di SAU aku tak akan bohong jika terkadang ada tamu yang membuatku tertarik. Salah satunya Park Ji Seong-ehm, yang sukses membuat Hyo Chang cemburu setengah mati padanya.

Aku bertemu dengan Ji Seong oppa ketika usiaku masih enam belas tahun. Dia merupakan mahasiswa Korea yang tengah berkunjung ke Indonesia. Di antara kerumunan mahasiswa Korea lainnya, ia yang paling menarik menurutku. Bedanya, aku tidak terlalu merasakan sensasi yang sama saat aku melihat Hyo Chang dulu.

Aku hanya berpikir, "ah oppa itu tampan." Sudah seperti itu saja. Beda dengan Hyo Chang, yang berhasil membuatku terus melirik ke arahnya.

Seperti biasanya saat itu banyak tamu yang meminta foto, termasuk Ji Seong oppa. Aku hanya sedikit gugup saat itu, yah... kapan lagi berfoto dengan orang tampan kan?

Tapi yang tidak aku duga, pria itu malah meminta akun social mediaku. Ia bilang untuk mengenalku lebih jauh. Jadi, karena aku cukup welcome dengan siapapun kuberikan padanya.

Aku tidak akan cerita terlalu banyak tentang pria itu. Yang kau harus tahu, setelah obrolan kami di sosial media, aku dan dia menjalin hubungan yang cukup singkat. Hanya empat bulan dan kupikir itu tidak berlangsung terlalu serius. Karena aku dan Ji Seong oppa terpaut umur yang cukup jauh. Umurnya dua puluh lima tahun saat itu dan jarak umur kami sekitar Sembilan tahun.

Aku masih cukup tahu diri untuk tidak jatuh cinta pada pria yang cocoknya menjadi pamanku itu. Apalagi berbeda negara, aku yang saat itu masih muda takut sekali jika sampai tertipu dan sebagainya.

Kalian bisa bayangkan bagaimana sikap Hyo Chang saat pertama kali tahu tentang Ji Seong oppa. Hyo Chang benar-benar cemburu dan dia berkali-kali merajuk padaku. Aku sampai kewalahan ketika menjelaskan padanya. Dia takut aku akan bertemu dan berhubungan kembali dengan pria itu. Padahal itu sudah terjadi bertahun-tahun yang lalu.

"Kenapa kau bisa tertarik padanya?" tanya Hyo Chang ketus, tapi aku malah tertawa mendengarnya. Seru juga melihatnya yang seperti ini.

"Hanya tertarik, lagipula aku masih kecil sekali waktu itu."

"Enam belas itu umurku sekarang ini tahu!" tukasnya lagi. Aku terkikik geli, ingin rasanya mengusap kepalanya jika dia merajuk seperti ini. Lucu, seperti anak kecil.

"Kau tenang saja. Aku juga sudah tidak pernah berhubungan lagi dengannya," kataku mencoba menenangkan.

"Tetap saja. Kau kan jauh di sana, aku tidak mengecek isi ponselmu."

from Angklung to KoreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang