Bagian 1

105 9 0
                                    

Di sini, aku memulai hidup baru. Di keluarga yang baru, orang-orang yang baru pula. Azka aditama, nama baru ku yang merupakan salah satu keluarga aditama. Keluarga kandungku.

"Azka, bunda masuk boleh ya?" terdengar suara bunda sambil mengetuk pintu kamarku.

"Iya bunda boleh kok, buka aja pintunya enggak di kunci."

"Kamu lagi ngapain? Duh anak bunda rajin banget"

"Eh enggak kok cuma ngerapihin baju doang bun, abisnya suntuk."

"Gimana kalau kita keluar jalan jalan kota jakarta? Kamu kan belum tau gimana kota Jakarta, supaya kamu cepat hafal jalanan juga, ga perlu deh kesekolah dianter besok." ajak bunda, bener juga sih aku kan belum tau betul kota jakarta gimana.

"Oke deh bun, bentar ya azka siap siap dulu".
Sambil menunggu aku siap siap, bunda pun keluar dan langsung menunggu di dalam mobil.

"Yuk bun!" ajakku yang udah ga sabar.
"Nih kamu aja yang nyetir!"
"Lah kok azka yang nyetir bun? Bunda ajalah, kan azka ga hafal jalan bun."
"Ya makanya kamu yang nyetir supaya cepet hafal jalan."
Akhirnya setelah perdebatan singkat itu, aku yang mengalah dan aku yang nyetir. Pelan sih, tapi supaya selamat dijalan, lagian ini juga hanya jalan jalan biasa.

* * *

Selesai shalat isya berjama'ah adalah waktunya untuk makan malam.

"Gimana zka, udah siap untuk sekolah barunya besok?" Tanya papa sambil berbincang sebentar setelah menyantap makan malam.

"Siap dong pa!" gayaku dengan siapnya.

"Besok kamu papa yang anter aja, tapi harus siap cepet ya!" seru papa.

"Siap!".

Setelah itu kami kembali ke kamar masing-masing. Aku mencari angin segar di balkon. Tidak ada lagi bintang yang seperti biasanya aku liat. Rindu, ya aku merindukan bintang bintang terdekat ku yang sekarang semakin jauh bahkan tak dapat dilihat lagi.

Tok tok tok...terdengar suara orang mengetuk pintu kamarku.

"Masuk aja, aku dibalkon." teriak aku.

"Lagi ngapain lo?" tanya kak kemal lalu juga ikut menengadahkan wajahnya kelangit.

"Nyari angin sengar sama nyari bintang aja."

"Bintang ? Hahaha..."

"Ih kok ketawa kak?" tanya aku heran.

"Gapapa, gue seneng aja, akhirnya gue punya temen dirumah kalo papa sama bunda sibuk kerja."

"Kakak kan sibuk juga dengan kuliah kakak!" ucap polosku.

"Heh itu lain polossss!" balasnya sambil menoyor kepalaku.

"Asal aja sih kak noyor kepalaku."

"Gausah sok baku deh ngomong aku kamu segala. Ini jakarta, pokoknya lo harus biasain ngomong gue lo. Kalo lo gak bisa, gue denda lo." tantangnya.

"Apa salahnya coba dengan kata aku kamu? Itukan lebih sopan." jawabku sambil meninggalkannya lalu menghempaskan tubuhku ke kasur.

"Ya salah lah, eh gue ditinggal!"

"Udah ah, keluar sana kak, aku mau tidur besok sekolah!" aku mendorong tubuhnya keluar kamar dan menguncinya.

Besok adalah hari pertamaku di SMA Aditama, sekolah papaku, tapi aku harus merahasiakan ini. Sambil terus menatap langit-langit kamar, aku tetap tidak percaya akan kehidupanku yang baru ini.

🍃🍃🍃

AZKA AditamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang