Bagian 12

26 2 0
                                    

"Nama selingkuhan papa adalah Marsya, seorang klien papa,"

"Apa? Gak mungkin!"

"Ni buktinya, rekaman pembicaraan mereka, bahkan mereka berencana untuk menikah,"

"Gue masih gak percaya, kenapa harus ada masalah seperti ini dan kenapa harus tante marsya," Azka terlihat meneteskan air matanya. Keluarga sedang kalut, meskipun tidak dengan pertengkaran.

"Kenapa? Lo kenal sama tante Marsya?" kemal penasaran.

"Iya gue kenal, dia itu mamanya Raka dan Aurel kak!"

"Kita harus labrak papa sekarang!" ajak kemal yang mulai tersulut emosinya.

"Jangan dulu kak,"

"Kenapa? Lo cinta sama Aurel kan? Lo gak akan biarin seseorang yang lo cinta akan jadi saudara lo kan?"

"Mulai detik ini gue berhenti mencintai Aurel!"

"Kenapa? Lo gila?"

"Karena gue benci sama mamanya," Azka pergi meninggalkan kemal, suasana hatinya sedang berkecamuk. Kenapa sekarang masalahnya sudah semakin ribet, mulai dari pertengkarannya dengan Raka, Aurel yang sedang sakit, dan masalah perselingkuhan papanya.

* * *

"Zka, gue minta maaf."

Azka yang sedang fokus pada novelnya hanya diam. Kelas sedang sepi karena istirahat, hanya ada Raka dan Azka.

"Woy, kalian gak ke kantin?" sambar Barra yang baru datang bersama farel sambil memakan bakso bakar bawaannya.

"Zka gue minta maaf," Raka merebut novel Azka secara paksa karena merasa dikacangi oleh Azka. Ya mereka memang sedang bertengkar tapi mereka tetap duduk satu meja.

"Kalian berantem? Besok udah bagi raport kenaikan kelas loh, udah mau kelas 3, masih aja berantem kayak anak sd," ujar farel yang prihatin melihat kedua sahabanya ini diam diaman.

"Kalo lo udah sadar, gue baru maafin,"
Azka pergi keluar kelas untuk menuju rooftop, baginya tempat itu adalah tempat terbaik saat ini.

Barra, Raka dan Farel mengikuti Azka dari belakang. Barra dan farel sesekali bertanya perihal apa yang membuatnya bertengkar dengan Azka.

"Masalahnya ribet,"

"Zka gue udah sadar gue salah, gue terlalu anak-anak, gue minta maaf. Lo jangan gini lagi,"

"Ya"

"Lo kenapa? Ada masalah? Cerita dong sama kita," tanya Barra.
Mereka sama sama memandang ke langit, karena langit seakan tahu setiap kejadian.

"Gue gapapa,"

"Gue tau lo pasti ada masalah, kita sebagai sahabat lo ada untuk lo berbagi masalah lo!"

Azka menimbang-nimbang, apakah mereka bisa membantunya? Tapi tidak ada salahnya untuk menceritakan masalahnya kepada sahabatnya, setidaknya satu masalahnya selesai karena sudah berdamai dengan Raka.

Kemal's calling!

"Gue ga bisa cerita sekarang, gue harus pulang," Azka berlari dengan secepat mungkin.

"Woy azka ada apa?" teriakan Raka terlihat tidak ampuh untuk menjawab ada apa dengan Azka.

* * *

"Besok kita ke singapura demi kesembuhan bunda," pinta papa.

"Iya pa," jawab Azka dan kemal bersamaan.

Walaupun mereka sudah mengetahui permainan papanya di belakang, tapi mereka harus tetap bersikap biasa saja demi mamanya. Bundanya terkena serangan jantung, dan hari ini penyakit itu kumat lagi. Sebab itulah Azka dan kemal kompak merahasiakan masalah ini.

Aurelia_pra: zka lo kemana? Kok ngilang gitu aja sih? Lo liburan ya? Kok gak ngajak-ngajak sih😥

Pesan tersebut hanya diabaikan oleh Azka. Hatinya menyuruh untuk membalas, tapi emosinya menyuruh untuk membiarkannya.

"Maaf rel,"

* * *

"Bunda gimana?"

"Bunda udah sehat kok, besok kita pulang aja ya, bunda gak betah disini."

"Tapi dokter belum bolehin bunda untuk pulang,"

"Papa mana?"

"Lagi keluar jumpain temennya,"

"Kemal, kamu kok diem aja, sini dong deket sama bunda,"

Kemal berjalan mendekati bundanya yang menyenderkan tubuhnya di dinding atas ranjang.
Kemal memeluk tubuh bundanya, "bun, kemal sayang bunda,"
"Azka juga sayang bunda," azka memeluk tubuh bundanya dan kemal. Walaupun Azka sudah terpisah selama 15 tahun lamanya dengan keluarga kandungnya, tapi sangat cepat mereka bisa akrab sebagai keluarga bahagia.

"Assalamualaikum, eh pelukan gak ajak-ajak," seru papa dafa yang baru masuk ruangan.

"Sini dong pa!" panggil bunda.

"Semoga kebahagiaan ini selamanya ya bun pa," ujar Azka. Seakan mengisyaratkan papanya untuk sadar tentang kesalahannya selama ini.

"Bunda jangan sakit-sakit lagi ya,"

"Makanya papa jagain bunda dong, jangan kerjaan mulu yang diurus," ujar kemal dengan menekan kata kerjaan .

"Papa kerja kan untuk kalian juga,"

"Yakin pa?" tanya kemal dengam memasang mata sinis.

Tiba tiba dokter masuk memeriksa keadaan bunda, seakan Tuhan tidak mengijinkan kemal untuk membuka rahasia papanya.

"Gimana keadaan istri saya dok?"

"Ibu reina sudah diperbolehkan pulang nanti sore, jangan sampai bu reina kelelahan, dan jangan sampai bu reina kepikiran hal hal yang berat," jelas dokter.

"Yee bunda bisa pulang hari ini kannn?" ujar bunda dengan senyum bahagianya.

"Yauda kita siapin barang-barang yuk," ajak papa.

Setelah mereka meninggalkan rumah sakit, papa mengajak untuk liburan ke paris, tapi rencana tersebut haru batal.

"Papa mau ngajak kalian liburan, mau gak? Masih ada 3 hari lagi sebelum Azka masuk sekolah kan,"

"Boleh pa, ke paris aja," usul bunda.

"Yaa pa, kemal ada study tour ke bangkok besok"

Azka tak berdaya, tampaknya rencana ini harus batal.

"Gimana jadi ya?"

"Yauda deh pa gapapa lain waktu aja kita liburannya,"

🍃🍃🍃

Vote+comment😥

AZKA AditamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang