Bagian 2

69 5 0
                                    

Sekitar 15 menit sebelum bel masuk sekolah aku telah sampai disekolah.

"Kamu baik-baik disekolah ya, belajar yang rajin!" perintah papa saat aku hendak turun dari mobil.

"Oke pa!" setelah mendengar jawaban dariku, papa langsung menggas mobil untuk pergi ke kantor.

Sekolah yang cukup besar dan bagus. Tapi aku jadi bingung dimana ruangan kepala sekolah untuk menjumpainya.

Brukk...

"Eh lo liat liat dong kalo jalan!" maki siswa tersebut yang menabrakku.

"Kan kamu yang nabrak aku!" balasku tak mau kalah.

"Eh kok lo nyolot sih, eh bentar-bentar, lo anak baru ya?" tebak siswa tersebut.

"Azkaaaaa!" terdengar suara berat dibelakangku memanggil namaku.

"Eh iya pak, ada apa ya?" tanyaku heran.

"Saya kepala sekolah disini, mari ikut saya!"
Setelah mengurus berkas-berkas diruangan kepala sekolah tersebut. Aku pun diantarkan ke kelas. Kelas 11 IA 1.

"Pagi anak-anak!"

"Pagi pak!"

"Hari ini kalian kedatangan teman baru, mari nak azka perkenalkan diri kamu!" perintah pak irwan selaku wali kelasku.

"Namaku Azka. Pindahan dari Aceh."

"Wah anak aceh rupanya" teriak salah satu siswa.
"Duh ganteng banget!" teriak salah satu siswi histeris. Yang lain pun sibuk membicarakan azka. Dan membuat keriuhan didalam kelas.

"Sudah sudah semuanya diam! Azka silahkan duduk disebelah Raka!" perintah pak irwan sambil menunjuk kursi kosong paling belakang.

"Eh lo yang anak gue tabrak tadi pagi kan? Wah urusan kita belom kelar ya, tapi karna lo duduk disebelah gue, okelah gue lupain. Nama lo cuma azka doang?" jelasnya babibu, dan sambil keheranan tentang nama singkatku.

"Em, iya namaku azka." jawabku sambil menutupi kebenaranya. Aku bukannya tidak mau memberi tau nama lengkapku, karna ini SMA aditama, dan ini adalah punya papaku, pasti orang lain akan banyak yang mendekati ku hanya karna kepentingan belaka..

"Gak, gue gak percaya."

"Yaudah kalo kamu ga percaya".

Raka masih tidak percaya, ia hanya memandang tajam ke arah azka. Lalu hanya keheningan diantara mereka sambil menyimak apa yang dijelaskan oleh guru bahasa indonesia.

Waktu yang ditunggu-tunggu oleh semua siswa pun tiba. Istirahat selama 45 menit cukup membuat banyak siswa berlalu lalang, ada yang kekantin, ke perpustakaan, ke UKS, ke toilet, ataupun mengurusi ekskul masing-masing.

"Zka, yuk kantin!" ajak raka.

"Aku dikelas aja."

"Ayolah, lo harus tau seluk beluk sekolah ini. Lo juga harus kenal sama banyak siswa lainnya." paksa Raka lalu menarik lengan Azka.
Azka pun hanya pasrah mengikuti raka. Disepanjang jalan menuju kantin, mata mata memandang kagum ke arah Azka. Ya wajar saja, azka memiliki wajah tampan, berkulit putih bersih, hidung mancung, bermata coklat, dan rambut hitam pekat.

"Lama banget sih lo rak!" tanya siswa yang satu meja dengan aku dan raka.

"Eh siapa ni? Anak baru lo ya?" Tanya siswa satu lagi yang tampaknya teman dekat Raka.

"Oiya kenalin nih azka, anak baru dikelas gue pindahan dari Aceh. Polos banget anaknya, bahasanya juga baku wkwkw" jelas Raka lalu senyum menyeringai.

"Kenalin gue Barra Maulana!"

"Kenalin juga gue Farel Liano!"

"Oke, mulai sekarang lo main sama kita aja, lo mau kan jadi sahabat kita? Tenang,kita bukan orang jahat." ajak mereka.

"Iya aku mau."

Pesanan pun datang, mereka hanya tertawa, sambil terus menyantap makanan masing-masing.

"Eh bentar, nama lengkap lo apa zka?" tanya barra yang juga sama keponya dengan raka.

"Azka aja." azka masih meragukan mereka untuk berterus terang perihal namanya.

"Ga mungkin nama lo azka doang." farel pun menjadi sama keponya dengan mereka.

"Oke, aku akan bilang, tapi jangan sampai namaku bocor ke orang lain. Cukup kalian aja yang tau namaku. Namaku Azka Aditama."

"Apa? Jadi lo anaknya pak aditama? Yang punya sekolahan ini? Yang usahanya dimana mana?" jerit barra yang super heboh.

"Ssssttt. Jangan besar-besaar ngomongnya."

"Oh oke, kenapa lo gak ngaku aja nama lo azka aditama, jadikan banyak siswa yang segan sama lo, terus pasti lo punya banyak fans"

"Aku gak mau jika namaku terkenal ada aditamanya, karna mungkin aja mereka nanti akan bersikap baik padaku untuk memanfaatkanku."

"Ada benernya juga sih" tambah Raka membuka suaranya.

"Eh zka balik kelas yuk, gue belom buat pr matematika hehe." ajak Raka buru-buru.

"Ayodeh, tapi aku ke toilet dulu ya, kamu duluan aja." ucap azka lalu pergi meninggalkan barra dan farel, sementara raka juga pergi namun kekelasnya untuk menyelesaikan prnya.

"Duh dimana toilet nya nih" gumam azka dalam hati sembari terus mencari toilet.

Sampai tiba dilantai 3 disudut gedung ia menjumpai toilet dan langsung masuk untuk buang air kecil. Setelah ia keluar, ia mendengar suara orang meminta tolong dari atas. Ternyata masih ada satu lantai lagi. Ia pun menaiki tangga tersebut sambil menggebrak pintu.

🍃🍃🍃

Votenya dong:v

AZKA AditamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang