Bagian 5

47 6 1
                                    

Entah kesialan apa lagi yang menimpa Aurel dan Azka hari ini. Mereka terlambat 3 menit, dan pintu gerbang sudah ditutup.

"Yah kan telat, lo sih lemot banget bawa motornya," kata aurel pada azka yang hendak turun dari motornya. Aurel belum mengetahui bahwa yang memboncenginya pergi kesekolah hari ini adalah azka.

"Yang penting selamat dijalan." tegas azka sambil melepaskan helmnya.

"Lo? Lo azka? Astaga kesialan apa lagi gue hari ini. Udah di tinggalin raka, telat sampe sekolah, dibonceng azka. Cukup ya tuhan" rengek aurel.

"Syukur aku tolongin, jangan ngeluh" ujar azka.

Tak lama kemudian, satpam sekolah mereka membukakan gerbang.

"Eh ada pak satpam, terima kasih sudah dibukakan gerbangnya." puji aurel.

"Sebentar, kamu tidak dibenarkan masuk ke kelas aurel, terlambat tetap terlambat. Sebagai hukumannya kamu lari keliling lapangan basket 5 putaran," perintah buk Ani selaku guru BK kelas 11 disekolah mereka.

"Yah buk kali ini aja kasi saya tanpa hukuman gitu." pinta aurel. Namun buk Ani tidak mengindahkan permintaan aurel.

"Laksanakan saja! Dan kamu azka boleh masuk kelasmu!" tegas buk ani lagi.

Mendengar bahwa azka diperbolehkan masuk kelas, aurel langsung protes, padahal azka sama sama terlambat dengannya. "Buk, kok azka gak disuruh lari sih buk, emang dia siapa kok ibu perbolehkan masuk ke kelas?" tanya aurel

"Dia adalah anak dari" belum habis bu ani bicara, azka langsung memotongnya.

"Tidak apa apa bu, saya juga terlambat, berarti saya juga harus dihukum. Ayo rel kita lari"

"Tapi azka!" panggil bu ani. Namun azka langsung berlari kelapangan dengan nenarik tangan aurel.

"Eh!" sentak aurel. Tiba tiba muka aurel merona akibat tarikan lembut dari azka.

Sialnya, pagi ini diadakan rapat dadakan dewan guru, jadi para murid berhura hura dikelas tanpa guru. Tapi azka dan aurel tetap diawasi oleh buk ani dari kejauhan. Sehingga mereka tidak bisa kabur dari hukuman.

"Duh kasian banget azka harus lari, kan ketampanannya bisa lunturr" teriak seorang siswi dari punggri lapangan saat melihat azka dan aurel sedang melaksanakan hukuman mereka. Anehnya lagi hari ini hanya mereka berdua yang terlambat.

"Aurel sok cantik banget lari di samping azka." teriak siswi itu lagi saat mereka melakukan putaran terakhir. Mendengar itu, aurel langsung berhenti dari larinya dan berbalik badan menatap siswi tersebut.

"Heh biasa aja dong lo, kalo gak karma hukuman, gue gak akan mau lari sama dia! Ujar aurel.

"Eh yauda dong jangan nyolot." tantang siswi itu kembali.
Mendengar perdebatan itu, azka langsung datang menghampiri dan membawa aurel pergi.

Azka membawa aurel ke kantin, untuk menenangkannya dan membelikan air mineral karena lelah habis berlari.

"Ni minum dulu" ujar azka lalu duduk disebelah aurel.

"Makasih!" ucap aurel singkat sambil menenggak habis air mineral tersebut.

"Kamu udah sarapan? Kalau belum mau makan apa?"

"Gausah sok perhatian deh lo. mending sekarang lo pergi. Gue udah cukup sial hari ini dengan lo." usir aurel.

Bukannya pergi, azka malah memesan nasi gurih untuk aurel. Dan duduk kembali disebelah aurel. Aurel yang melihat itu hanya memalingkan wajahnya melihat ke arah lapangan.

"Nih makan dulu. Aku mau kekelas. Udah aku bayar kok tenang aja." setelah itu azka langsung berjalan ke kelas meninggalkan aurel yang masih diam ditempat.
"Semoga gue gak jumpa lagi sama orang kayak gitu." ucap aurel dalam hati sambil tersenyum tipis.

* * *

"Lo terlambat kan? Sama aurel kan? Baguslah!" ucap raka tiba tiba saat azka sedang fokus pada pelajaran.

"Bagus apanya? Heran azka.

"Ya bagus biar diaaa ah ntar lo ngerti sendiri." jawab raka lalu mereka kembali memperhatikan pelajaran.

* * *

Saat pulang sekolah, raka mengajak azka kerumahnya untuk mengerjakan pekerjaan kelompok pelajaran keterampilan karna satu kelompok hanya 2 orang dan boleh memilih sendiri.

"Aisshhh pusing pala gue mikirin kita buat apaaan" rengek raka seraya mengacak rambutnya frustasi. Mereka diperintahkan untuk membuat kerajinan dari bahan batok kelapa juga dikolaborasikan dengan kaca.

"Hem apa ya" azka berpikir.

"Lama banget deh gue tamat sekolahnya." gerut raka kembali.

"Oke aku dapet ide, gimana kita buat masjid , dindingnya dari kaca, terus kubahnya dari batok kelapa?

"Ide bagus".

Mereka mengerjakan kerajinan tersebut dengan telaten.3 jam kemudian langsung selesai. Karna bahan-bahannya sudah di persiapkan terlebih dahulu.

"Rakaaaaaaaa pinjem laptop!" teriak aurel yang tiba tiba datang ke taman belakang rumah tempat mereka mengerjakan kerajinan tersebut.

"Ambil aja di kamar, eh hati hati ya ambilnya. Ada kerajinan kami di deket laptop gue" peringat raka.

"Aman deh."

Namun, hal yang ditakutkan raka benar-benar terjadi. Kerajinan tersebut rusak.

"Astaga aureeeelll! Kan udah gue bilang hati hati!" pekik raka saat melihat kerajinan nya telah rusak.

"Ya maaf gue ga sengaja!"

"Gue gamau tau pokoknya lo harus buat ulang, besok kerajinan itu harus dikumpul!

Azka yang tadi hanya diam akhrinya membantu aurel karena kasihan melihat aurel harus membuatnya sendiri. Walaupun jam telah menunjukkan pukul 9 malam.

"Aw, aduuh sakit" ringis aurel karena telunjuknya terluka terkena kaca.

"Siniin aku lihat" ujar azka. Azka langsung menghisap telunjuk yang mengeluarkan darah tersebut. Pipi aurel merona kembali.

"Apa ini? Kenapa gue jadi deg-degan gini coba." gumamnya dalam hati.

"Yaudah kamu duduk aja di kursi biar aku aja yang buat ini."
Akhirnya azka yang membuat kembali kerajinan tersebut. Sementara raka sedang keluar sebentar ada yang mau dibelinya.

"Nah selesai juga." ujar azka sambil memamerkan senyum manisnya.

"Wah bagus banget ya, gue minta maaf sekali lagi ya gara gara gue lo harus buat ulang. Eh tapi kenapa lo selalu ngebantui gue?"

"Iya sama sama. Yauda gue pulang ya, udah malam. Salam aja sama raka kalo dia udah pulang." ujar raka lalu meninggalkan aurel.

Dikamar, aurel kembali memikirkan azka.
"Haish kenapa gue mikirin dia lagi. Orang aneh, udah gue benci juga masih juga tolongin gue." gumamnya dalam hati.
Ia terus memikirkan azka hingga ia terlelap.

Lama ya updatenya? Enggak kan? Ini juga dibela-belain update sambil persiapan pergelaran musik kelas hehe.

🍃🍃🍃

AZKA AditamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang