Weekend ini, raka memiliki ide untuk piknik di puncak, karena ada sekitar 3 hari libur sekolah dikarenakan ada tanggal merah. Rencananya raka mengajak aurel, azka, barra dan farel. Mereka sedang berkumpul bersama dikantin, tapi jika ada aurel tentunya ada icha juga karna mereka adalah sahabat yang kemana mana selalu berdua.
"Woy gue punya ide bagus ni buat liburan 3 hari ni, gimana kalo kita piknik kepuncak? Udah lama ga liat bintang kan?" usul raka, yang lain masih diam berpikir.
"Siapa aja?" tanya aurel
"Ya kita kita aja, icha kalo mau ikut boleh kok" jawab raka.
"Cie piknik bareng mantan, bakalan ada CLBK nih," sindir barra dengan menaik naikan kedua alisnya. Dan yang lainnya juga ikut menciekan icha dan raka. Sedangkan muka icha malahan memerah, lalu raka? Ia hanya memalingkan mukanya.
"Udah deh yang udah berlalu biarkan berlalu. Jadi lo ikut gak cha? Dan yang lain pada ikut juga kan?" Tanya raka
"Gue ayo aja" ujar barra.
"Gue juga ikut deh," tambah farel.
"Gue yauda ikut lah kalo ada aurel." icha akhirnya menyetujui. Tapi aurel tampaknya keberatan jika azka juga ikut, karna dari awal walaupun azka selalu menolong nya, aurel memiliki sifat tidak suka kepada azka, entah mengapa.
"Gue gak ikut" tiba tiba aurel membuka suara.
"Kenapa?" heran raka dan icha bersamaan. Mungkin emang mereka jodoh.
"Kalo azka ikut gue gak mau ikut." jelas aurel.
"Dih lo emang ya, gausah sok apa gitu deh jadi orang, azka itu teman kita jadi dia tetap harus ikut." ujar raka sembari menjewer telinga adiknya.
"Yaudah aku gapapa, aku gak ikut. Kalian aja." akhirnya azka juga membuka suara.
"Gak, lo tetap ikut zka." bela icha.
"Eh apa apaan sih lo cha kok malah belain dia sih, lo suka ya sama dia?" tanya aurel pada icha. Tapi masih dalam perdebatan yang memanas, bel masuk kelas telah berbunyi.
"Yauda intinya, gue sama aurel bakalan jemput azka, dan barra karena rumah kalian berdekatan, lalu jemput icha dan farel. Keputusan udah fix." ujar raka lalu membubarkan rapat semacam abal abal itu.
* * *
Malam harinya azka sibuk packing barang- barang untuk dibawa piknik 3 hari nanti karena besok pagi mereka akan berangkat.
"Kak kemal, aku besok ke puncak ya sama temen-temen. Tadi aku udah nelfon bunda sama papa mereka ijinin kok." ujar azka saat ijin kepada kemal. Biar bagaimanapun ia harus tetap ijin kepada kakaknya.
"Berapa hari? Siapa aja temen lo?" tanya kemal curiga.
"Udah deh kak mukanya gausah curiga gitu, gue piknik 3 hari. Yang ikut raka, barra, farel, aurel dan icha. Ntar nginepnya di villa raka." jelas azka.
Lalu kemal aja mengiyakan dengan menganggukkan kepalanya."Yauda hati hati lo ya."
* * *
Raka setelah mengemas barang barangnya, mengecek ke kamar aurel apakah ia sudah selesai berkemas atau belum.
"Lah nyantai banget lo rel, udah selesai belum packing nya?" tanya raka yang langaung merebahkan tubuhnya kekasur aurel.
"Packing buat apa? Kan udah gue bilang gue gak akan ikut kalo azka ikut."
"Lo dendam kesumat apa sih sama azka? Dia baik sama lo dan lo malah jahat sama dia." tanya raka penasaran.
"Udahlah lo gak perlu tau kenapa gue benci sama dia."
"Kalo lo gak packing sekarang, lo gak usah manggil gue kakak lo lagi, dan lo gausah minta bantuij gue lagi." ancam raka pada aurel yang mulai geram melihat tingkahnya.
"Asal lo tau ya kenapa gue benci sama azka, dia itu adalah vino. Vino cinta pertama gue yang pergi ninggalin gue gitu aja, dan hal itu juga yang buat gue takut untuk jatuh cinta lagi." jelas aurel yang mulai meneteskan air matanya.
"Vino? Lo salah, dia bukan vino. Emang sih mukanya mirip. Tapi dia bukan vino. Lagian lo tau darimana kalau azka itu adalah vino? Karna mukanya mirip? Lo jangan samain orang dari mukanya doang!" tanya raka balik dan juga memberi penjelasan kepada aurel.
"Tapi setiap gue lihat mukanya, gue selalu ingat vino raaakk!" dan akhirnya air mata aurel semakin kencang menangis.
"Lo kapan sih dewasanya rel? Udah pokoknya anggap aja lo gak pernah kenal sama vino. Azka adalah azka. Ngerti?" bujuk raka yang merasa kasihan melihat adiknya mengingat masa lalunya kembali.
"Iya, gue bakalan coba. Yaudah bantuin gue packing ya, barang gue banyak banget yang harus dibawa." kata aurel sambil tersenyum merayu raka.
"Inget, kita 3 hari doang, bukan 3 minggu jadi gausah satu lemari dibawak baju lo!" ujar raka.
"Iya raka yang kurang tampan!"
Pagi, pukul 8 pagi mereka semua sudah berangkat menuju puncak, dan seperti dugaan, saat hari libur pasti puncak akan macet. Seperti biasanya, aurel lah sang bebek air diantara mereka. Aurel terus bercerita khususnya pada icha tentang artis idolanya. Sedangkan para lelaki hanya berbicara seputar laki laki juga.
🍃🍃🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
AZKA Aditama
Roman pour AdolescentsAzka aditama, seorang yang berusia hampir 17 tahun, memulai kehidupan barunya. Setelah sekian lama terpisah dari keluarga kandungnya. Hari pertama sekolah langsung menjadi pembicaraan apalagi kaum hawa. Dan langsung dinobatkan most wanted sekolahnya...