Bagian 3

57 5 0
                                    

Maafkan typonya ya:v

Setelah beberapa kali mendobrak pintu akhirnya pintu tersebut terbuka. Ternyata lantai paling atas ini adalah rooftop sekolah mereka. Dari sini bisa dilihat pemandangan kota jakarta yang begitu ramai. Azka pun mencari-cari asal suara tadi yang meminta tolong.

"Lepasin gue, lo bukan siapa-siapa gue, jadi jangan macem-macem deh sama gue. Tolonggggg!"ucap seorang siswi disudut tembok yang sedang dicekal kedua tangannya oleh seorang siswa.

Mendengar itu, azka langsung menghampiri keduanya. Azka langsung menghajar siswa tersebut karena hendak melakukan tindakan yang tidak pantas dilakukan oleh seorang siswa.

"Banci banget berani nya sama cewek!" hardik azka mulai tersulut emosinya. Walaupun azka seorang anak yang polos, tapi ia sangat marah jika ada perempuan yang dilecehkan oleh laki-laki.

"Lo siapa? Gausah ikut campur urusan gue!" balas siswa tersebut.

Adu jotos pun terjadi lagi, sampai akhirnya siswi tadi memisahkan, dan langsung menarik azka untuk meninggalkan siswa brengsek tersebut.

"Ingat ya, gue gak pernah cinta sama lo, jangan pernah berharap! Dasar cowok gila!" teriak siswi tersebut.

Tak ada percakapan diantara mereka sepanjang perjalanan menuju UKS untuk mengobati luka pada wajah Azka akibat perkelahian tadi. Azka yang menyadari ia telah meninggalkan 1 jam pelajaran pun hendak langsung ke kelasnya.

"Aku mau ke kelas aja, Kamu bisa kembali kekelasmu juga!"

"Tapi muka lo itu luka, kita ke UKS dulu buat ngobatin luka lo!" bantah siswi tersebut.

Akhirnya Azka hanya menurut untuk pergi ke UKS. Di UKS, siswi tersebut sangat telaten membersihkan luka-luka di wajah Azka, tapi anehnya, siswi ini tidak sealay siswi lainnya saat melihat wajah tampan Azka.

"Gue belum pernah liat lo, lo anak baru ya? Tanya siswi tersebut.

Azka hanya mengangguk singkat.

"Nama lo siapa?" tanya siswi tersebut.

"Namaku Azka, pindahan dari Aceh." jelas Azka.

"Gue gak nanyak lo dari mana."

"Yauda aku mau promosi kok." balas azka menutup malu.

"Gak laku!"

Setelah itu hanya keheningan kembali yang ada. Tiba-tiba..

"Azkaaa, gue carikin lo kemana-mana, eh lo malah enak-enak tiduran di UKS, eh lo aurel ngapain disini, belajar sana lo." omel Raka yang tiba-tiba datang.

"Ehiya tadi, dia meminta tolong di rooftop, jadi aku menolongnya dulu."

"Yaelah promosi lagi ni anak, ikhlas gak nolongin gue!" ucap Aurel tidak suka.

"Idih lo aurel udah ditolongin gak tau syukur!" jawab Raka sambil menjewer aurel.

"Eh sakit tau bagong!" ringis Aurel.

"Biar lo rasa! Eh zka bibir lo kenapa biru biru gitu? Lo berantam? Sama siapa? Wah gak bisa dibiarin ni"
Kepo raka muncul lagi.

"Cerewet banget lo bagong, iya dia berantem tadi sama cowok sinting yang ngefans berat sama gue!" jawab Aurel.

"Siapa? Si Rasya? Makanya lo jangan sok kecantikan deh jadi orang!"

"Udah-udah, yuk kekelas aja!" lerai Azka lalu pergi meninggalkan Raka dan Aurel yang sibuk berdebat.

"Azka tungguin elah!". Kejar raka yang sudah ditinggal jauh oleh azka.

"Dari mana aja kalian berdua? Kamu lagi anak baru sudah berani bolos pelajaran!" tanya bu rani guru matematika paling senior di sekolah mereka dan yang paling killer.

"Dari UKS buk, tadi saya temenin Azka katanya kepalanya pusing" jawab Raka menutupi apa yang terjadi. Disekolah mereka sangat melarang keras siswa yang berkelahi. Jika ketauan ada yang berkelahi, maka langsung saja dikeluarkan dari sekolah ini.

"Yauda, sana duduk." balas bu rani.

"Tumben banget baik, kesambet kali ya tu guru." gumam Raka pelan.

"Apa kamu bilang raka?" sinis bu rani.

"Eh tidak ada bu!"

Bel pulang sekolah pun sudah berbunyi, Azka siap-siap untuk ke halte untuk menunggu jemputan pak ardi supir keluarganya.

"Eh tunggu zka lo pulang sama siapa?" tanya Raka

"Aku dijemput rak." jawab azka

"Bareng gue aja yuk, gue mau tau rumah lo dimana, sekalian lo hafalin jalan sekolah ke rumah lo, jadi besok-besok lo bisa bawa kendaraan sendiri." jelas raka panjang lebar.

"Ga ngerepotin nih rak?" ucap azka terlihat segan.

"Aelah biasa aja, udah yuk!"

Sampai diparkiran, ternyata aurel sudah lama menunggu.

"Lama banget sih lo rak, lumutan gue nungguin lo!" omel aurel.

"Woles aja dong rel, PMS lo ya!"

"Eh kamu kok pulang sama raka? Kalian pacaran?"tanya azka penasaran.

"Pacaran dari hongkong! Kita tu kembaran tau!" sentak mereka bersamaan. Ya aurel dan raka adalah saudara kembar, banyak yang tidak mengetahui akan hal ini. Karena nama mereka sangat berbeda, dan dari wajah saja hanya mirip sedikit itu dianggap wajar.

"Oh kalian kembar, pantesan mirip!" jawab gue seakan biasa aja.

"Jadi lo mau ngapain?" tanya aurel.

"Kita kerumah azka dulu." jawab raka.

"Ngapain sih rakaaaa, gue ngantuk, ayolah pulang ajaaa!" melas aurel.

"Ini mobil gue, terserah guelah, siapa suruh lo gak bawa mobil sendiri." bela Raka.

"Is lo ya awas lo kalo nebeng mobil gue. Ichaaaaaaaa gue nebeng sama lo dong, raka jahat." tiba tiba aurel memanggil icha sahabatnya saat melintas didepan mereka dengan skuter nya.

"Yauda ayo naik, ni pake helm dulu." jawab icha

"Semoga kita gak jumpa lagi besok-besok. Cowok emang aneh semua!" teriak aurel saat sudah mulai menjauh.

"Yaudah gausa dipikirin dia emang gitu."

Diperjalanan, mereka terus saling bertanya ini itu untuk mulai mendekatkan diri layaknya teman dekat.

🍃🍃🍃

Makin panjang nih part-partnya kaan. 😋
Votenya yaa.

AZKA AditamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang