.
.
.
.
.
.
.
Disclaimer, masashi kishamoto.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Uchiha sasuke duduk didepan ruang UGD dengan ekspresi yang datar namun ketika kau menatap matanya maka kau akan menemukan rasa khawatir dan takut dimatanya.Beberapa kali matanya melirik ke arah ruangan UGD Sejak setengah jam lalu sakura dibawa ke rumah sakit masih belum ada kabar dan itu sangat membuatnya merasa takut yang sangat berlebihan untuk pertama kalinya karna orang lain dan bukan salah satu anggota keluarganya.
Cklek.
Seketika sasuke bangkit dari duduknya ketika dokter keluar dari ruangan UGD dan dengan cepat dia bertanya.
"Bagaimana keadaanya""Pasien mengalami cedera ringan dipunggung karna terlalu kencang terbentur, dan pasien juga kekurangan darah tapi syukurlah semua sudah tidak apa-apa, sekarang pasien sedang istirahat kami menyuntikkan obat bius agar pasien dapat istirahat sebentar"
Sasuke menghela nafasnya lega setelah mendengar berita yang cukup baik dari dokter setidaknya sakura tak terluka terlalu parah.
Sasuke menganggukkan kepalanya ketika dokter pamit, tak berapa lama suster memabawa sakura ke ruangan istirahat.
Sasuke menatapnya sebentar wanita yang menjadi objek kekhawatiran nya sekarang nampak tidur pulas.Tanpa sasuke sadari sendiri ia mengecup kening sakura sebentar sebelum para suster membawa sakura pergi ke ruangan istirahat, bahkan sasuke tidak sadar kalau para suster yang membawa sakura terang-terangan mengangumi ketampanannya tapi bukankah Sumber perhatian sasuke hanya tertuju pada sakura hingga tak perduli dengan sekitar.
Sakura. Pov.
Bau ruangan ini aku sangat kenal, ruangan yang cukup ku benci.
Kenapa aku bisa berada diruangan dengan penuh bau obat ini, aaaa... Aku ingat bukankah aku sempat ditabrak orang dan kurasa aku tidak terluka parah.Perlahan aku membuka mata agak sedikit kabur tapibeberapar kali aku berkedip untuk menyesuaikan cahaya yang ada diruangan ini.
Dan ketika aku menoleh ke samping ada sai dan ino yang menatap lega ke arahku, terlihat sekali kalau si pirang itu menangis karena matanya terlihat bengkak.Aku mencoba duduk dibantu oleh sai, dia cukup perhatian padaku.. Sudah lama rasanya aku tidak diperlakukan dengan seperti ini oleh sai.. Biasanya si mayat itu suka sekali menjahiliku yahhh... Kurasa ada untungnya juga aku sakit😂😂
End. Sakura.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Normal. Pov.
Sekarang ino menemani sakura, dengan telatin ino mengupas buah apel untuk sakura.
Sai duduk didekat kursi panjang yang ada didalam ruangan itu.Tapi itu beberapa menit yang lalu karna sekarang sakura sendirian didalam ruangan itu, ino juga keluar bersama sai mungkin mencari makanan, lebih baik ia istirahat dulu.
Tapi baru saja ia akan berbaring pintu kembali terbuka bukan sai atau pin ino melainkan sosok yang ia tak sangka berada dihadapannya.
Sosok yang tidak ia sangka datang menjenguknya, pria dengan mata sehitam malam itu menatap kearah nya sambil berjalan membawa sebuah bingkisan.
Sebenarnya sakura itu masih bingung sosok sasuke sebenarnya itu seperti apa, sosok playboy kah atau sosok tegas membingungkan saja.. Apa lagi sekarang sasuke nampak perhatian padanya, apa karna ada maunya saja pria bermata onyx itu menghampirinya.
"Bagaimana keadaan mu"
"Seperti yang kau lihat"
Sakura mengangkat bahunya sambil melihat keadaan nya sendiri, lagi pula pria itu pasti bisa melihat keadaan nya sendiri....ck basa basi yang payah.
"Mau ku kupaskan buah"Aku berpikir sebentar sebenarnya ino sudah mengupaskan buah apel tadi, tapi pria ini ingin berniat baik padaku sayang kan kalau ditolak... Maka dari itu aku menganggukan kepala tanda setuju dan dengan telatin pria berambut seperti pantat ayam itu mengupas buah apel.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE TOGETHER
Romansafate together- 'Nasib bersama' Berawal dari paksakan sahabat yang gencar menjodohkannya sehingga akhirnya sakura bertemu dengan pria yang mapan juga sangat berkarisma. Namun sayang pria itu adalah seorang bad boy yang selalu ingin meng'klaim'nya. T...