5.Lupakan.

5.9K 410 12
                                    

25 juni 2019
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Brakkk....

Tiba-tiba pintu apartemen terbuka dan itu akibatnya sasuke tidak jadi melanjutkan aksinya sedangkan sakura berterima Kasih akan kedatangan orang itu.
.
.
.
.
.
.
Sasuke menatap datar pria berambut coklat di hadapannya.. Aaa bukan hanya tatapan datar tapi ada tatapan ingin membunuh yang dilayangkan padanya.
  Inuzuka kiba hanya mampu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.. Tatapan teralih ke arah dapur tempat dimana sekarang terdapat gadis cantik berambut merah muda sepunggung sedang sarapan dengan tenang.. Yaahhhh  walaupun sasuke harus ekstra memerintah si merah muda untuk menuruti perintah nya bahkan matanya seperti mau keluar untuk membuat sakura patuh padanya.

"Tim kesulitan chief"

"Aku sedang ambil cuti"

"Kasus ini memusingkan chief"

"Andalkan otak penipumu itu kiba"

Kiba hanya mampu meringis pelan mendengar sindiran sang atasan pada-nya,mau bereaksi seperti apa coba,marah? Yang ada kepala langsung berlubang karna tembakan sang atasan... yang bisa di lakukan sekarang hanya bisa tersenyum kikuk.
"Cepat selesaikan cutimu chief...
Atau selama kau cuti ada hal yang menyenangkan terjadi"
Matanya mengerling jahil ke arah sosok cantik didapur yang menatap menyelidiki ke arahnya.

  Kiba pun coba bersikap ramah dengan tersenyum manis yang ada malah dapat acungan garpu dan juga pelototan galak, hehhh membuatnya jantungan saja ketika ia menoleh ke atasannya yang ada dia malah ditatap dengan tatapan mengejek.
Ckck.. Benar-benar nasib pagi yang buruk untuknya hari ini,apa sifat-sifat lama chief nya kembali lagi? Hahhh semoga ini yang terakhir.

"Hn,tunggu saja minggu depan!"

"Kau sudah bekerja chief "

"Hn"

Kiba bersorak kegirangan dan entahlah apa maksudnya yahhh.. Hanya kiba dan tuhan yang tahu, setelah berpamitan dengan sasuke diapun pergi setelah sebentar menyapa sakura yang malah berteriak 'aku bukan siapa-siapa disini' dengan wajah garang. Kiba kira sakura marah dengan sasuke yang tidak menghiraukan gadis mungil itu, padahal maksud sakura itu 'dia buka siapa-siapa disini' itu dia juga orang asing tidak perlu minta ijin padanya, seperti dia saja pemilik apartemen sebenarnya.
Kiba juga berpikir kalau sakura kekasih sasuke, dan dia sudah mencap sakura sebagai gadis galak dan suka menatap orang-orang tajam. .
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Apa liat-liat?"

Sakura berujar ketus ketika sasuke menatap nya tanpa berkedip, tadi sasuke setelah kepergian kiba menghampiri sakura yang ada di dapur tapi ketika ia akan makan semua nasi goreng yang ia masak habis tanpa bersisa bahkan telur gulungnya pun juga habis.

  Jadi apa yang harus ia lakukan sekarang dia sudah terlalu malas memasak ketika ia melayangkan tatapan tajam pada si pelaku yang ada hanya ditanggapi dengan delikan marah sambil berujar'aku lapar' itu pun dengan nada ketus, jadi yang dia bisa lakukan sekarang adalah hanya menatap sakura aneh, kenapa makan sebanyak itu tubuhnya masih kecil seperti itu?
Sudahlah... Lebih baik dia menelpon layanan siap saji! Dari pada salah bicara lagi yang ada dia bakalan kena lemparan piring.
.
.
.
.
.
.

Sakura. Pov.

  Kenapa aku harus terjebak disini diapartemen yahh.... Mewah sih tapi kenapa harus bersama pria kelebihan hormon.
Astaga dia benar-benar tidak punya rasa simpatik sama sekali... Dengan santainya dia memakan semangkuk ramyeon tanpa menawariku. Ckckck.... Aku akan mengingatnya, liat saja nanti bila ada kesempatan aku tidak akan menawarinya juga.

End. Pov.
.
.
.
.
.
.
Normal. Pov.

Sasuke menatap sakura dengan tatapan bertanya, sejak tadi gadis itu menatapnya.. Aaaa, bukan tapi semangkuk ramyeon dimeja yang sekarang tersisa setengah.
  Ternyata dia menginginkan ramyeon milik-nya tapi sayangnya kali ini sasuke tidak akan berbagi, lagi pula gadis itu sudah menghabiskan nasi goreng yang dibuatnya tadi. So... Setidaknya kali ini sasuke tidak akan berbagi karna perutnya benar-benar lapar sekarang.

FATE TOGETHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang