4

5.4K 569 110
                                    

Bumi terus berputar, waktu terus berjalan. Tak terasa, 5 tahun sudah keluarga Jeon kehilangan sosok pemimpin dan ayah yang sangat mereka cintai.

Rumah yang dulunya selalu ramai akan canda tawa dan memberikan kehangatan bagi penghuninya kini berubah. Yang ada hanyalah kesunyian dan amarah di rumah itu. Saling menjatuhkan walaupun itu keluarga.

Yoongi sebagai kepala keluarga yang baru sangatlah tegas, kejam lebih tepatnya. Tak ada yang berani menentang Yoongi termasuk adik-adiknya. Perusahaan pun berkembang dengan baik ditangannya.

"Ahjumma, cepat bangunkan anak pembawa sial itu! Aku tak ingin mendapat telepon lagi dari sekolahnya karena dia sering membolos." perintah Yoongi yang masih duduk di meja makan bersama kedua adiknya, Hoseok dan Namjoon.

"Baik, Tuan," sahut Hyerin segera menuju ke kamar tuan muda sekaligus anak asuhnya itu.

Hyerin membuka pintu perlahan. Dilihatnya seorang namja tampan meringkuk nyaman diatas tempat tidur dengan mata yang masih terpejam.

Hyerin menuju ke arah jendela. Dibukanya tirai dan jendela kamar Taehyung, hingga kamar yang semula redup menjadi terang.

Sinar matahari masuk ke kamar Taehyung melalui jendela yang terbuka. Mengenai wajah tampan Taehyung.

Merasa tak nyaman, Taehyung mengerutkan keningnya sejenak.

"Ayo bangun, beruang besar! Nanti kamu terlambat lagi."

Terdengar suara lembut penuh kasih sayang ditelinga Taehyung. Taehyung merasakan sentuhan halus tangan Hyerin di pipi dan kepalanya.

"Sebentar lagi, eomma! Tae masih ngantuk."

Hyerin mencium kening Taehyung lembut. "Ayo bangun! Eomma tidak mau kamu dimarahi lagi sama Tuan Muda Yoongi."

Ada perasaan takut dan khawatir dari nada bicara Hyerin. Taehyung terpaksa terbangun dari tidurnya mendengar nada khawatir sang ibu asuh.

"Biarkan saja, eomma! Kan memang dari dulu mereka tidak suka sama Tae."

Taehyung duduk di tepi ranjangnya, memeluk pinggang Hyerin yang berdiri di depannya manja.

"Ayo cepat mandi! Eomma akan menyiapkan seragam yang akan kamu pakai."

Taehyung menurut. Dengan gontai dan setengah mengantuk Taehyung masuk ke dalam kamar mandi. Hyerin hanya menggelengkan kepalanya melihat Taehyung yang berjalan sempoyongan karena masih mengantuk.

Selesai menyiapkan seragam Taehyung, Hyerin memutuskan untuk menyiapkan sarapan untuk Taehyung.

Taehyung keluar dari kamar mandi dengan handuk yang menutupi tubuh bagian bawahnya. Rambutnya yang basah dikeringkan dengan handuk kecil di lehernya.

Taehyung menghentikan langkahnya di depan cermin besar miliknya. Tubuhnya yang dulu kurus, kini mulai berisi. Perutnya yang dulu rata, sekarang mulai berbentuk.

Otot di lengannya juga terlihat. Tak sia-sia latihan beladiri yang diikutinya selama ini.

Dilihatnya luka bekas jahitan memanjang horizontal di dadanya. Tanpa sadar, dirabanya bekas jahitan itu. Ditutupnya matanya perlahan. Butiran-butiran airmata menetes dari sela-sela matanya.

"Terima kasih, appa. Terima kasih atas semua kasih sayang dan pengorbanan appa selama ini padaku. Tidak akan aku biarkan pengorbanan appa selama ini sia-sia."

Taehyung membuka matanya perlahan-lahan. Pandangan matanya berubah tajam dan penuh kebencian.

Taehyung memakai seragam yang sudah disiapkan oleh Hyerin. Setelah selesai bersiap, Taehyung segera keluar kamar menuju meja makan.

DECISION ✔ - REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang