33

2.9K 197 3
                                    

Disebuah gedung tua tak berpenghuni. Terdapat seorang namja sedang terikat dalam posisi menggantung dan tak sadarkan diri.

Tangannya terikat kuat ke atas, dikedua sisi membuat posisinya menggantung. Seorang namja menghampirinya dengan membawa seember berisi air.

"BYUUURRR!!!"

Tanpa belas kasihan, namja itu menyiramkan air dingin itu ke kepala Taehyung, namja yang terikat dengan posisi menggantung itu.

"Uhuk!!! Uhuk!!!"

Taehyung langsung terbangun dan terbatuk karena beberapa tetes air masuk ke hidung dan tenggorokannya.

Mata Taehyung masih buram. Dikerjabkannya matanya berulang-ulang seraya menggeleng-gelengkan kepalanya, menetralkan pandangannya dengan keadaan ruangan yang remang karena cahaya yang minim.

Setelah pandangannya membaik, dilihatnya namja yang dengan sengaja menyiraminya dengan air dingin dihadapannya dengan pandangan sendu.

"Kenapa kamu melakukan ini, hyung? Apa dia mengancammu? Aku tahu kamu orang baik. Hyun Bin appa selalu menceritakan tentangmu. Appa selalu membanggakanmu," tanya Taehyung mencoba mencari tahu alasan namja itu berkhianat.

Namja itu tersenyum sinis. "Tahu apa anak kecil sepertimu? Hidupmu terlalu nyaman hingga tak akan tahu apa yang terjadi padaku," sahutnya mengejek.

Taehyung kembali menggeleng. Mencoba membebaskan diri, namun ikatan di tangannya sangat kuat, hingga membuat pergelangan tangannya terasa sakit. Belum lagi posisinya menggantung hingga tangannya terpaksa menumpu tubuhnya, membuat tangannya terasa tertarik dengan sangat kuatnya.

"Aku lebih tahu darimu, hyung. Karena aku lebih menderita darimu," kata Taehyung menatap namja itu lagi.

Namja itu pun menarik rambut Taehyung dengan kuat.

"Argh!!!"

Taehyung mengerang kuat merasakan kepalanya terasa sakit. Entah berapa banyak rambutnya yang rontok karena ditarik dengan kuatnya. Namun tak ada lagi airmata yang mengalir. Karena Taehyung telah lelah menangis.

"Lakukanlah sesukamu, Hyungwon hyung! Tapi aku tak akan membencimu. Tak akan pernah. Hyung juga salah satu orang yang aku sayangi. Dan karena hyunglah aku masih hidup sampai saat ini. Nyawaku milikmu," kata Taehyung tersenyum menahan sakit di tangan dan kepalanya.

Namja yang ternyata Hyungwon itu pun tersenyum.

"Sesuai yang kamu inginkan, Taehyung. Tubuhmu milikku seutuhnya," kata Hyungwon meninggalkan Taehyung yang masih tergantung lemas.

Taehyung menatap punggung Hyungwon yang berjalan menjauh. "Aku tahu kamu terpaksa, hyung. Pasti dia menggunakan halmeoni untuk mengancammu," katanya yakin dengan perkiraannya itu.

Kembali terlintas saat-saat terpuruknya. Pada saat itu disaat dirinya sudah tak berkeinginan hidup, disaat itulah dirinya bertemu dengan seseorang yang bernama Chae Hyungwon.

Seorang namja yang telah menghentikan aksi nekatnya untuk bunuh diri. Karena sudah tak kuat menghadapi sikap kakak-kakaknya yang membencinya. Umurnya baru 15 tahun waktu itu.

Tanpa ragu, Taehyung naik ke atas jembatan dan berusaha melompat. Namun tindakannya dihentikan oleh Hyungwon.

"Apa kamu sudah gila? Apa dengan mati semua bisa selesai? Lalu bagaimana orang yang kamu tinggalkan? Apa kamu tidak memikirkan mereka yang menyayangimu?" bentak Hyungwon mendorong tubuh Taehyung kuat hingga membentur pembatas jembatan.

Taehyung hanya menunduk dan menangis tersedu-sedu. Menceritakan semua yang dialaminya.

"Setidaknya kamu masih memiliki saudara sebaik kakak pertama dan ketigamu itu. Apa kamu tak memikirkan mereka pada saat kamu meninggalkan mereka tanpa pesan atau apapun?" tanya Hyungwon mengelus punggung Taehyung lembut. "Nasibmu lebih baik dariku. Aku dibuang ayah kandungku dan dirawat oleh nenekku. Dan sekarang nenekku sedang sakit," katanya sedih.

DECISION ✔ - REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang