6

5.2K 557 52
                                    

Jungkook membawa makanan untuk Taehyung.

"I-ini makanannya, Ta-Taehyung-ssi," kata Jungkook memberikan beberapa roti pada Taehyung dengan tangan yang gemetar.

Taehyung menatap wajah Jungkook yang pucat dan menerimanya.

"Duduklah dulu, Jungkook! Kamu pasti lelah mengantri panjang untuk beli roti yang special ini," kata Woozi menarik tangan Jungkook agar duduk diantara dirinya dan Taehyung.

Taehyung memakan roti yang Jungkook bawa karena jujur, dirinya sangat lapar setelah sarapannya kacau tadi pagi.

"Special?" tanya Jungkook ikut memakan bekal yang dibawakan Hera untuknya.

Taehyung melihat menu makanan yang Jungkook makan dan mengangguk.

"Roti ini hanya dijual di sekolah ini. Dan yang membuatnya adalah seorang koki hebat. Tiap minggunya koki itu akan membuat roti dengan berbagai jenis. Kamu mau coba? Roti ini sangat enak," sahut DK mengambil 1 roti milik Taehyung dan memberinya untuk Jungkook.

"Yah!!! Itu milikku, seenaknya saja memberikannya padanya," kata Taehyung tak terima.

Jungkook mengembalikannya pada Taehyung, namun DK menahannya.

"Ambil saja, Kook! Barang yang sudah diambil tidak boleh dikembalikan," kata DK tersenyum ramah. "Jangan begitu, kawan! Berbagi itu indah," katanya memukul punggung Taehyung agak keras.

"Argh!!!"

Terdengar rintihan dari mulut Taehyung, membuat yang lain kaget.

"Apa sesakit itu? Padahal agak pelan loh, Tae aku pukulnya," tanya DK kaget.

"Kamu luka, Tae?" tanya Yugyeom ikut khawatir.

"Cepat obati!" sahut Bambam.

Taehyung menatap ketiga anak kecil dihadapannya jengah. Jungkook yang terlihat paling khawatir, tapi tak berani bertanya.

"Kalian panggil aku 'hyung' saja! Aku lebih tua satu tahun dari kalian," kata Taehyung tegas.

"Baik, hyung," sahut Bambam tanpa banyak bertanya.

"Kenapa bisa begitu? Kita kan sekelas," tanya Yugyeom penasaran.

Inilah alasannya kenapa Taehyung malas bicara pada orang lain. Mereka pasti akan bertanya ini dan itu dan Taehyung paling malas untuk menjelaskan.

"Ceritanya panjang, jadi turuti saja Taehyung! Toh tidak merugikan kalian juga. Kalian malah terdengar seperti dongsaeng Taehyung dengan memanggilnya 'hyung' bukan?" sahut Woozi.

Bambam dan Yugyeom mengangguk membenarkan. Sedangkan Jungkook tak melepaskan pandangannya pada wajah Taehyung yang pucat.

"Hyu-hyung sakit? Kok pucat?" tanya Jungkook memberanikan diri.

Taehyung menatap Jungkook tajam. "Makan saja! Jangan bicara! Sebentar lagi jam istirahat habis."

Jungkook menundukkan kepalanya sedih. Napsu makannya mandadak hilang, padahal Hera sudah menyiapkan bekal itu untuknya.

"Apa kamu dipukul lagi?" tanya DK menatap Taehyung curiga, membuat Jungkook menganggakat kepalanya memandang Taehyung.

"Jangan berlebihan! Aku habis tawuran sama anak sekolah sebelah. Dan mereka main keroyokan," sahut Taehyung mendengus kesal.

Yugyeom dan Bambam mengangguk percaya, juga dengan Jungkook. Mereka percaya begitu saja karena mendengar Taehyung memang sering terlibat perkelahian antar sekolah.

Tapi untuk DK dan Woozi, mereka sama sekali tak percaya pada apa yang Taehyung katakan. Mereka sudah mengenal Taehyung sangat lama, dan mereka sudah tahu semua sifat dan kelakuan sahabat mereka itu. Dan mereka juga tahu keadaan keluarga Taehyung yang sebenarnya.

DECISION ✔ - REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang