Aku berhasil untuk menghindari pertanyaan yang mendesak dari Ibuku akan penampilanku. Berseru kepadanya bahwa aku telah berada di rumah lalu berlari ke atas ke kamarku dimana aku dapat bersembunyi. Ketika ia bertanya padaku tentang kencanku keesokan paginya aku tidak terlalu memberinya informasi. Aku tidak terlalu ingin berdiskusi ketika sore kemarin aku melarikan diri dari jendela kamar mandi, dan dikejar oleh 'kencan' ku lalu jatuh ke dermaga. Aku tidak yakin bahwa ia akan mengerti karena ia memiliki pandangan yang sempurna akan Harry di kepalanya.
...
"Permisi?"
"Hai, ada yang bisa kubantu?" Aku tersenyum ke wanita yang berada dihadapanku.
"Ya, Aku sedang mencari album baru McFly. Anak perempuanku mencintai mereka dan aku ingin membelinya untuk ulang tahunnya."
"Tentu, Ikuti aku."
Aku menuntunnya ke lorong musik sebelum berhenti di barisan "M". Tanganku dengan cepat membolak-balik CD nya sebelum menarik albumnya.
"Ini." Aku tersenyum. "Ini album yang bagus, anakmu akan menyukainya."
"Terima kasih atas bantuanmu."
Ia membalas senyumku sebelum berjalan ke kasir. Pikiranku berkelana tanpa tujuan selagi aku merapihkan kaset tadi yang tidak sesuai dengan tempatnya. Aku menyibak rambutku kebelakang menyingkirkannya dari wajahku, menyelipkannya di balik telinga. Mataku melesat selagi aku mendengar seseorang memasuki toko. Mereka dengan segera memperluas pandangan selagi aku mengenali rambut ikal yang gelap.
Reaksi instanku yaitu bersembunyi. Aku mendarat di tangan dan lututku, merangkak ke sepanjang lorong depresi mencoba untuk meraih pintu belakang tanpa ketahuan. Bagaimana ia bahkan tahu bahwa aku bekerja disini? Aku mengintip dari sudut, lolos dengan mudah aku melanjutkan ke targetku.
"Bo?"
Aku bersumpah-serapah dalam hati sementara aku mendengar Styles memanggil namaku. Tidak, tidak, tidak! Kecepatanku meningkat sembari aku berangsur mendekati tempat pelarianku. Nafas terengah keluar dari mulutku ketika sepasang sepatu converse putih melangkah di depanku. Mataku ragu-ragu melihat kaki panjangnya sebelum Aku bertemu dengan bola mata hijau berkilau miliknya. Ia menyeringai ke arahku menunjukkan lesung pipitnya yang dalam.
"Halo, Cantik."
Harry mencengkeram tanganku sebelum menarikku untuk berdiri. Aku melindungi diriku dari sentuhannya, jari panjangnya menyingkirkan rambutku dari wajahku.
"Apa yang kau lakukan di lantai?" Ia menyeringai.
"A-aku menjatuhkan sesuatu."
Ia terkekeh, jelas saja kalau ia tidak mempercayaiku. Aku bahagia karena kami berada di tempat umum, karena itu membuat Harry harus bersikap lebih terbatas. Bagaimanapun, aku tahu hal semacam itu tidak terlalu menganggunya, pikiranku dengan segera kembali berfikir akan aksinya yang terlalu lancang di restoran.
"Mengapa kau tidak membalas pesanku?"
Itu akan menjadi pertanyaan paling lugu yang pernah dilontarkan dari mulut seseorang. Tapi dengan Harry itu tak berarti apa-apa.
"Kau bertanya apa yang aku kenakan." balasku, jijik.
"Dan aku tidak mendapat balasan, jadi aku menganggap kau telanjang." Ia terkekeh.
Aku menggeram. Apakah itu semua yang di pikirkannya? Tubuhku berputar untuk menjauh darinya, tapi Harry menggenggam pergelangan tanganku. Ia menarikku kembali ke tubuhnya, bibirnya menanamkan ciuman panas ke bibirku. Aku mencoba segala tenaga yang kupunya untuk mendorongnya. Ia tidak ingin mengalah tapi Aku ingin ia tahu bahwa aku keberatan akan cumbuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark (Indonesian Translation)
FanfictionApa yang akan terjadi jika kegelapan bertemu dengan cahaya? ••••••••••••••••••••••••••••••• All credit goes to (han-rawr) on tumblr. Translator : etceteraa © Cover : etceteraa © {buku ini terjemahan indonesia dari buku yang aslinya}