"Dia down for the count!" teriakku.
down for the count ~> ituloh yg orang adu tinju terus gabisa bangun dan diitungin sampe 0 wkwk
Aku membuat Harry terlungkup, menduduki punggung bagian belakang tepat di atas bokongnya dengan lutut berada di masing-masing sisi pinggangnya.
Aku merasa sangat ulung, menekan lengan kanan di punggungnya yang tertekuk di sikut. Pemandangan obsesif progam suatu realita polisi membujukku melewati pengetahuan dengan menahan suatu individu. Meskipun semua perkelahian nakal yang sudah kami lakukan tetap membuatku berangan apa Harry pernah berada di posisi ini sebelumnya; bergulat ke lantai dihukum paksa dan diborgol sebelum dikawal menuju kerusuhan suaru mobil.
Aku senang menahan posisi yg mendominasi seperti ini, tapi aku tahu ia mencegahnya, mengijinkanku agar memuaskan diri di permainan kami. Kekuatan berbeda kami menjadi terlihat saat ponsel Harry mulai berbunyi. Pelepasan pergelangan tangannya terlalu mudah untuk kegemaranku, tapi aku menolak untuk berpindah dari posisi duduk nyamanku.
"Tenanglah." Harry meloncat kaget saat aku meraba-raba saku belakang jeansnya.
Aku bohong jika aku bilang aku membatalkan kesempatan untuk merasakan bokongnya. Tatapan sekilas ke layar mengkonfirmasi itu adalah salah satu teman Harry. Aku membuka kata-sandi dan menekan ponselnya ke telingaku.
"Hai Hayley."
"Bo." Harry menggeliat di bawahku.
Aku menyandarkan bebanku sedikit lebih maju, kembali mengambil lengannya.
"Ah, Bo. Sejujurnya kau yang ingin ku ajak bicara. Aku sudah mencoba menelponmu tapi ponselmu mati."
Itu terdengar seperti ia sedikit terlalu asyik, suara gemerincing dapar terdengar hingga ia menjauh dari suara itu dan suara pintu tertutup.
"Oh ya, aku harus mencasnya."
Beberapa kalimat terakhir meningkat dengan suara cempreng, terkikik ketika Harry dengan tajam menjorokkan pinggulnya dari lantai; percobaan gagal untuk melepaskan dirinya dari gangguan. Hayley tak terlihat menyadari, melanjutkan perbincangannya.
"Hanya berangan apa kau sudah memilih pakaian untuk malam Jumat. Aku akan berbelanja besok, mau ikut?"
"Ya."
"Bo." sela Harry.
Aku dengan berbakat meletakkan ponsel di antara telinga dan bahuku, menggunakan tangan lebihku untuk sepenuhnya menahan Harry.
"Apa semuanya baik-baik saja? Dimana Harry?" Hayley menyuarakan rasa penasarannya.
"Ia sedang keberatan saat ini." tawaku, berjuang agar tetap menjaga ponsel di telingaku sementara terus menekan pergelangan tangan ke belakang punggungnya.
"Ha ha, sungguh lucu." geram Harry di karpet.
"Baiklah, aku akan bertemu kau diuar kedai kopi sebrang sinema jam satu."
"Apa boleh jika aku membawa beberapa teman?"
"Tentu, sampai jumpa disana." ucapnya senang.
"Sampai jumpa besok."
Aku mematikan ponselnya, kembali maju untuk menghujani ciuman nakal ke pipi kanan Harry. Membuatku sedikit terkejut pada geraman kasar yang bergetar melewati kerongkongannya dengan jengkel.
"Sekarang, sekarang." tenangku. "Jangan bersikap seperti serigala terhadapku."
"Aku akan menggigitmu." balasnya kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark (Indonesian Translation)
FanfictionApa yang akan terjadi jika kegelapan bertemu dengan cahaya? ••••••••••••••••••••••••••••••• All credit goes to (han-rawr) on tumblr. Translator : etceteraa © Cover : etceteraa © {buku ini terjemahan indonesia dari buku yang aslinya}