"HARRY!"
Ia berjalan tergopoh-gopoh selagi berbalik ke arahku. Ia mengerutkan alisnya sementara melihat siapa yang memanggilnya. Matanya terkunci padaku. Salah satu pria itu mengambil kesempatan untuk memukul Harry dengan keras di wajahnya. Tanganku refleks menutupi mulutku karena kaget. Kenapa ia berkelahi lagi? Pikiranku campur-aduk selagi aku berlari ke arah mereka. Harry diangkat keatas lalu ditempelkan ke dinding sementara pria itu kembalk meninju wajah Harry. Rasa takut menjalar ke tubuhku ketika aku menyadari bahwa pria yang memukuli Harry adalah. Jake. Lukanya sudah sedikit membaik. tapi mata lebamnya masih terlihat nyeri. Mata kanannya, berwarna lebih gelap dari yang kiri. Sebuah seringai terpampang di wajah terlukanya selagi ia menatapku berlari kearahnya. Ketika aku sampai disana lenganku dengan kasar ditahan ke belakang punggungku oleh pria yang kuduga adalah teman Jake. Aku dipaksa untuk melihat, mati-matian melihat ke arah Harry; rahangnya menegang mehanan amarah.
"Senang melihatmu lagi, Bo." goda Jake.
Pandangannya kembali ke Harry, yang dengan seksama menatapku. Itu saja hingga aku menyaksikan Jake kembali meninju perut Harry. Sebuah erangan keluar dari bibirnya, tubuhnya sedikit membungkuk selagi ia mencengkeram perutnya. Aku tahu ia pasti mabuk, udara di sekitar mereka sangat beraroma alkohol. Jake kembali meninju Harry.
"Jangan." peringatku.
Sikutku kutinju dengan tajam ke perut pria yang menahanku. Ia mengucapkan kata-kata kasar sebelum mendorongku. Ia dengan cepat menghilang di antara gang dan pergi ke jalan raya, ia jelas tidak senang karena aku ikut berkelahi. Aku secepatnya menempatkan diriku diantara Jake dan Harry, yang telah terkulai di dinding. Jake tertawa mengejek, mencoba untuk mengelus wajahku, tapi aku dengan cepat menepis tangannya.
"Kau tidak seharusnya bersama dia, sayang."
Ia menunduk agar ia dapat melihatku sejajar.
"Aku akan memberimu apa yang kau mau."
Aku tidak benar-benar memiliki waktu untuk memikirkan apa yang kulakukan. Tangan kananku kuangkat dan kutampar pipinya dengan kencang. Aksi itu mengakibatkan wajahnya menghadap ke samping . Dadaku berdebar dengan cepat selagi tingkat pernafasanku bertambah. Aku mendengar Harry tertawa berat dibelakangku. Jake menatapku marah; pandangannya berpindah ke belakangku menghadap Harry.
"Kau butuh seorang wanita untuk melindungimu." ejek Jake.
Kami berdua tahu bahwa ini akan memancing Harry. Harry mendorong dirinya dari dinding, terhuyung berjalan menuju Jake.
"Sumpah demi Tuhan, Harry. Berhentilah."
Aku mendorong secara paksa Harry agar ia berhenti, perilakuku akan lebih efektif saat ia masih dalam keadaan mabuk. Di lain waktu dia tidak akan mau dibujuk olehku. Rambut ikalnya terjatuh di keningnya dengan berantakan, mata hijaunya yang biasanya terlihat bersinar sekarang terlihat pudar. Wajah indahnya terluka setelah mendapatkan beberapa pukulan. Aku berbalik, punggungku hampir menyentuh dada Harry selagi aku berdiri tak berdaya di hadapannya. Tanganku bergetar di sisi tubuhku selagi aku melihat seringai Jake.
"Pergilah." pintaku padanya.
Hal itu mengejutkanku ketika Jake perlahan berbalik, berjalan menjauh.
"Aku akan bertemu denganmu lagi lain waktu, Styles."
Aku sedikit terkulai, Nafas hangat Harry menggelitik leherku. Perasaan lega menjulur ke tubuhku.
"Oh, dan kau juga, cantik."
Kalimatnya membuat Harry marah dan aku merasakan ia menahan dirinya dibelakangku. Tubuhku dengan cepat berbalik, dengan susah payah berjuang untuk menjaganya tetap disana. Tanganku memegang wajahnya, mengarahkannya padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark (Indonesian Translation)
FanfictionApa yang akan terjadi jika kegelapan bertemu dengan cahaya? ••••••••••••••••••••••••••••••• All credit goes to (han-rawr) on tumblr. Translator : etceteraa © Cover : etceteraa © {buku ini terjemahan indonesia dari buku yang aslinya}