Derit roda brankar memekakkan telinga para dokter dan perawat jaga di instalasi gawat darurat siang ini. Seseorang telah mengalami kecelakaan lalu lintas dan dilarikan ke rumah sakit tempat Wonwoo mengabdikan tugas mulianya. Dengan cekatan ia mulai memeriksa keadaan pasien yang baru saja masuk, jangan lupakan juga dokter kepala departemen bedah yang baru, Kim Mingyu, yang dengan angkuhnya menilai setiap pergerakan Wonwoo.
"Bagaimana hasil pemeriksaan fisiknya, dokter Jeon?" tanya Mingyu, matanya tak lepas dari lembaran rekam medis pasien yang telah sedari tadi ia bolak-balik.
"GCS value hanya di angka 4, semi-coma untuk pasien. Vital sign dalam batas normal. Berdasarkan 3D CT scan terdapat multiple fracture pada tulang zygoma, tulang frontal, dan dinding tulang medial orbita kiri. Ada kemungkinan kehilangan fungsi pada mata bagian kiri, Dok." Hanya dengan sekali tarikan napas Wonwoo menjelaskan semua dengan lugas disertai Mingyu yang hanya mengangguk sekilas.
"Siapkan ruang OK. Cito!" Mingyu berteriak pada perawat yang membantu mereka memeriksa pasien. Tak perlu dipungkiri lagi aura dominan seorang Kim Mingyu menguar lebih tajam ketika ia sedang berkutat dengan profesinya.
Jika semua orang akan terkagum-kagum dengan keputusan cepat dan tegas yang diambil Kim Mingyu, maka akan ada satu orang yang berani menyangkal perintah dokter baru kebanggaan departemen bedah itu, dengan mata foxy hitamnya, Wonwoo mengeluarkan jurus judging andalannya.
"Kau gila! Bukan hanya bedah rekonstruksi yang harus kita lakukan dalam kasus ini. Bagaimana dengan bola mata kiri yang pecah? Konsultasi terlebih dahulu dengan dokter Park di departemen ophthalmology, perlu dilakukan operasi bersama atau tidak. Jangan gegabah Kim!" Di hadapannya Mingyu membeku sambil mengernyitkan dahi, seperti di wajahnya tertulis kalimat dengan huruf kapital Beraninya-Kau-Menyangkal-Pendapatku.
"Tunda terlebih dahulu perawat Kang, aku akan bertemu dokter Park. Dan kau, jangan berani menyentuh pasienku, dokter kepala!" Wonwoo menunjuk tepat di depan hidung mancung milik dokter kepala departemen bedah sebelum akhirnya berlalu dengan langkah cepat.
~~~
Setelah 5 jam lamanya operasi dilakukan oleh Wonwoo dan Chanyeolーdokter Parkー oh dan jangan lupakan dokter Kim Mingyu yang tampannya diakui seantero rumah sakit juga ikut dalam prosedur operasi pasien yang kecelakaan siang tadi. Wonwoo dan Chanyeol berjalan di depan Mingyu sambil berangkulan dan sesekali tertawa bersama. Mereka memang telah bersahabat sejak kuliah tahun pertama, hanya saja passion yang berbeda memisahkan mereka. Wonwoo dengan keinginannya menjadi surgeon dan Chanyeol dengan tekadnya menjadi ophthalmologist.
"Cih! Apanya yang homophobic? Berjalan di sebelah dokter Park saja sudah terlihat seperti submissive dan dominant-nya." Mingyu terus menggerutu karena diabaikan oleh dua orang di depannya yang hanyut dalam dunia mereka sendiri.
~~~
Triingg... Ponsel Mingyu yang baru saja dinyalakan tiba-tiba berbunyi, menampilkan pop-up pesan dari lelaki kesayangannya.
Soo-ie
Mingyu
Jangan lupa makan
Aku masih sibuk dengan pekerjaankuGyu
Baiklah hyung
Kau juga jangan lupa makan
Sampai bertemu nanti malam
Love you much 💕Mingyu refleks menghela napas kencang menyebabkan kedua manusia yang berjalan di depannya menghentikan langkah dan menoleh, melihatnya dengan tatapan khawatir, apalagi Wonwoo yang sejak awal menangani proses operasi sedang dalam keadaan bersitegang dengan Mingyu seketika perasaan bersalah menjalari dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Persona [Meanie] ✓
FanfictionJeon Wonwoo, dokter muda yang sukses dengan gelar spesialis bedah. Konservatif dan hidupnya sangat terikat peraturan. Baginya, hidup yang lurus-lurus saja akan lebih menenangkan. ~~~ Kim Mingyu, dokter kepala departe...