Chapter 13

1.1K 40 5
                                    

***

Waktu terus berjalan membuat kehangatan dari seseorang harus dilepaskan. Benak Anin masih ingin bersama Alfi dalam perasaan yang salah, ia mencoba untuk tidak memikirkan. Namun tidak bisa...

"Emmm... udah sore, bel pulang udah dari tadi bunyi. Yuk gua anter pulang." Ucap Alfi.

Anin mulai bangkit dari tempat dimana ia tak sadar kepalanya masih terasa sakit hingga Anin tak henti meringis memegang bagian belakang kepalanya.

"Sssshhhhh." Desah Anin sembari mencoba bangun meski tertatih, kekuatannya lemah dan ia terjatuh. Namun dengan sigap Alfi menangkapnya

"Ah... sorry fi." Anin dengan suara lirih.

"Tck, monyet! Lo udah tau sakit, sini biar gua bantu." Alfi sembari menggendong Anin.

"Ahhh elahhh apaan sih lo fi, gua bisa jalan sendiri. Lepasin!!." Berontak Anin yang tidak dihiraukan Alfi.

Woyyyyyy turunin nggak?
Kunyuk!!! Turunin
Lebay amat!!!
Woyyy denger kagak lo kunyuk!!

Anin terus berusaha turun dari punggung Alfi, namun kekuatannya sangat lemah jika harus melawan Alfi yang gagah.

"Diem monyet!! Lu berat, jangan tambah bikin berat." Ucap Alfi sembari terus berjalan pelan.

Setelah lama berjalan menuju rumah Anin, suasana hening

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah lama berjalan menuju rumah Anin, suasana hening. Alfi yang merasa heran mengapa Anin terdiam seketika.

"Emm.. lo tidur?." Tanya Alfi.

Tidak ada jawaban....

"Nin?." Alfi sembari menengok ke belakang punggungnya, dan benar Anin tertidur.

"Hemm... dasar monyet lu!!." Celetuk Alfi.

Di dekat bunga sakura yang tertutup salju Alfi beristirahat sejenak karena kelelahan menggendong Anin.
Alfi mendudukkan Anin di kursi dekat pohon sakura itu, Anin masih terlelap mungkin akibat obat yang diberikan petugas tadi mulai bereaksi.

"Hemm.... lo kedinginan yah?." Alfi sembari menyelimuti Anin dengan jaket miliknya.
Saat tangan Alfi hendak menyelimuti, tangan Anin seketika memegang erat. Ia mengigau..

"G-gua takut." Anin mengigau sembari memegang tangan Alfi, seperti tak ingin dilepas.
Alfi tersenyum membalas genggaman hangat sahabatnya, ia membisikkan sesuatu pada Anin.

"Gua disini, lo gak harus takut. Dan sekarang lo bangun monyet!!!! Udah sore banget!! Nanti keburu ujan saljunya tambah gede. Bisa brabe!!." Teriak Alfi yang sontak membuat Anin kaget dan terbangun memukuli FRIENDZONE nya.

"B aja dong!! Lahhh dimana nih?." Anin heran.

"Ayo cepet pulang!." Ajak Alfi yang berusaha kembali meraih badan Anin. Namun Anin mulai lagi dengan berontaknya, ia keras kepala meninggalkan Alfi dengan jalan yang tertatih tatih membuat Alfi kesal kemudian mengangkat Anin dari bawah kakinya. Hingga membuat kepala Anin terjungkir ke bawah, seperti penculikan gadis remaja yang ada di drama drama.

An Imposible First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang