12

839 37 4
                                    

Pagi nya Ana dan Aaron berniat untuk mengantar Nayla pulang tetapi Nayla meminta untuk jalan-jalan,akhirnya Aaron pun memutuskan untuk bermain di Time zone.

"Hai"sapa Ana setelah turun dari tangga dan menghampiri Aaron dan Nayla.

"Lo bawa apaan?"tanya Aaron sambil melihat tas Ana.

"Oh ini,aku bawa perlengkapan ajah buat Nayla nama nya juga anak kecil takut kenapa-napa"ucap Ana ya memang ia sangat tak tega melihat anak kecil menangis apalagi jika ia menangis karna ia teledor.

"Oh yaudah yukk berangkat"ajak Aaron sambil menggendong Nayla.

Mereka pun berjalan menuju mobil,Aaron duduk di kursi pengemudi dan Ana duduk di samping nya sambil memangku Nayla.

Di mobil Nayla tidak bisa diam,ia terus bernyanyi ya walaupun suara nya kurang jelas apalagi Aaron yang selalu bercandain Nayla yang membuat Ana dan Nayla tertawa.

Setelah 30 menit perjalanan mereka pun sudah sampai di Mall,Aaron pun memarkirkan mobil nya,mereka pun turun dari mobil dan berjalan masuk ke Mall.

Saat berjalan untuk ke Time zone banyak sekali pasang mata yang melihat ke arah mereka
dan semuanya hampir kaum Hawa.

"Eh gilaa!!!tuh cowo nya ganteng banget!!!"

"Iya,apalagi dia gendong anak kecil unchhh...makin emes!!!"

"Eh itu kayanya istri nya sama anak nya"

"Ihhh,Hot daddy buange!!!"

"Tapi sumpah cewe nya gak banget!!"

Huh....kuping Ana rasanya panas mendengar itu,jika saja ini bukan tempat umum sudah ia cabik muka itu yang kegenitan.

Biasa cewe PMS emang kaya gini.

"Udah gak usah di dengerin"bisik Aaron dan Ana hanya mengangguk saja.

Dan mereka pun sampai di Time zone Nayla benar-benar semangat bahkan ia selalu menarik kerah baju Aaron untuk cepat-cepat masuk dan bermain.

Nayla benar-benar sangat senang bahkan senyuman nya sering terlihat.

Sudah cukup lama mereka bermain sampai perut mereka keroncongan dan memutuskan untuk pergi makan.

"Emm..Na?"panggil Aaron saat mereka hendak ingin keluar.

"Iya?"

"Kayanya,Nayla ngompol deh"ucap Aaron yang membuat Ana menyeritkan dahi,Ana pun memegang celana Nayla.

"Nayla?kamu pipis?"tanya Ana lembut dan melihat wajah Nayla yang katakutan.

"Udah kamu bilang ajah,kakak gak marah kok"

"I-ya kak hiks..."jawab Nayla yang kini tengah menangis.

"Eh,kamu jangan nangis,kak kita ke toilet ajah"ucap Ana ke Nayla dan Aaron.

SKIP.

sesampai nya di toilet Ana langsung membersihkan anggota intim Nayla dan memakaikan Popok ke Nayla lalu memakaikan celana.

Ana pun keluar sambil menggendong Nayla dan ternyata di sana Aaron sudah menunggu mereka.

"Nayla gimana?"tanya Aaron sambil mengambil Nayla dan menggendong nya.

"Biasalah anak kecil dia cuman ngompol"ucap Ana sambil mengambil tisu basah dan mengelap wajah Nayla.

"Terus?dia pakai apa?"tanya Aaron lagi

"Popok tadi udah aku pakain"

"Kaka?aku laper"ucap Nayla

"Oh iya yaudah yuk kita makan"ajak Ana dan mereka pun berjalan menuju Restaurant.

•~•

Mereka pun berjalan menuju Restaurant Aaron masih tidak menyangka bahwa Ana  membawa semua perlengkapan Nayla,bahkan ia  saja tidak kefikiran sampai situ.

Akhirnya mereka sampai di Restaurant.

"Kamu mau pesan apa?"tanya Ana kepada Aaron  "emm...samain ajah"jawab Aaron dan Ana hanya mengangguk.

Aaron dan Nayla mencari tempat duduk sedangkan Ana memesan makanan,setelah menemukan tempat Aaron langsung duduk dengan Nayla yang masih di pangkuan nya.

•~•

Setelah selesai makan mereka pun pergi menuju parkiran mobil,di dalam mobil benar-benar sunyi,Nayla dan Ana kini sudah tertidur.

Aaron pun membangunkan Ana karna sudah sampai di rumah Nayla.

Mengapa ia tau rumah Nayla?

Ia tadi sempat menanyakan kepada Nayla.

"Na?"panggil Aaron sambil sedikit menggoncangkan bahu Ana.

"Hoam..eh?udah sampai?"tanya Ana saat terbangun 
"Udah"

"Nayla mau di bangunin?"tanya Ana saat melihat Nayla masih tidur di pangkuan nya.

"Gak usah kasian"

"Ok"jawab Ana."sini biar gue aja yang gendong"suruh Aaron sambil mengambil Nayla dan menggendong nya.

Merka pun berjalan menuju pintu rumah yang sangat megah dan mewah tapi terlihat sangat sunyi.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam,non Nayla?"tanya wanita paruh baya dengan pakaian daster batik seperti nya itu asisten rumah tangga di sini.

"Silahkan masuk"suruh wanita itu mereka pun berjalan masuk dan duduk di sofa ruang tamu.

"Kalian siapa?kenapa Non Nayla bisa sama kalian?"tanya nya.

"Jadi kemarin waktu saya di taman saya di ajak main sama Nayla,terus dia bilang dia gak mau pulang karna orang tua nya selalu sibuk akhirnya Nayla menginap di rumah Sodara saya"jawab Ana sambil menunjuk Aaron.

"Makasih banyak ya Den sama Non nya,saya kemarin khawatir banget sama Non Nayla"

"Kalau boleh tau apa yang di katakan sama Nayla benar?"tanya Aaron

"Hemm...memang benar Nyonya dan Tuan memang sangat sibuk bekerja,dari Non Nayla lahir semua nya saya yang ngurus dan baru saja Nyonya dan Tuan bercerai,saya benar-benar gak tega ngasih tau soal ini ke Non Nayla"ucap Wanita itu dengan lesu bahkan air mata nya saja sudah keluar.

"Bu menurut saya ibu jangan kasih tau soal ini ke Nayla karna mau gimana pun dia itu masih kecil dan belum mengerti soal ini"ucap Ana

"Sini biar Nayla saya taro di kamar dulu"ucap Wanita itu sambil mengambil Nayla dengan perlahan.

"Saya permisi dulu"pamit Wanita itu dan mulai berjalan ke lantai 2.

Aaron pun melihat wajah Ana yang sangat sedih, Aaron yakin ini karna soal Nayla ia juga sebenarnya sangat tidak tega dengan Nayla.

"Yaudah bu kami pulang dulu,kalau ada apa-apa sama Nayla hubungin kita ajah bu,ini no telfon saya sama dia"ucap Ana sambil memberitahu kan nomer Aaron dan Ana.

"Makasih banyak ya Non sama Den"

"Iya,yaudah kami pamit dulu ya Assalamualaikum"ucap mereka.

Mereka  pun berjalan menuju mobil.

•~•

Mereka sudah sampai di rumah Aaron, Ana langsung masuk ke kamarnya dia tidak banyak bicara bahkan di mobil ia hanya diam.

Aaron akhirnya juga ikut masuk ke kamar nya,saat di kamar Aarom langsung membaringkan tubuh nya di kasur.

Dan lama kelamaan ia memjamkan mata dengan perlahan.

•~•

Hai....

Thank you somach...

Maaf nih kalian harus menunggu....😊

Jangan lupa vote ya...

Salam hangat walau tak sehangat pelukan doi...

Fall In Love With Cousins?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang