"Hei, kau baik-baik saja?" Sheri melambai-lambaikan kedua telapak tangannya di depan pria tampan yang sedang ia ajak bicara. Namun, sadar bahwa pria itu tak menggubris omongannya, ia pun berdiri di depan pria tampan berjaket kulit itu.
"Jason ... apa kau mendengarkanku?" Lagi-lagi, Sheri tak mendapatkan balasan apa pun dari pria tampan berambut hitam itu.
"Ah ... kau mulai lagi." Sheri menderlingkan kedua matanya, merasa kesal karena Jason kembali melamun saat sedang menikmati waktu senggangnya.
Sheri melangkahkan kakinya lagi untuk mendekati pria yang tengah duduk sambil melamun itu. Ia menyejajarkan tubuhnya dengan sang kekasih, lalu memeluknya hangat. Baru setelah itu, Jason sadar dari lamunannya dan keheranan melihat kekasihnya yang sedang memeluknya.
"Sheri, apa kau baik-baik saja?" Jason tak membalas pelukan Sheri, ia malah balik bertanya.
"Astaga, Jason. Kau pulih!"
Jason tak mengerti dengan apa yang Sheri katakan.
Sheri melepaskan pelukannya, lalu kembali duduk di sebelah kekasihnya itu.
"Jas, aku selalu di sini bila kau membutuhkanku. Kumohon, beri tahu aku sesuatu yang terjadi padamu. Yang membuatmu seperti ini. Aku tak tahu harus melakukan apa bila kau sudah seperti ini." Sheri menggenggam kedua tangan Jason, lalu meremasnya perlahan. Ia melihat ke dalam mata Jason yang sangat kosong, seakan jiwanya telah hilang, berkelana di luar sana.
"Kau belum siap untuk mendengarkannya, Sheri. Aku bahkan tak yakin bila kau akan siap. Kau akan membenciku bila aku memberitahumu, mungkin kau akan meninggalkanku bila aku memberitahumu mengenai rencanaku ini." Ia mengusap rambut pirang Sheri perlahan.
"Mengapa kau sampai berpikir seperti itu? Sesungguhnya rencana apa yang akan kau lakukan? Kau membuatku kebingungan, Jas."
"Percayalah padaku bahwa kau tak perlu tahu, dan kau tak ingin tahu. Aku bersumpah, kau tak menginginkan untuk diberitahu tentang hal ini!"
"Okay, tak masalah bila kau tak mau memberitahuku. Asalkan kau harus berbahagia atas rencanamu itu. Aku tak ingin melihatmu, lalu aku hanya mendapatkan ragamu, tidak dengan jiwamu." Sheri mengalungkan kedua tangannya pada leher Jason.
Ya, aku pasti akan berbahagia. Tapi, tidak dengan dirimu, Sheri.
Bersambung

KAMU SEDANG MEMBACA
DENDAM (TAMAT)
Misteri / ThrillerAnak kecil itu menutup matanya rapat-rapat saat tembakan pistol terdengar di telinganya. "Pembunuh itu telah salah," kata hatinya. "Aku akan membalas kesalahannya." Beberapa part secaran random diprivate. Follow akun saya terlebih dahulu untuk memba...