Mengumpat

307 40 14
                                    

Semua orang juga tahu, mengumpat itu tidak boleh. Tidak baik. Tidak sopan. Dosa. Tapi riset membuktikan, mengumpat adalah pelampiasan kekesalan yang ampuh. Makanya, Changmin memilih untuk melakukannya dengan cara lain.

"Dipikir aku bodoh...."

>><<

Hari ini Changmin dan Yunho sedang berada di kelas. Tentu saja, apa kalian tidak lihat seorang guru muda berdiri di depan sana, mengajar dengan gayanya yang ngebossy?

Beberapa memperhatikan guru itu dengan saksama, namun sebagian yang lain menatap guru itu dengan tajam dan tatapan tidak suka.

Yunho adalah golongan pertama, sedang Changmin adalah golongan kedua.

"Dia cuma guru PL, tapi gayanya sudah seperti itu," dengus Changmin yang tentu saja hanya bisa didengar Yunho.

"Jangan begitu Changmin, kita harus menghormati guru."

"Aku menghormati, oke? Tapi tidak guru yang ini. Dia saja tak menghormati kita, lalu kita harus menghormatinya juga? Maaf Yun, aku tidak ikut." Changmin melirik pada guru itu, yang sedang memarahi teman sekelasnya entah karena apa.

Yunho tak membalas, merasa apa yang Changmin katakan tidak salah.

"Aku benar, 'kan?"

"Shim Changmin! Kau mengobrol?! Maju ke depan, kerjakan soal ini."

Changmin terlonjak, kemudian menelan ludah saat semua teman sekelas melihat padanya.

"Sheet."

Yunho melotot mendengar bisikan Changmin sebelum ia maju ke depan dan mengerjakan soal dengan tenang. Saat kembali ke tempat duduk, Yunho yang berniat menegur Changmin tidak jadi bikang apa-apa melihat sohibnya itu tampak kesal sekali.

Oh Yunho, jangan khawatir. Changmin tidak mengumpat.

"Bagus! Jawabannya benar, tapi jalannya kurang lengkap ya, Shim Changmin!"

Changmin mengangguk malas pada guru wanita itu. Sudah untung dia mau mengerjakan ke depan. "Dam."

Kali ini kening Yunho mengernyit. "Changmin, jangan berkata kotor...," desis Yunho tak menoleh, tak mau ditegur dan disuruh maju ke depan.

"Aku tidak berkata kotor Yunho, aku berbahasa Inggris," jawab Changmin kalem tak pula menoleh.

Yunho hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Oh, Changmin memang bukan anak nakal, tapi dia tahu jika sedang kesal, Changmin bisa menjadi anak yang bebas.

"Ringkas buku kalian, pindahkan ke catatan!"

Erangan kesal terdengar hampir di seluruh penjuru kelas.

"Jangan membantah, atau nama kalian Ibu catat!"

Yunho sudah membuka buku catatannya, bersiap untuk mencatat. Changmin juga begitu, bedanya sekarang alisnya berkerut tajam seperti orang marah.

"Pada suatu hari, ada keluarga besar anjing yang lucu. Ada bayi anjing, ibu anjing, bapak anjing, nenek anjing, dan kakek anjing. Mereka semua sangat lucu!"

Yunho menatap horor Changmin di sampingnya, nada suara layaknya narator film anak-anak itu sangat kontradiksi dengan ekspresi wajahnya yang mengeras. Dan lagi, kenapa harus keluarga anjing? Omong-omong urutannya juga mengingatkan Yunho pada sebuah lagu.

Changmin tahu Yunho menatapnya tapi dia memilih tidak peduli, fokus mencatat. Yunho juga akhirnya ikut mencatat dengan khidmat.

"Harus selesai sebelum bel berbunyi!"

Lagi-lagi erangan kesal terdengar kali ini di seluruh kelas.

Changmin mendecak.

"Hei, Yunho. Kau tahu tidak?" Yunho hanya bergumam sebagai jawaban, sedang berusaha menulis lebih cepat. "Keraj bumi itu terdiri dari dua lapisan lho, yaitu SIAL dan SIMA. SIAL berarti silikon alumunium dan SIMA berarti silikon magnesium."

Yunho mengerjab, meninggalkan catatannya dan menatap Changmin yang sedang tersenyum manis padanya. Kenapa Changmin tidak ada angin tak ada hujan tiba-tiba membahas geografi?

"Sekilas info," kata Changmin kembali mencatat.

Saat itulah Yunho sadar apa maksud sebenarnya.

"Oi Min, kamu dari tadi sedang mengumpat, 'kan?"

Changmin mengangkat kepalanya. "Tidak Yunho, kenapa kau berpikir negatif terus, sih?" ujarnya dengan mata yang sengaja dibesarkan agar terlihat polos. Kepalanya ditelengkan membuat Yunho menahan hasrat untuk tidak menempeleng Changmin.

Yunho mengembuskan napas. "Terserah." Ia kembali pada pekerjaannya, mengabaikan kikikan Changmin.

"Mengumpat itu tidak sopan, Yunho."

"Dipikir aku bodoh...."

>><<

Bonus!

"Ajarkan aku mengumpat seperti itu juga, dong!"

Changmin menatap Yunho aneh. "Sudah kubilang aku tidak mengumpat."

"Kau mau kubanting, ya?" Yunho mengambil kuda-kuda hapkido-nya.

"Tidak. Sini kuajarkan."

>><<

Jiaah Bang Uknow ngancem! :'v

Aloohaaa

Jangan kira aku lagi suka mengumpat kemudian menyalurkan ya di sini, bukan, bukan. Aku anak baik-baik! *teehee

Jadi, yang terjadi sebenarnya adalah, lomba yang kuikuti tetiba ada seleksi kabupatennya T^T aturannya menikmati liburan, malah latihan buat lomba.

Padahal niat awal mau belajar dance Love Line 😭

Woke deh, segitu aja.

Babay!

We are T!

*menulis dengan perut keroncongan*

TVXQ!'s Bestfriend SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang