Taeyong kini sedang merapikan peralatan buku tulisnya saat ia merasakan bahunya ditepuk pelan oleh seseorang. Saat ia berbalik, terlihatlah Yuta dengan cengirannya.
"Kau besok harus berangkat denganku."
"Untuk?"
"Haish, camping! Kitakan satu kelompok."
"Aku bisa sendiri." Taeyong beranjak dari kursinya dan diikuti oleh Yuta.
"Hey, bukankah akan seru jika kita berangkat bersama?"
"Biasa saja."
"Tapi-"
"Yuta.." Taeyong memberhentikan jalannya dan berbalik untuk menatap temannya yang terus saja mengoceh sedari tadi. Jujur, hari ini Taeyong sangat lelah dan Yuta yang berisik itu membuat kepalanya pecah.
"Kita memang camping, tapi kita semua akan berkumpul di sekolah. Jadi lebih baik kita bertemu saat di sekolahnya saja oke? Sudahlah aku lelah." Taeyong langsung pergi meninggalkan Yuta sendirian.
Yuta hanya menghembuskan nafas pelan. Selalu saja seperti ini..
Namun kini maniknya tak sengaja bertabrakan dengan manik seseorang yang tidak asing baginya.
Doyoung yang juga sedang menatap Yuta langsung membulatkan mata dan pergi dari tempatnya membuat Yuta terheran-heran.
"Apa yang dia lakukan dipojok sana?"
°°°
Taeyong langsung menghempaskan tubuhnya saat sudah sampai di kamarnya.
Matanya terpejam seolah memintanya untuk membiarkannya seperti itu beberapa menit.
Hari ini memang sangat melelahkan, ulangan dadakan, latihan dance untuk pentas saat camping besok, dan juga pengambilan nilai olah raga. Untuk yang terakhir Taeyong akui jika dirinya lemah dalam bidang itu. Dirinya mudah lelah sehingga baru lari sedikit saja, piluh mulai bermunculan.
Taeyong hampir benar-benar terlelap sebelum suara ibunya membuatnya kembali tersadar.
Dengan sigap ia langsung terbangun saat ibunya masuk tanpa mengetuk terlebih dahulu pintu kamarnya.
"Dasar anak yang pemalas. Jadi kerjaanmu hanya tidur-tiduran seperti ini saja eoh?"
Ibunya kini mendekati Taeyong dengan tangan yang bersidekap di depan dadanya.
"Kau lihat jam berapa sekarang? Seharusnya kau bekerja di dapur sekarang."
Ibu Taeyong hanya menatap datar sebentar lalu berlalu begitu saja setelah menyuruh Taeyong untuk masak sekarang.
Taeyong hanya menghembuskan nafas lelah.
Dengan cepat ia mengganti baju sekolahnya menjadi baju biasa dan langsung bergegas menuju dapur.
Saat melewati ruang tamu ia tak melihat ibunya, kemana dia?
Taeyong langsung membuka kulkas dan mengambil beberapa bahan untuk ia olah nanti. Hanya ada daging dan beberapa sayur saja.
Taeyong sedang memotong daging saat tiba-tiba suara Mark membuatnya harus sedikit menatapnya dan kembali fokus ke masakannya.
"Kau baru pulang?" Tanya Taeyong tanpa menatap Mark yang kini mengambil soda di kulkas dan langsung duduk di meja makan menatap punggung kecil Taeyong.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Feeling [JAEYONG]
Fanfiction[ ✓ ] Mencari sebuah jawaban akan berbagai pertanyaan yang muncul di hatinya. Namun saat jawaban itu telah didapatkannya, mengapa takdir seolah mempermainkannya kembali? ❝ Am I in love with you? Or am I in love with the feeling? ❞ - Jaeyong...