21 ㅡ (Not) My World

4.6K 787 150
                                    










Satu pertanyaanku, permainan apa yang sedang kau mainkan sekarang?


























Taeyong hanya terdiam melihat dua sejoli dihadapannya sedang tersenyum satu sama lain. Ingin ia pergi, namun tangan yang masih menggenggamnya itu seolah tidak mengijinkannya pergi.

Taeyong mencoba untuk melepaskan genggaman itu, namun seolah tahu maksud Taeyong, Jaehyun dengan sigap langsung mengeratkannya.

"Ini aneh, mengapa aku tidak suka melihat hal ini?" Pada akhirnya, Taeyong hanya bisa terdiam seraya menundukkan kepalanya tanpa ingin memandang keduanya.

Taeyong masih mendengar Chaeyeon yang bercerita mengenai ia yang baru saja berlibur kerumah neneknya, membawakan oleh-oleh untuk Jaehyun, dan juga wanita itu terus mengutarakan perasaan rindunya kepada Jaehyun yang entah mengapa membuat Taeyong muak mendengarnya.

Wanita itu bahkan terus berceloteh tanpa memandang atau menanyakan keberadaan​ Taeyong yang jelas-jelas berada di samping Jaehyun.

Taeyong menghela napas, ia kesal. Ia seperti nyamuk diantara kedua orang ini. Bahkan tak jarang orang-orang yang lewat selalu menatap keduanya dengan pandangan memuja, dan menatap aneh saat melihat Taeyong.

Ini tak bisa dibiarkan, Taeyong harus pergi dari sini.

"Maaf memotong pembicaraanmu, Chaeyeon. Namun aku harus pergi."

Bukan, itu bukan suara Taeyong. Melainkan adalah suara Jaehyun. Taeyong sedikit melebarkan matanya menatap Jaehyun yang tersenyum tipis sebagai permintaan maaf kepada Chaeyeon.

Chaeyeon hanya tersenyum kikuk, seperti enggan untuk melepaskan obrolan ini bersama Jaehyun. Namun wanita itu mempersilahkan Jaehyun untuk pergi dan dengan segera Jaehyun langsung menarik tangan Taeyong dan pergi dari Chaeyeon.

Entah apa yang dirasakan Taeyong saat ini, tetapi ia merasa seperti perasaan lega dan senang saat mengetahui Jaehyun lebih memilih untuk menjauhi wanita itu.

Namun itu tidak bertahan lama, saat suara Chaeyeon menggema di koridor sekolah. Membuat perasaanku langsung luntur seketika.

"Jangan lupa nanti malam di kafe biasa."




×××






Pelajaran berakhir dengan begitu lamban. Bahkan, sedari tadi Taeyong menguap membuat Yuta yang berada di sebelahnya mengerutkan dahinya karena tak biasanya Taeyong seperti ini.

Tidak mencatat, tidak memerhatikan guru, bahkan sedari tadi menguap. Taeyong tidak pernah seperti itu.

Yuta hendak menanyakan perihal itu namun suara bel menggema dan terlihat Taeyong yang sepertinya terburu-buru membuatnya mengurungkan niatnya tersebut.

Yuta masih menatap Taeyong yang tergesa-gesa memasukkan sebuah peralatan tulisnya ke dalam tas. Dan tanpa cuap-cuap, Taeyong langsung pergi meninggalkan Yuta yang kebingungan.

Ada apa dengannya?





Taeyong sedikit tergesa. Pasalnya ia tak ingin melewatkan hal ini. Ia mesti tahu dan harus menanyakannya langsung perihal hal yang membuatnya bingung.


The Feeling [JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang