11 ㅡ Camping (two)

5K 875 41
                                    

"kau tahu Jung Jaehyun? Katanya dia termasuk golongan elit loh."

"Kau pernah lihat mantannya? Ugh sangat cantik!"

"Ku dengar banyak dari kakak kelas yang menyatakan cinta padanya."

"Oh iya, waktu itu aku juga melihat ia kencan dengan kakak kelas itu!"

"Berarti sudah jelas bukan, jika orang biasa saja tidak akan cocok bersanding dengannya?"



"Taey, Taeyong!"

Taeyong mengerjapkan matanya. Terlihat Jaehyun yang memandangnya seolah berkata 'kau baik-baik saja?'

Taeyong mengambil nafas pelan.

"Hum, ada apa?" Ucap Taeyong pelan.

"Tidak apa-apa, hanya ingin duduk bersamamu, bolehkan?"

Taeyong risau. Disatu sisi ia ingin sekali berbincang dengan pria Jung ini, namun egonya mengatakan untuk segera menjauhi Jaehyun.

Bohong jika Taeyong tidak rindu, ia sangat merindukan pria Jung disebelahnya ini. Taeyong sedikit merasa kehilangan saat ia tidak berdekatan dengan Jaehyun. Ego-nya yang membuatnya seperti ini.

Terdiam beberapa menit, tidak ada diantara keduanya yang mau membuka percakapan terlebih dahulu meski banyak berbagai pernyataan dan pertanyaan yang bersemayam dipikiran mereka berdua. Hingga suara deheman milik Jaehyun memecahkan keheningan yang tercipta.

"Hum Taeyong, Ba-"

"Jaehyun-ah!"

Mereka berdua sontak menatap ke sumber suara. Seorang wanita cantik dengan rambut panjang bergelombang yang digerai bebas. Taeyong mengenal wanita itu karena wanita itu sangat populer sama seperti Jaehyun.

Tanpa membuang waktu lagi Taeyong langsung pergi dari situ saat wanita tersebut duduk disamping Jaehyun.

Tidak, Taeyong tidak cemburu. Ia hanya tidak ingin merusak suasana orang lain.

Lagipula sepertinya wanita itu juga tidak suka dengan keberadaan Taeyong, terlihat jelas dari sorot matanya menyuruh agar Taeyong beranjak.

Taeyong berjalan kembali ke tempat perkumpulan kelompoknya. Meski istirahat baru akan selesai sepuluh menit namun sudah banyak anak yang mulai kumpul.

Taeyong duduk ditempat yang sedikit jauh dari kelompoknya berkumpul. Matanya melirik kesana kemari mencari keberadaan temannya satu-satunya, Yuta. Namun ia tidak melihat batang hidung Yuta sama sekali dan membuat dahinya mengkerut, dimana dia?

"Dengar-dengar nanti kelompok dance akan bekerja sama dengan kelompok basket."

"Benarkah? Tapi untuk apa?"

"Aish kau seperti belum pernah ikutan camping saja. Tentu saja bermain games! Tapi ya yang menganggap ini adalah permainan hanya panitia saja, sedangkan untuk kita sebagai peserta ini adalah sebuah bencana!"

"Ahh aku mendengar dari kakak kelas jika panitia akan berubah menjadi sangat menakutkan saat permainan itu dimulai."

Semua pada bergedik ngeri, sementara itu Taeyong yang mendengarnya pun hanya mengabaikannya, karena ia tidak begitu peduli apa yang nanti akan terjadi.

Taeyong lebih memilih mendengarkan musik menggunakan headsetnya dibanding mendengarkan mereka yang berkicau.

Beberapa menit terlewati sampai indera pendengarannya menangkap satu nama yang membuat jari-jarinya berhenti menari di layar handphonenya, Jung Jaehyun.

Masih seputar yang sama, mereka mengidolakan Jung Jaehyun.

Terkadang Taeyong iri sekaligus kesal. Iri karena Jaehyun sangat berbanding terbalik dengannya dan kesal karena hampir setiap hari ia mendengar nama itu disebut.

The Feeling [JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang