[6] Luka Valerie

1.4K 57 1
                                    

I get hurt. I get so much pain. But i never lose on my way.
-Agatha Valerie-
○○○

"Shh, Nya. Pelan-pelan, kenapa."

Kenya meringis pelan sambil tetap mengobati memar di punggung Valerie. Matanya memerah karena hatinya terasa sakit melihat Valerie terus meringis kesakitan.

"Bentar lagi kok, Va."

Valerie sendiri hanya bisa mengepalkan tangannya. Dahinya berkeringat saking kuatnya Valerie menahan diri dari rasa sakit di punggungnya.

"Lo kenapa bisa sampe kayak gini lagi, sih? Lo balik ke rumah, semalem?"

Valerie menggeleng pelan. "Bokap gue yang-aw da-teng ke apart."

Kenya menutup salepnya dan menutup bagian punggung Valerie yang hampir mengeluarkan darah dengan dress pad. "Terus gi-"

"Anjir! Bosen banget gue kimia."

Valerie dan Kenya menoleh ke tirai yang membatasi kasur UKS satu dengan yang lainnya.

"Kayak suara Darel?" Gumam Kenya yang bisa didengar oleh Valerie.

Valerie berusaha bangkit dari tidurnya dengan pelan. Namun Kenya yang tak ngeh apa yang Valerie lakukan, tanpa sengaja bersuara dengan volume yang cukup besar.

"Eh. Va, Lo-" Valerie menutup mulut Kenya dengan memberi tatapan tajam pada cewek itu.

Kenya melepas bekapan Valerie. "Apaan sih, Va?!"

Valerie mendengus. Cewek itu bangun dan kembali memakai seragamnya. "Diem, ada-"

Srett

"Shit!" Darel kembali menutup tirai saat melihat Valerie yang sedang berusaha meloloskan tangannya ke dalam baju seragam.

Valerie berdecak dan buru-buru mengancingkan baju seragamnya. Cewek itu menenteng almamaternya dan membuka tirai pembatas. Tanpa memedulikan Darel dan Raga yang memadang Valerie canggung, Valerie berjalan menuju pintu UKS. Namun sebelum itu, Darel sudah lebih dulu menahan tangannya.

"Ta."

Valerie menarik napasnya dan menatap Darel datar.

"Lo ngapain di UKS?"

"Suka-suka gue, lah." Ujarnya sembari melepas pegangan tangan Darel. Hendak kembali berjalan, namun Darel lagi-lagi menahannya. Kali ini, cowok itu menyentuh pundak Valerie membuat cewek itu refleks mengaduh.

Darel menaikkan satu alisnya. "Lo kenapa?"

Kenya berlari dan mendorong pelan bahu Darel agar menjauh dari Valerie. "Rel, Valerie lagi nggak enak badan. Jadi jangan gangguin dulu, ya." Ujar Kenya berusaha semanis dan selembut mungkin mengucapkannya.

Ucapan Kenya malah membuat Darel penasaran. Valerie sakit? "Sakit apa, Ta?"

Valerie menegakkan tubuhnya. "Nggak. Gue nemenin Kenya tidur."

Kenya mengerutkan kening. "Loh, gue kan nggak ti-aw!" Kenya meringis memegangi kakinya yang diinjak oleh Valerie. Baru akan memarahi sahabatnya, tatapan mata Valerie sudah berhasil membuatnya bungkam.

"Ayo ke kelas."

"Ta."

"Apa, sih?!" Ujar Valerie kesal. Punggungnya sudah terasa panas dan perih. Ia ingin segera pergi dari hadapan Darel.

"Lo sakit apa?"

"Dibilang gue nggak sa-"

"Loh, Va, kok baju lo ada merah-merahnya?" Ujar Raga seraya menunjuk seragam bagian belakang Valerie yang terkena noda merah seperti darah.

Cassiopeia [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang