[33] Gundah

232 23 5
                                    

Because when i said i love you, it means I really do from my deepest heart.
-Darel Miliano Avegas-

"Jadi, untuk materi ulangan lusa, tentang reaksi redoks. Tolong dipelajari baik-baik. Saya harap tidak ada yang remedial supaya kita bisa langsung melanjutkan ke materi berikutnya setelah ulangan selesai."

Raga mengacungkan tangannya, bermaksud untuk bertanya kepada guru kimianya itu.

"Ada apa, Raga?" Sahut guru tersebut.

"Kan lusa kita ada kemah, bu."

"Oh iya. Bener tuh, bu. Berarti nggak bisa ulangan, bu." Sahut salah satu siswi.

Guru bernama Endang itu menghela napasnya. "Iya, maaf ibu lupa. Kalau begitu, ulangan akan diundur diminggu berikutnya, setelah kalian kemah. Ada pertanyaan lain?"

Seluruh murid serempak menjawab 'tidak'.

"Baiklah kalau begitu, saya akhiri kelas ini. Silahkan kalian persiapkan diri untuk pelajaran berikutnya."

Guru kimia berkacamata bulat itu kemudian meninggalkan ruang kelas MIPA 3 setelah mengambil buku absensi dari meja guru. Para muridpun segera berhamburan menuju toilet untuk mengganti seragam mereka dengan stelan olahraga, karena kelas mereka berikutnya adalah pelajaran tersebut.

"Olahraga hari ini ngapain, ya?" Ujar Raga, sembari melepas kancing seragamnya di dalam kelas dengan acuh, membiarkan singlet hitam yang mencetak tubuhnya itu terlihat oleh beberapa murid yang masih berada di dalam kelas.

"Seinget gue, Pak Triyas bilang, hari ini cuma mau ngambil nilai lari jarak jauh. Paling sisanya kita dibebasin lagi." Sahut Kennan.

Darel menghembuskan napas panjang. Cowok itu telah selesai mengganti seragamnya. Ia hanya perlu melepas sweaternya, karena dirinya sudah mengenakan stelan olahraganya dari rumah. "Niat pengen nongkrong di kantin, malah ada pengambilan nilai."

Alceo melirik Darel sekilas. "Biasanya juga lo bodo amatan sama nilai." Ujarnya sembari melipat kemejanya.

"Sayang aja kalo penjas gue jeblok. Malu, Al." Jawab Darel.

Raga menepuk pundak Darel sekali. "Lagian, hari ini kelas kita bakal digabungin sama kelas Valerie. Makin sayang,'kan, kalo lo skip kelas?" Ujarnya kemudian melangkah menuju belakang kelas untuk meletakkan seragamnya ke dalam loker miliknya, diikuti oleh Alceo.

Darel mengerutkan keningnya lalu menghampiri Raga. "Emang iya, Ga?"

"Iya. Kelas penjas hari ini digabung sama MIPA 1. Soalnya, kelas Inggris mereka kosong. Jadi, penjas kelas mereka dimajuin sama Pak Triyas." Sahut Raga.

Darel yang awalnya terlihat malas langsung menampikkan senyumnya. Tiba-tiba saja, semangatnya untuk mengikuti kelas penjaskes berkobar di dalam dirinya. "Yaudah, ayok, buruan! Ntar kita telat ke lapangannya." Ujarnya dan langsung berjalan dengan semangat meninggalkan ruang kelas begitu saja, meninggalkan teman-temannya yang menggelengkan kepala.

"Emang susah kalo udah bucin." Celetuk Kennan.

"Kayak lo nggak bucin aja." Sahut Alceo yang kemudian berjalan meninggalkan kelas diikuti oleh Raga dan Kennan.

Cassiopeia [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang