You can't forget your past. But you can control your mind to not think about it.
-Agatha Valerie-
•••Valerie turun dari motor sport andalannya dan meletakkan helmnya. Ia berjalan di tengah basement menuju lift seraya melepas sarung tangan dan jaket jeansnya. Menekan angka 21 begitu memasuki lift, Valerie kemudian bersandar pada dinding lift dengan memejamkan mata. Pikirannya berkelana selama ia menunggu lift naik hingga menuju lantai tujuannya.
Di lantai empat, pintu lift terbuka, menampakkan seorang laki-laki yang mengenakan hoodie hitam bercelana pendek dengan tas gym dan handuk merah yang bertengger di pundak kanannya.
Cowok itu masuk dan berdiri di samping Valerie setelah menekan angka 22. Ia melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Valerie.
"Balik sekolah?" Tanya cowok itu melirik Valerie sekilas.
Valerie membuka matanya dan menoleh. Ia melirik cowok itu sekilas kemudian menghela napas dan kembali memejamkan matanya.
Cowok itu menoleh ke arah Valerie dengan alis yang terangkat satu. Ia terkekeh begitu menyadari Valerie mengacuhkannya.
"Lo masih nggak berubah, ya. Masih aja cuek."
Valerie membuka matanya. "Shut up, Josh." Balasnya singkat.
Cowok bernama Josh itu kembali terkekeh dan kembali mengalihkan pandangannya ke pintu lift.
Josh adalah cowok yang tinggal satu apartment dengan Valerie. Bedanya, cowok itu tinggal di lantai 22. Saat pertama kali Valerie memutuskan untuk pindah ke apartment ini, Josh lah yang menjadi tetangga pertama Valerie, meskipun ia tinggal di lantai yang berbeda.
Pertama kali Valerie bertemu Josh adalah saat dirinya hendak menaikkan barang ke kamar dan tanpa sengaja Valerie menjatuhkannya karena banyaknya barang yang dibawa di tangannya. Josh yang kebetulan sedang berada di lantai yang sama dengan Valerie langsung tergerak untuk membantu cewek itu mengemasi barangnya kembali.
Seperti biasa, awalnya, Valerie menolak dan bersikap datar pada Josh. Namun Josh yang paham dan tak tega melihat Valerie kerepotan memindahkan barang dari parkiran sendirian, ia tetap memaksakan diri membantu Valerie hingga cewek itu mengalah dan membiarkan Josh membantunya. Dari situlah Josh dan Valerie saling mengenal.
Kebetulan juga, keduanya memiliki hobi yang sama, yaitu berolahraga. Sempat beberapa kali Valerie dan Josh melakukan gym dan jogging bersama, sampai Valerie mulai mengikuti organisasi di sekolah yang membuatnya jarang menghabiskan waktu berolahraga bersama Josh karena kesibukannya.
"By the way, i saw your brother come this afternoon."
Valerie langsung memandang Josh. "Christ, maksud lo?"
Josh mengangkat kedua bahunya. "Siapa lagi? Emangnya, lo punya abang selain dia? Dia dateng bareng sama bodyguard lo."
Valerie mendengus sebal. Untuk apa Chistian kembali datang kesini? Datang bersama bodyguard? Tumben sekali.
Lift berdenting dan berhenti di lantai 21. Valerie langsung melangkahkan kakinya keluar begitu pintu lift terbuka, tanpa mengucapkan apapun pada Josh.
Tanpa mau ambil pusing, Josh mengangkat kedua bahunya dan menekan tombol agar pintu lift tertutup. Sedangkan Valerie menelusuri koridor dengan langkah cepat. Ia begitu penasaran, apa yang membuat Christian kembali mengunjunginya hari ini.
Begitu tiba di depan pintu, Valerie langsung menghembuskan napas pelan. Tidak ada siapapun di depan pintu. Hanya ada dua kemungkinan. Chrisian telah pergi meninggalkan apartmentnya, atau cowok itu sudah berhasil masuk, yang berarti, Christian sudah mengetahui password kamarnya yang telah ia rubah pagi tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cassiopeia [Slow Update]
Novela Juvenil[18+ Teenager stories only] °°°° Agatha Valerie Cassiopeia Gadis cantik primadona Avenue Senior High School dengan wajah western-nya yang selalu berhasil memikat siapapun yang melihatnya. Bodygoals, kulit putih mulus, juga cerdas. Anak konglomerat y...