I told the stars about how beautiful you are. And i told the moon that you are my favorite heart beat.
-Stevan Rexa Dimitri-
○○○"Stevan."
Stevan membalikkan tubuhnya dan tersenyum saat mendapati Joan berdiri di belakangnya.
"Iya, pak?"
Joan memberikan sebuah map kertas pada Stevan. "Ini rekapan dana bazar yang sudah disetujui oleh yayasan. Dananya sudah turun, nanti kamu bisa ke ruangan saya."
Stevan menerima map dari tangan Joan. Membuka, serta membaca sekilas kertas dengan cap dan tanda tangan serta nama jelas Naufal Alvarez. "Jadi saya udah bisa ambil dana ini untuk bayar konsumsi panitia, pak?"
Joan mengangguk. "Pak Naufal juga sudah menyiapkan dana untuk mengganti pengeluaran uang pribadi kalian yang kalian keluarkan untuk keperluan bazar. Kamu hanya perlu menyerahkan bukti pengeluarannya pada saya."
Kini ganti Stevan yang mengangguk mengerti. "Kalo gitu, biar saya tanyain dulu ke yang lain, mereka minta ganti atau nggak. Nanti saya ke ruangan bapak."
"Yasudah, kalo gitu, saya duluan, ya." Joan lalu melangkah pergi menuju ruang kepala sekolah setelah Stevan menyalami tangannya.
Stevan menghela napas. Cowok itu kembali melanjutkan langkahnya yang akan menuju ruang OSIS, dimana para anggotanya sudah berkumpul disana.
Hari ini adalah hari terakhir untuk persiapan acara bazar. Para murid diberikan jam bebas pada empat jam terakhir untuk mendekor stand bazar mereka masing-masing, sekaligus mempersiapkan barang yang akan mereka jual esok hari.
"Siang, guys. Sorry gue telat." Ujar Stevan saat dirinya sudah berdiri menghadap meja panjang yang dikelilingi oleh anggota OSIS-nya. "Jadi gimana? Sampe saat ini, ada kendala, gak, di tahap penyelesaian kalian?" Tanyanya.
Salah satu anggota OSIS bernama Satya yang menjabat sebagai evaluator MPK mengacungkan tangannya. "Gue dapet informasi dari kelas 10 IPS 3 kalo beberapa barang yang mau mereka jual kemungkinan baru sampe nanti malem. Soalnya salah satu dari mereka ada yang minta kiriman barang dari Palembang."
"Tapi udah make sure kalo malam ini juga, barangnya bakal sampe?"
"Mereka sih bisa jamin. Soalnya mereka juga udah hubungin pihak POS."
Stevan menganggukkan kepalanya. "Bukan masalah besar kalo gitu. Kemungkinan kita juga bakalan balik malem. Soalnya design panggung juga belum diselesaiin." Ujarnya yang dibalas anggukan oleh Satya.
"Ada yang lain?"
Siska mengacungkan tangannya. "Gimana soal dana konsumsi panitia?"
"Oh. Kebetulan tadi gue ketemu Pak Joan. Rekapitulasi dana bazar udah disetujuin. Dananya juga udah turun. Yayasan juga nyediain dana buat ganti uang pribadi kalian yang kepake buat ngurus acara ini. Kalau kalian minta ganti, serahin bukti pengeluarannya." Stevan beralih pada Metta. "Ta, tolong di list beserta namanya. Nanti abis istirahat langsung kasih gue."
Metta menganggukkan kepalanya tanda mengerti.
"Kalo nggak ada hambatan lainnya, berarti kita tinggal bahas buat jadwal penjagaan meja tiket."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cassiopeia [Slow Update]
Novela Juvenil[18+ Teenager stories only] °°°° Agatha Valerie Cassiopeia Gadis cantik primadona Avenue Senior High School dengan wajah western-nya yang selalu berhasil memikat siapapun yang melihatnya. Bodygoals, kulit putih mulus, juga cerdas. Anak konglomerat y...