Muhammad Yunus Abdurrahman

4K 248 2
                                    

هَلْ جَزَآءُ الْاِحْسَانِ اِلَّا  الْاِحْسَانُ

"Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula)."
(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 60)

•••

Muhammad Yunus Abdurrahman

Aku yakin akan kebenaran, itu.

Bila dalam hidup ini, kita menjumpai sebuah kebaikan tapi balasannya sebuah kejahatan, cukuplah kita bersabar, karena semua yang terjadi dalam kehidupan manusia itu adalah takdir dari Allah SWT.

Jangan sampai, kita mengandaikan untuk merubah sesuatu yang sudah berlalu. Karena itu dapat membuat Allah murka, beristighfarlah sesungguhnya Allah itu maha pengampun.

Dan, apabila kebaikanmu tetap tidak dibalas dengan kebaikan pula. Laa Tahzan innallaha ma'ana, jangan engkau bersedih sesungguhnya Allah bersama kita.

Karena ini adalah hidup, tidak selamanya kebaikan itu dibalas juga dengan kebaikan dan tidak selamanya kejahatan itu juga akan dibalas dengan kejahatan. Sebab hanyalah orang-orang yang bersabar, yang bisa menerima semua itu. Dan ingatlah, Allah mencintai orang-orang yang sabar.

"ASSALAMUALAIKUM."

Masya Allah, untung saja jantung ini buatan Allah kalau jantung ini buatan manusia sudah pasti wafat aku ini.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."

Aku menatap perempuan yang tidak berhenti tertawa itu.

"Muvida Tunisa Al-Hikmah! bisa enggak jangan teriak gitu, jantung kakak ini bisa rusak tiba-tiba kalau kamu teriak kayak tadi," kataku. Tentu, Aku harus menuturi Muvida. Dia itu mengemaskan tapi banyak menyebalkannya, karena Muvida suka sekali, berteriak didepan telingan aku. Datangnya pun tiba-tiba kayak bukan manusia aja.

Muvida tersenyum manis. Aish, kalau bukan adikku sudah ku lamar dia untuk jadi pendamping hidupku.

"Iya-iya, Mumuv minta maaf! Habis kakak kalau lihat laptop serius amat, kan dedek capek di cuekin!" kata Muvida. Astaghfirullah, memang pernahkah aku tidak peduli dengan bocah mengemaskan ini? Dasar, adik kecil yang suka suudzon.

"Husnudzon, Dek."

Dia cemburut."Iya, afwan kakak tersayangku."

Aku hanya membalasnya dengan anggukan.

Dia mendekat kearahku, dia melihat apa yang aku ketik dan apa yang sedang ku baca di laptop.

"Kakak suka banget ya nulis-nulis kayak gitu. Kayaknya kalau kakak jadi penulis cocoklah."katanya, terkesan memuji tapi juga sedikit tersinggung dengan kata 'kayaknya'.

Aku menutup laptop. "Aish, kok di tutup! Aku belum selesai baca kak!" kesal Muvida.

Kenapa makhluk berjenis kelamin perempuan itu selalu cerewet? dan tidak bisakah mereka diam beberapa menit saja.

Masya Allah, secerewet apapun perempuan tetaplah, perempuan adalah makhluk ciptaan-Mu yang paling Engkau mulia kan, Ya Rabb.

"Jangan marah, ih!" kataku.

Dia masih cemberut, pasti sangat kesal."Mau kakak bacain surah Ar-Rahman?"

Matanya membinar, adikku ini, memang sangat menyukai surah Ar-Rahman. Katanya, dengan membaca surah Ar-Rahman hati dia akan tenang, surah Ar-Rahman mengingatkan tentang segala kekuasaan Allah pada setiap hamba-hamba.

"Mau, deh!" kata Muvida .

"Gimana kalau baca bersama?" ajakku.

Muvida, tersenyum. "Ayo!"


  اَلرَّحْمٰنُ 

"(Allah) Yang Maha Pengasih,"

  عَلَّمَ الْقُرْاٰنَ

"Yang telah mengajarkan Al-Qur'an."

  خَلَقَ الْاِنْسَانَ

"Dia menciptakan manusia,"

  عَلَّمَهُ الْبَيَانَ

"mengajarnya pandai berbicara."

Kami membaca surah Ar-Rahman itu sampai selesai. Lantunan demi lantunan kami berdua baca dengan sepenuh hati.

Lihatlah, adikku itu, membacanya sampai menangis, sungguh dia sangat mendalami dan memahami makna surah itu sendiri.

"Nangis?"

Muvida masih terisak,"I-ya," balasnya.

"Mau peluk kakak?" tawarku.

Muvida langsung memelukku.

"Insya Allah, kamu akan menjadi perempuan yang shalihah."kataku sambil mengelus pucuk kepalanya yang tertutup oleh hijab panjangnya.

"Aamiin, Insya Allah juga, kakak jadi imam yang baik untuk istri dan anak-anak kakak kelak."

"Aamiin ya rabbal'alamin."

•••
TBC
V+C
Jangan lupa perbanyak amalan baik ya!


Instagram : Sintaprnms

Alhubbu Fillah | New VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang