Bagian 2 : Cinta?

3.1K 202 0
                                    

Mencintai itu tentang dua hati.
Yang satu sama lainnya,
Bisa saling memahami.

(Al-Hubbu Fillah)

•••
Bagian 2 : Cinta?

"Kak, Muvida boleh tanya?"kata perempuan manis bernama Muvida itu.

Yunus menengok, lalu diam sejenak. Dan berkata, "Tanya apa?"

"Boleh gak, nih?"

Yunus tersenyum, dan membalas, "Boleh, Dek."

"Aku bisikin aja, takut Abi sama Umi dengar," kata Muvida. Kemudian, mendekatkan diri pada Yunus.

Lalu Muvida membisik lirih, "Aku lagi suka sama ikhwan, Kak."

"Apa?!"Yunus memekik kaget.

Muvida melotot. Seakan ingin membungkam mulut Yunus. "Kak, jangan teriak gitu!" seru Muvida.

"Istighfar, dek, nanti kamu jadi zina hati, enggak boleh gitu," kata Yunus. Ia memberi sedikit pencerahan untuk adiknya itu, kalau itu sama saja dengan zina hati.

"Ya Rabb, Syukron udah kasih Muvida kakak sebaik dia,"batin Muvida.

"Astaghfirullah..."

Dari arah samping, terdengar langkah kaki yang nyaring. Ternyata sepasang suami istri itu baru tiba dengan senyum hangat di wajah keduanya.

"Pada bicara apa ini?"kata Nurul, yang tidak lain adalah Umi yang melahirkan mereka berdua.

Afif, Abinya itu tersenyum penuh misteri. Sudah pasti kalau Abinya itu tahu kalau kedua anaknya itu sedang membicarakan tentang seorang Ikhwan.

"Katanya kamu capek?"kata Afif ,ia menatap istrinya itu.

Nurul membalas tatapan suaminya itu, dan bertanya lembut,"Iya, terus kenapa?"

"Istirahat dulu, Umi sayang,"kata Yunus dan Muvida serentak. Membuat kedua pasang suami istri itu menatap kedua anaknya itu.

Afif mengusap kepala Nurul pelan. Dan berkata, "Kamu istirahat dulu, nanti aku nyusul ya."

"Yasudah Umi tidur dulu ya anak-anak," kata Nurul, Uminya itu sedikit bergurau.

"Iya umi sayang,"balas Yunus dan Muvida dengan tertawa renyah.

Setelah Uminya itu pergi, suasana ruang keluarga itu menjadi tegang.

"Ehm..."Afif, Abinya itu mengeluarkan suara.

Afif menengok ke arah Muvida. Kemudian bertanya, "Bicara apa tadi?"

"E-eng-gak a-da," balas Yunus. Seketika Muvida menjadi gugup, keringat dingin sudah mulai terasa. Ia benar-benar takut Abinya marah.

"Siapa yang zina hati?"tanya Afif.

Yunus dan Muvida diam, tidak ada yang berani bicara, karena mereka paham kalau Abinya marah bisa jadi masalah besar. Abinya itu, kadang sedikit sulit untuk mengendalikan emosi.

Alhubbu Fillah | New VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang