10. Party

793 105 9
                                    

"Hey, Irene?"

"Ren,"

Irene melenguh saat merasa tidurnya di ganggu.

"Apa sih, Taehyung?"

"Kalau kelelahan ayo kita pulang saja," Ucap Taehyung. Irene mulai sadar dan memenuhi nyawanya.

"Loh, kita kok masih di cafe?" Kaget Irene.

Bukannya tadi udah selesai di make over? Bingung Irene.

"Kita tidak beranjak kemanapun daritadi setelah belanja." Jelas Taehyung. "Apa kemarin kau tidak tidur?" Tanyanya.

Irene baru ingat kalau tadi malam dia tidak bisa tidur.

Berarti yang tadi cuma mimpi? Yah, untunglah. Gua gak pernah se-sial itu kena friendzone hehe, Taehyung kan emang suka gua. Atau...enggak? Atau mimpi itu kode??? Irene bimbang harus percaya mimpinya atau tidak.

Tapi untuk jaga-jaga Irene tidak akan kepedean dulu untuk mengclaim kalau Taehyung menyukainya.

"Irene?"

"Yes, baby?" Jawab Irene dengan senyuman.

"Katamu tinggal satu langkah lagi, sekarang kita akan kemana?" Tanya Taehyung.

Irene baru ingat kalau nanti malam dia ada acara. Dia mengecek jam di tangannya.

"ANJIR UDAH JAM 5 KITA HARUS CEPET CEPET!!"

Irene segera membawa Taehyung ke salon. Namun, di salon yang berbeda dari mimpinya.

Untuk jaga-jaga saja.

Hehe.

ㅡㅅㅡ

Setelah semuanya selesai, Irene memesan grabcar untuk dinaiki mereka berdua.

Daritadi Irene diam saja. Dia masih memikirkan mimpinya tadi.

Kalo mimpi itu bener...berarti gua cuma temen? Bukannya dia suka sama gua? Batin Irene kecewa.

Sedangkan Taehyung hanya menatap datar ke arah depan.

"Irene," Bisik Taehyung.

Irene tidak menoleh.

"Sebaiknya kita pergi dari mobil ini." Lanjutnya.

Namun Irene tetap tidak bergeming.

"Irene," Taehyung menyenggol badan Irene.

"Apa sih?" Jawab Irene.

"Kita harus turun dari mobil ini."

"BACOT BANGET DIEM AJA BISA GAK!" Irene menjadi sensi gara-gara memikirkan dia terkena friendzone dengan Taehyung. Padahal Irene tidak suka dengan Taehyung.

Irene hanya tidak ingin kehilangan 'fans' nya.

"Maaf nih mbak, saya dartadi diem kok. Apa mbaknya ngomong sendiri?" Ucap supir yang aneh melihat tingkah Irene.

"Apa maksudnya sih pak? Jelas-jelas saya lagi ngobrol sama temen saya kok."

TIIIIIN!

CIIIIITTTT....

KLEK.

BRAK.

"AAAAAKKHHHHH!!"

"A-apa itu barusan?!!!" Pekik Irene ketakutan.

Jantungnya berdebar tidak karuan. Matanya sudah berair. Rasanya kejadian dalam sekejap tadi adalah kejadian paling membuatnya trauma.

Barusan mobil yang ditumpanginya tidak stabil dan akhirnya menabrak sebuah pohon. Aneh. Padahal seharusnya menabrak trek yang ada di jalur berlawanan tapi tiba-tiba mobilnya berubah arah.

the hermes√ +vreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang