13. Home

785 119 10
                                    

"Kenapa kau balik lagi?" Tanya Jimin yang seperti biasanya, bersantai di ayunan.

"Untuk apa aku kembali? Lagipula aku kan tidak dibutuhkan," Jawab Taehyung dan tiduran.

Jimin memasang wajah jijik. "Kenapa kau jadi baperan seperti ini?"

"Sebentarㅡjangan bilang kau cemburu ya?!" Terka Jimin menggoda Taehyung.

"Cemburu pantatmu." Kesal Taehyung.

"Lalu kenapa kau tidak mau berada di dekatnya dengan fakta kalau dia sudah mempunyai pacar?" Jimin senyum-senyum menggoda Taehyung.

"Sudah aku bilang, aku tidak dibutuhkan. Maksudku, itu hanya menyia-nyiakan waktuku."

Jimin memutarkan matanya malas. "Tujuan kau ada kan memang untuk itu, bodoh."

"Iya juga, tumben otakmu berjalan." Sahut Taehyung.

"Aku serius." Ucap Jimin.

Taehyung memejamkan matanya. "Nanti kalau hukumanku selesai kan aku akan kembali kesana sendiri, Jimin. Kenapa kau yang ribut? Uruslah urusanmu sendiri." Jelasnya.

"Hey Taehyung sialan, dengarkan aku!" Jimin menggoyangkan badan Taehyung.

"Ck! Apa lagi?"

Jimin terdiam sebentar. "Kau kemarin bilang kalau King Suga berkata. 'Walau tidak bisa memberi faust, Kau masih bisa menemuinya kan?' dia berkata seperti itu padamu kan?" Tanya Jimin. Taehyung mengangguk.

"Sekarang aku tahu apa maksudnya!" Ucap Jimin.

"Apa?" Taehyung meminta penjelasan.

"King Suga ingin kau melindunginya tanpa faust!" Jawab Jimin dengan bangga.

"Jangan bodoh," Taehyung memasang wajah datarnya.

"Menurutku begitu sih," Ujar Jimin menggaruk kepala belakangnya.

"Tapi dari awal, melihat kau yang diijinkan berinteraksi dengan hominidaemu lalu sekarang kau seperti disuruh menemuinya bahkan tanpa faust. Kau tidak merasa ada yang aneh?"

Taehyung mendorong kepala Jimin. "Jangan berkata yang aneh-aneh!"

"Iya, iya!" Jimin memajukan bibirnya.

Sedangkan Taehyung hanya melihat depannya dengan tatapan kosong.

ㅡㅅㅡ

Hari ini sudah terhitung seminggu Irene berpacaran dengan Jin.

Tapi bagi Irene dia hanya sekedar adik kelas untuk Jin.

Entah kenapa rasanya seperti itu.

Dari sekian kalinya Irene berpacaran, baru kali ini chatan dengan pacar isinya;

"hai"
"lagi ngapain"
"udah makan"
"pagi"
"siang"
"sore"
"malam"
"pagi lagi"

Udah cocok jadi pegawai di toko-toko kalo gini mah.

Irene menghela nafasnya. Akhir-akhir ini dia jadi merasa kesepian.

Apalagi Taehyung yang biasanya mengajaknya bicara tengah malam sudah pergi sejak waktu itu.

Lebih ke Irene yang mengajak bicara sih.

"Kenapa jadi mikirin Taehyung sih," Gumamnya sendiri.

Harinya semakin sepi karena di rumahnya tidak ada orang lagi. Kemarin orang tuanya pulang sebentar, dengan kesempatan itu juga Irene tidur bersama Ayah dan Ibunya.

Asik-asik berpikir, ponsel Irene berbunyi.

"Oh? Jin!" Pekiknya senang saat nama 'Sayang💕' tertera di layar ponselnya.

the hermes√ +vreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang