"Apaan sih maksud lu? Jelas-jelas ini Taehyung. Dia ada tepat di depan pintu." Ucap Irene kebingungan.
Kemudian Taehyung mengisyaratkan Irene untuk diam dan menyuruh Wendy Seulgi untuk pulang dulu.
"Guys, gua mau keluar habis ini. Kalian bisa pulang dulu?" Ucap Irene yang lebih seperti mengusir.
Seulgi ngangguk ragu. "O-oke deh Ren, hati-hati ya."
Wendy menepuk bahu Irene sebelum keluar dari rumahnya.
Kedua sahabatnya sudah keluar semua. Sekarang tinggal mereka berdua.
"Jadi, tadi tuh apa?" Tanya Irene meminta penjelasan.
"Bukan apa-apa." Jawab Taehyung sigap.
"Taeㅡ"
"Kau sakitkan? Kau harus tidur. Ini obat untukmu."
Irene masih menatap Taehyung. Kali ini tatapannya melunak, Irene mendekati Taehyung. "Just tell me the truth. I'm okay with that."
Taehyung menggeleng.
Irene menghela nafas. "Taehyung."
"Apa? Kebenaran apa yang ingin kau tahu? Aku hanya manusia biasa."
"Emang yang bilang lu manusia super tuh siapa?" Irene smirk. "Dank it."
"Kau percaya dengan kebetulan?"
"Keberuntungan?" Taehyung mulai berbicara."Mereka semua tidak ada." Sulit dipercaya, tapi Taehyung dan Irene berbicara bersamaan.
Taehyung menatap Irene penuh tanda tanya.
"Kenapa liatinnya gitu banget? Kan itu yang lu bilang waktu kita pertama kali ngobrol." Irene terkekeh.
"Biar gua tebak." Ujar Irene dan berpose seperti memikir. "Lu ada hubungannya sama keberuntungan kan?"
Taehyung diam sebentar lalu mengangguk.
"Lebih jelasnya aku yang memberikan hal yang diberi nama keberuntungan itu. Kepadamu."
ㅡㅅㅡ
"Woy, ngopi laaa! Diem-diem bae??" Irene menghampiri temannya dengan bercanda.
"Kenapa lagi lu, gak waras ya?"
"Ya emang kapan dia waras?" Sahut Wendy.
"Gua punya kabar bagus!" Seru Irene.
"And...what is that?" Tanya Wendy.
"BIAR GUA TEBAK!" Seulgi menggebrak meja. "Lu punya koleksi cogan baru?"
"ANJIR KOK TAU!" Irene terkejut karena Seulgi menebak dengan benar.
"Ya siapa yang gak tau!"
"Parah. Adik kelas tahun ini ganteng-ganteng banget." Ucap Irene.
"Ren, inget pacar lu." Wendy geleng-geleng.
Irene menggigit bibirnya. "Jadi gak sabar ntar malem."
"Mau ngapain lu?!" Pekik Seulgi curiga.
"KEPOOOOO."
Seulgi mendorong kepala Irene.
"Udah ya, gua udah di jemput tuh hehehe. Bye jomblo!" Ucap Irene penuh penghinaan.
"HALAHHHH TAI."
Irene cuma cengar cengir aja denger sorakan temen-temennya.
"Sayang, nunggu lama ya?" Ujar Irene dan gandeng tangan cowonya.
KAMU SEDANG MEMBACA
the hermes√ +vrene
FantasíaKamu pikir di dunia ada yang namanya "keberuntungan" dan "kebetulan"? HAHA, kamu salah.