The Couple Troublemaker (Completed✔️)

Part 16

Typo banyak ya.. Maapkeun🙏 bisa dibantu tolong bagian typonya😂

For your Information readers, Nathan, Sinta, dan Dimas sahabatan sejak awal SMP, dan persahabatn mereka hancur saat setelah kelulusan..

Silahkan Vote dan comment jika ingin bertanya😁

Thankyou❤

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Flashback.

"Hai Nat"

"Eh, hai sin" ucap Nathan gugup. Sebenarnya Nathan suka pada Sinta, dan tanpa mereka ketahui ternyata Dimas juga sedang mendengar pembicaraan Nathan dan Sinta di taman. Sebenarnya Dimas mencintai Sinta, dan Sinta tau itu. Tapi Sinta lebih memilih netral.

"Oh ya, gimana kabar lo?" tanya Sinta.

"Oh, gue baik-baik aja" jawab Nathan.

"Oh syukurlah. Oh ya, gue mau beli eskrim dulu ya"

"Iya hati-hati. Gue tunggu sini."

Tiba-tiba saat Sinta akan menyebrang , ia tertabrak mobil dan kepalanya terbentur trotoar menyebabkan kepalanya bersimbah darah.

"SINTA!!!" teriak Nathan dan Dimas bersamaan lalu menghampiri Sinta.

Dimas yang lebih dulu sampai, ia mengangkat kepala Sinta dan diletakkan dipangkuannya.

"Sin.. Hei.. Sin bangun!!, Nat lo nggak liat ? Telpon ambulan cepet"

"Iya."

Beberapa menit kemudian ambulan datang dan membawa sinta menuju rumah sakit.
Sinta langsung dirujuk ke ruang operasi karena benturan keras si kepalanya.

"Bodoh.. Bodohh.. Gue bodohh.." ucap Dimas.

"Maaf, kalo aja gue tadi nemenin Sinta beli eskrim, dia nggak akan kayak gini" ucap Nathan.

"Lo nggak salah, ini musibah."

Mereka hanya duduk diam sambil menunggu orang tua Sinta.

Setelah operasi selesai, Sinta dipindah ke ruang rawat inap. Ia koma selama 2 hari.

"Nak, Dimas, Nathan. Kalian pulang ya.. Nanti kalo Sinta udah bangun, tante telpon kalian"

"Yaudah. Kita balik, tan."

"Iya. Ati-ati di jalan."

Beberapa jam kemudian, ternyata Sinta bangun dari komanya.

"Eunghh" ucap Sinta sambil membuka kelopak matanya.

"Sayang, kamu mau minum ?"

"Iya mah"

"Kamu nggak papakan ? Nggak lupa ingatan kan ?"

"Aku nggak papa kok. Oh ya, Nathan mana ?"

"Kamu cuma cariin Nathan ? Dimas enggak ? Kamu suka ya sama Nathan?"

"Iya mah. Mah, aku mau pura-pura lupa ingatan ya. Aku yakin, kalo aku lupa ingatan, Nathan pasti bakal deket dan perhatian sama aku. Aku ngerasa, Nathan suka sama aku mah, aku pengen liat perjuangannya dia gimana kalo aku lupa ingatan. Cukup mamah sama papa aja ya, yang tau"