Aldrich memasuki ruang kerjanya. Setelah menutup pintunya, Aldrich melihat Aquena sedang serius dengan map dan juga laptopnya. Aldrich yang melihat hal tersebut hanya bersidekap dada dan menatap Aquena dengan intens.
Aquena yang merasa ada yang menatapnya langsung melihat ke arah Aldrich berada.
"Ada apa Mr. Matthew?" Ucap Aquena yang sudah berdiri dari duduknya.
Aldrich hanya berjalan ke arah Aquena. Menatap Aquena dengan sangat intens. Hal itu membuat Aquena tidak nyaman.
Saat Aldrich sudah berada di hadapan Aquena, ia hanya menyeringai.
"3 Minggu lagi kita akan menikah, Aquena Matthew"
Aquena yang mendengar hal itu hanya bisa membulatkan matanya dengan mulut yang sedikit terbuka. Aquena sungguh tidak percaya dengan apa yang telah di dengarnya.
Setelah tersadar dari keterkejutannya, Aquena segera bersikap profesional. Itulah yang selalu ia lakukan saat sedang bekerja.
Aquena mengambil berkas yang tadi ia pegang dan menyerahkan berkas tersebut kepada Aldrich.
"Saya sudah memeriksa untuk rapat kali ini, Sir." Ujar Aquena dengan sopan.
Aldrich yang melihat hal itu hanya bisa menyeringai tipis. Dan mengambil berkas yang diberikan Aquena. Aldrich membuka berkas tersebut seakan-akan ia membacanya.
Aldrich berjalan menuju kursinya. Ia melambaikan tangannya meminta Aquena untuk menghampiri dirinya.
Aquena berjalan ke arah Aldrich dengan waspada. Aldrich yang menyadari hal tersebut hanya bisa tersenyum misterius.
"Ada yang anda butuhkan, Sir?" Aquena bertanya saat sudah berada di hadapan Aldrich dengan meja sebagai pembatas.
Aldrich menatap tajam Aquena karna gadis itu tidak menuruti keinginannya.
"Kemari!" Suara dan tatapan mata Aldrich seakan berbicara kemari atau kau ku pecat!
Aquena berjalan dengan pelan untuk lebih mendekat dengan sang boss. Kali ini Aquena berdiri tepat di hadapan Aldrich -tanpa ada penghalang diantara mereka-.
Aldrich yang melihat hal itu pun langsung menyeringai. Aldrich menarik tangan Aquena, sehingga membuat Aquena duduk diatas pangkuannya. Aldrich yang melihat hal tersebut tersenyum puas.
"Apa yang anda lakukan!" Protes Aquena sambil terus berusaha untuk menyingkir dari pangkuan Aldrich. Namun Aldrich memeluk Aquena dengan sangat erat. Boss gila! Maki Aquena dalam hati.
"Jadi ... Konsep seperti apa yang kau inginkan untuk pernikahan kita, sayang?" Aquena hanya melongo mendengar pertanyaan Aldrich.
"Ekhm.." Aquena berdeham untuk menghilangkan rasa terkejutnya.
"Untuk tuan Aldrich Matthew yang terhormat. Terima kasih atas ajakan anda menikah, tapi sayang saya tidak ingin menikah dengan anda. Karna saya sudah mempunyai calon untuk saya sendiri" Ujar Aquena dengan tersenyum manis saat kalimat nya selesai. Ia sengaja menekankan pada calon karna Aquena ingin Aldrich sadar kalau Aquena tidak ingin menikah dengannya.
Aldrich yang mendengar hal itu pun langsung mengeraskan rahangnya dan mempererat pelukannya pada Aquena. Kita lihat sampai kapan kau akan menolak ku batin Aldrich dengan menyeringai.
Aldrich melonggarkan pelukannya. Hal itu tentu dimanfaatkan dengan baik oleh Aquena.
Gadis cantik itu berdiri tegap di depan Aldrich sambil merapihkan pakaiannya.
"Anda harus bertemu dengan pemimpin Almand corps, Sir" ucap Aquena setalah ia berhasil menguasai dirinya. Aldrich hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Aquena yang melihat hal tersebut pun langsung pergi menuju tempatnya bekerja -sofa tempatnya untuk bekerja sementara-
Aquena menyiapkan file-file yang sekiranya akan dibutuhkan untuk rapat. Gadis cantik itu membaca kembali file-file yang akan dibawa dengan serius.
Aldrich berdiri dari kursi kebesarannya lalu ia melangkah menuju Aquena. Karna terlalu serius dengan pekerjaannya Aquena tidak menyadari kehadiran Aldrich yang sudah berada di dekatnya.
"Kita berangkat sekarang" ujar Aldrich setelah berada di dekat Aquena.
Sementara orang yang diajak bicara hanya mengangguk dan merapihkan pekerjaannya. Aquena berdiri dari duduknya dan mengikuti Aldrich yang sudah berjalan lebih dulu.
Saat berada di depan meja kerja Alex, Aquena tersenyum ramah kepada lelaki manis itu dn di balas dengan anggukan singkat. Aldrich yang melihat hal itu pun langsung melingkarkan tangannya di pinggul Aquena dan membuat Aquena terpekik kaget.
"Ap.. apa yang anda lakukan?" Aquena berusaha mengontrol nada bicaranya agar tidak menaikan intonasi suaranya. Ya gadis itu merasa terkejut dengan perilaku atasannya yang terkesan aneh. Aldrich hanya mengedikan bahunya tidak perduli.
"Sir, ini tidak benar. Anda bisa melepaskan tangan anda" Aquena terus berusaha untuk melepaskan pelukan dipinggangnya.
Ting ..
Suara pintu lift membuat Aquena dengan pasrah ya mengikuti keinginan atasannya. Saat berada di dalam lift Aquena terus berdoa dalam hati agar kehidupannya tetap damai tanpa ada berita yang bisa mengusik kehidupannya. Namun sepertinya kali ini doa Aquena tidak terkabul.
Ting ..
Dentingan pintu lift menandakan bahwa Aquena dan Aldrich sudah berada di tempat tujuan. Oh shit! Atasan sialan! Untuk kesekian kalinya Aquena memaki atasannya di dalam hati.
Aldrich membawa Aquena keluar dari dalam lift. Setelah keluar Aldrich semakin merapatkan pelukannya. Hal itu pun membuat aktifitas yang sedang berlangsung menjadi terhenti seketika. Semua mata yang menatap adegan tersebut masih berusaha memproses perilaku sang atasan.
Aquena yang menjadi pusat perhatian pun hanya menundukkan kepalanya dalam-dalam. Saat berada di depan pintu utama, Aquena dikejutkan oleh kehadiran pria yang dicintainya. Double shit! Dan lagi Aquena memaki.
Hayoo hayooo mana voment nya? Ntar bakalan cepet update deh kalo banyak voment sama readers nya wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Possessive
Romance#726 Romance [17.06.18] #749 Romance [21.06.18] #684 Romance [23.06.18] #652 Romance [24.06.18] #708 Romance [25.06.18] #525 Romance [08.07.18] #536 Romance [09.07.18] #557 Romance [03.08.18] #813 Romance [04.08.18] #600 Romance [16.08.18] "Tidak ad...