Setelah kami makan di restauran Indonesia itu kami memutuskan untuk pulang. Selama perjalanan menuju apartemen tidak ada yang ingin menghilangkan keheningan yang berada diantara aku dan Alex.
"Ina besok kita ke kantor bersama saja, lagi pula akan lebih irit bukan?" Alex memecah keheningan dengan pandangan tetap fokus pada jalanan yang mulai lengang. Ku tengokkan kepalaku ke arah Alex sekilas lalu ku hembuskan napas ku agak keras. Ternyata hal yang kulakukan memancing Alex untuk melihatku lalu mengembalikan pandangannya ke jalan raya.
"Ada apa?"
"Kurasa itu tidak perlu. Aku bisa memakai mobilku sendiri"
Alex terlihat mengerutkan keningnya tidak suka. Sepertinya Alex dan Aldrich memiliki kesamaan yakni tidak suka ditolak ataupun dibantah.
"Aku tidak ingin menjadi bahan gunjingan karyawan kantor lagi" kali ini aku menjelaskan dengan hati-hati. Aku berharap semoga Alex mengerti dengan apa yang aku ucapkan.
"Tidak akan ada yang berani menjadikanmu bahan gunjingan. Kalaupun ada sepertinya ia harus siap ditendang keluar dari kantor dan hidup melarat hingga memilih kematian" Alex terkekeh setelah menyelesaikan kalimatnya. Seakan-akan melihat orang lain mati adalah sesuatu hal yang menyenangkan. Membayangkan kalau Alex adalah seorang psikopat membuatku bergidik ngeri.
"Jadi.." Alex tidak melanjutkan kalimatnya dan melihat kearah ku. Ku angkat sebelah alisku untuk menunggu kalimat selanjutnya "jadi?" Ulangku pada Alex. Oke untuk saat ini Alex sangat menyebalkan.
"Besok kita akan berangkat bersama." Suara yang Alex keluarkan sebuah kalimat final yang artinya tidak akan ada negosiasi lagi. Ku hembuskan napas ku untuk mengeluarkan segala sesuatu yang membuat ku tidak nyaman. Setelah adegan maksa-memaksa berangkat bersama -yang dimenangkan oleh alex- tidak ada lagi yang memulai pembicaraan.
---
Saat ini kami telah sampai di basement gedung apartemen yang kami tempati. Aku sudah melepaskan seat belt dan menghadapkan tubuhku kearah Alex.
"Terima kasih karna sudah mengantar dan juga mentraktirku" ujarku dengan tambahan senyuman semanis mungkin. Alex hanya melihat tepat kearah mataku. Aku tidak mengerti apa yang sedang dipikirkannya.
"Kakak" Alex tetap tidak menanggapi panggilanku.
"Kakak" kali ini aku mengguncangkan bahunya dengan keras. Sepertinya berhasil karena saat ini Alex tengah mengerjab-ngerjabkan matanya.
"Apa?" Kali ini wajahnya seperti orang bodoh. Baiklah itu sangat kasar. Tapi memang kenyataannya wajah Alex seperti itu.
"Terima kasih karena telah mengantar dan juga mentraktirku" aku mengulangi ucapan terima kasihku yang sebelumnya hanya dianggap angin lalu.
"Bahkan jika kau ingin aku untuk membeli restauran itu akan aku lakukan. Membayari makananmu hanyalah membuang uang receh ku saja Ina" balasnya sombong.
"Mending aku tidak mengucapkan terima kasih" gumamku pelan dengan dengusan.
"Aku bisa mendengar mu adikku"
Aku tidak memperdulikan ucapan Alex. Aku melompat turun dari mobilnya yang tinggi ini lalu ku tutup pintunya agak keras sebagai bentuk pelampiasan kekesalanku padanya. Dan ku dengar Alex terbahak melihat aksiku. Sialan! Aku terus saja menggerutu sepanjang jalan menuju flat ku. Ku hentak-hentakkan kaki ku di karpet yang tengah ku pijakan.
---
Saat ini aku telah berada di lorong flat ku. Tapi sepertinya ada yang berbeda dari lorong ini. Di depan pintu flat ku terdapat dua orang pria berbadan besar menggunakan jas hitam, kacamata hitam dengan rambut pelontos. Ku langkahkan kaki ku ragu-ragu. Aku sedang mengingat-ingat tentang apartemen ku ini. Tapi seingatku apartemen yang aku pakai ini sudah dibeli oleh kakak ku. Bukan dalam tahap cicilan. Dan jika benar ternyata apartemen ini belum lunas atau belum bayar beberapa bulan maka akan aku pastikan kalau kakak ku yang tampan tetapi seperti iblis itu menyesal. Ku hampiri pintu flat ku. Saat aku sudah ingin memasukkan password salah satu dari dua orang pria itu melihat kearah ku.
"Nyonya Matthew?" Tanya salah satu pria itu. Ku angkat sebelah alisku tanda aku tidak mengerti. Sepertinya mereka salah orang. Dalam hati aku merasakan kelegaan karena ternyata orang ini hanya salah flat.
"Maaf tuan-tuan sayangnya kalian salah flat. Namaku Aquena Philips. Philips. Bukan Matthew" aku mengulum senyumku saat menjelaskan kepada dua pria ini. Tapi sepertinya mereka tidak puas dengan penjelasan ku.
"Menurut perintah dari tuan Matthew ini adalah flat milik istrinya" sepertinya aku tidak asing dengan nama itu. Kali ini otak ku sedang mengingat-ingat siapa makhluk bernama Matthew itu. Aku tersentak saat aku teringat oleh seseorang yang selalu mengaku-ngaku menjadi suamiku. Sialan! Ini orang-orang si bossy aku mengumpat keras dalam hati saat berhasil mengingat siapa itu Matthew.
"Kami diperintahkan untuk menjaga dan mengawal kemanapun nyonya akan pergi. Sebentar lagi akan ada penjaga perempuan untuk menemani dan menjaga nyonya saat berada di dalam atau pun di dalam tempat yang tidak mungkin kami jangkau. Seperti di dalam kamar mandi" pria itu menjelaskan kembali. Dan penjelasannya kali ini membuat ku menganga lebar. Aku masih berusaha untuk mencerna kejadian hari ini. Bastard itu benar-benar membuatku kesal untuk kesekian kalinya aku mengumpati Aldrich dalam hati.
"Aku harus memanggil kalian siapa?"
"Nama saya Bara, nyonya" jawab pria yang sedari tadi berbicara denganku. Aku hanya mengangguk-anggukan kepalaku lalu aku melihat kearah pria yang satunya. Pria itu melihat kearah ku "nama saya Alan, nyonya" pria itu memperkenalkan dirinya sekilas lalu mulai melihat ke depan lagi.
"Baiklah Bara dan Alan. Kalian bisa pergi dan terima kasih telah menjaga flat ku dengan baik" tapi tidak ada yang bergeming dari tempat mereka berdiri. Saat aku ingin memasukkan password apartemen ku, Bara langsung membuka pintunya dengan keycard yang seharusnya hanya aku yang memilikinya. Ku tatap Bara dan keycard itu secara bergantian.
"Tuan Matthew yang memberikan saya kartu ini nyonya. Demi keselamatan anda" sepertinya Bara memiliki kemampuan membaca pikiran. Aku memasuki apartemenku tanpa menjawab ucapan Bara.
Update woe update wkwkwk 😂😂 ntar update lagi yaa aku kan udah janji bakal update double tapi ...
Hayooo
Kalo readersnya udah banyak wokeeee kalo masih yang nge-read 100-290 mah gak update wkwk 😂😂 makanya bantu promot biar Minggu ini double update wkwkLine : dindadiandra1315
Wa : 082194159393
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Possessive
Romance#726 Romance [17.06.18] #749 Romance [21.06.18] #684 Romance [23.06.18] #652 Romance [24.06.18] #708 Romance [25.06.18] #525 Romance [08.07.18] #536 Romance [09.07.18] #557 Romance [03.08.18] #813 Romance [04.08.18] #600 Romance [16.08.18] "Tidak ad...