Baca dulu part 22 yang udah aku up kemarin supaya kalian nyambung baca part 23 nya ya..
Cerita lanjut kalau vote tembus 125.
Jennie merintih kesakitan saat Jisoo dengan teganya menampar pipinya berkali-kali hingga ia jatuh terduduk di lantai. Tadinya tepat lima belas menit yang lalu Jennie hampir saja bisa lepas dan lari dari gudang itu. Seluruh penjaga yang ditugaskan Jisoo sempat menganggap remeh Jennie, sehingga mereka merasa tidak apa untuk terlelap sebentar. Ketika mereka terlelap itulah Jennie berusaha untuk melepaskan diri dari ikatannya dan ya, dia berhasil. Namun tepat saat ia hendak berlari keluar, Jisoo tiba-tiba masuk dan memergoki Jennie.
Karena itulah saat ini Jisoo benar-benar melampiaskan kemarahannya pada Jennie. Ditariknya rambut Jennie sehingga perempuan itu kembali berdiri dan bertatapan langsung dengannya.
"Hei kau perempuan bodoh. Kau fikir dengan siapa kau bermain saat ini. Kau meremehkan ku? Ha?" Bentak Jisoo tepat di depan wajah Jennie dan membuatnya menutup kedua mata karena takut.
"Le..lepaskan aku.. Jisoo" ucap Jennie terbata-bata.
"Kau bermimpi kalau kau berfikir aku akan melepaskanmu Jen. Kau tidak akan keluar dari sini dengan selamat"
Sekuat tenaga didorongnya tubuh Jennie hingga perempuan itu jatuh terduduk di lantai. Jennie meringis kesakitan ketika badannya terhempas begitu saja ke lantai gudang itu.
"Kau membuatku muak Jen. Kenapa semua orang terlihat begitu menjagamu? Yoongi, Taehyung, Lisa, bahkan Namjoon. Memangnya kau fikir kau siapa"
Jisoo berjalan pelan mendekati Jenni. Jelas sekali api kemarahan berkobar begitu besar di matanya. Jisoo begitu terasa mengintimidasi, Jennie ketakutan, setiap Jisoo maju selangkah maka Jennie akan menarik badannya ke belakang menjauhi Jisoo.
"Jisoo. Aku tidak mengerti apa maksudmu. Tolong jangan seperti ini, kau temanku"
"Teman? Persetan dengan itu, siapa yang bilang kalau aku Sudi menjadi teman mu?"
Keringat dingin mengalir membasahi seluruh wajah Jennie. Wajahnya pucat, ia menahan sakit yang kini sedang melanda seluruh badannya mulai dari atas sampai ke bawah, terlebih perutnya terasa sangat keram. Jennie terus berusaha menjauh hingga akhirnya punggungnya bertabrakan dengan meja-meja bekas yang sengaja di susun di salah satu sudut gudang itu.
"Jisoo aku mohon Jisoo, jangan sakiti aku, aku sedang hamil" pinta Jennie akhirnya.
Iya dia sedang hamil, dan Jisoo sudah berkali-kali membuat Jennie jatuh terduduk. Jennie tidak ingin terjadi sesuatu hal yang tidak di inginkan terhadap calon anaknya.
"Apa katamu? Hamil? Yoongi menghamili mu?" Nada suara Jisoo semakin tinggi, tak hanya itu kedua bola matanya pun melebar ketika bertanya seperti itu.
"Taehyung, ini anak Taehyung"
"Perempuan jalang kau Jennie. Bahkan kau sedang hamil anak Taehyung saat akan menikah dengan Yoongi kau benar-benar ja....."
"Berhenti Jisoo"
Suara teriakan yang datang dari arah pintu membuat Jisoo menghentikan keinginannya untuk menampar Jennie dengan kencang, ia bahkan sudah menundukkan badannya agar bisa menjangkau sebelah pipi Jennie.
Suara itu berasal dari teriakan yang dibuat oleh Taehyung. Setelah suara itu bergema, ia melihat sedikitnya ada 7 orang polisi di ikuti oleh Taehyung, Yoongi, Lisa, Namjoon dan seorang wanita masuk ke gudang bekas itu. Ketujuh orang polisi tersebut mengacungkan pistolnya tepat ke hadapan Jisoo. Melihat gerombolan polisi itu, para penjaga Jisoo pun langsung memberinya perlindungan dengan berdiri rapi tepat di depan Jisoo. Masing-masing dari penjaga itu juga mengacungkan pistol yang mereka miliki ke arah polisi-polisi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Nightmare (Taehyung x Jennie)[Completed ✔️]
Fanfic[completed] PRIVATE MULAI DARI PART 7 - SELESAI Book ini terdiri dari 27 part biasa + epilog +2 ekstra part. Warning NC21+ Jennie merasa ingin mati saja. ia sudah tidak bisa lagi menahan semua yang telah terjadi dihidupnya. Ditambah lagi dengan adan...