Satu

1.7K 56 11
                                    

Sudah menjadi hal umum kalau setelah Libur semester, sekolah akan menjadi tempat paling heboh bagi para pelajar untuk melepas kangen dengan teman-temannya yang tidak bertemu selama kurang lebih 2 mingguan. Tak terkecuali untuk para pelajar di SMA Nusantara, khususnya Anak-anak kelas XII IPS 2 yang terkenal sebagai kelas yang paling suka ribut dan susah diatur, namun juga menyandang predikat kelas paling kompak karena penghuni-penghuninya solid luar biasa.

Kelas yang para penghuninya berjumlah 34 orang itu kini tengah riuh karena tingkah para pelajar di dalamnya. Ada yang bernyanyi sambil diiringi dengan petikan gitar yang seadanya dan suara meja yang menjadi gendang praktis, bahkan juga diringi dengan goyangan dari beberapa anak yang seperti perpaduan antara mabuk PCC dengan terkena penyakit ayan.

Lagu yang mereka lantunkan terdengar sampai ke kelas lain di sepanjang koridor itu, sayup-sayup diantara keramaian suasananya, dapat diketahui kalau lagu yang mereka nyanyikan adalah Lagu dari Raja Dangdut Bang Haji Rhoma Irama yang berjudul Begadang, namun mereka bawakan dengan irama dan tempo yang cepat diikuti hentakan gendang meja yang juga gila-gilaan seolah mereka membawakan lagu dari Band Metallica sehingga lagu Bang Haji yang mendayu-dayu dan sarat makna itu seolah menjadi sebuah musik yang Asing dari Antah Berantah.

Di sudut lain juga terdapat beberapa kelompok siswa lagi dengan berbagai macam kegiatan, ada yang main Game yang sedang populer masa itu di Androidnya, ada yang main catur, sampai yang bercerita pengalaman semasa liburan dan saling tanya kemana saja temannya saat liburan kemarin.

“ Lo kemana pas liburan kemaren Mo? ” Tanya Rio kepada Momo sahabatnya.

“ Geblek, Gue dari awal liburan kan sama Lo terus. ” Jawab Momo sambil menoyor kepala Rio yang hanya nyengir kuda Poni.

“ Gue kemaren ke Bali, banyak cewe Bule di sana, wuiihh Bodynya. ” Ujar Andre sambil mengacungkan kedua jempol tangannya.

“ Kaya Body gue dong? ” Tanya Tara dengan genit sambil memutar-mutar tubuhnya.

“ Bedalah. Body mereka Impor punya, Body Lo kan asli Pasar Turi. ” Jawab Andre disambut tawa teman-temannya.

Tiba-tiba beberapa Anak yang ada di dekat pintu berlarian masuk dengan wajah panik sambil memberitahukan kepada teman-temannya kalau ada guru yang menuju ke Kelas mereka--ralat--belum tentu kelas mereka, karena masih ada Dua kelas lagi setelah kelas mereka. Namun sepertinya guru yang menuju ke sana itu merupakan guru yang ditakuti, karena tidak banyak guru yang bisa membuat kelas IPS 2 terdiam begitu cepat.

Ternyata guru yang masuk itu adalah Bu Nora, guru Bahasa Indonesia yang menyandang gelar salah satu guru paling killer di sekolah. Celakanya lagi, Bu Nora yang menjadi wali kelas IPS 2 untuk meredam kegilaan 34 Homo Sapiens itu, betapa sialnya para penghuni IPS 2, namun betapa sialnya juga Bu Nora itu.

Meski kaget juga karena Bu Nora yang menjadi wali kelas mereka, perhatian para Siswa IPS 2 terutama para kaum Adam lebih terpusat kepada seorang gadis cantik dan imut dengan lesung pipi yang berdiri tepat di samping Bu Nora, nampaknya anak pindahan.

“ Baik Anak-anak, sebelum kita memulai pemilihan pengurus kelas baru seperti biasanya, kita kedatangan teman baru. Kamu, perkenalkan diri ya. ” Ujar Bu Nira sambil mempersilahkan Anak itu untuk memperkenalkan dirinya.

Belum sempat Gadis itu mengeluarkan suara, kelas IPS 2 sudah riuh merespon perkataan Bu Nora tadi. Mereka girang karena mendapat korban baru untuk cuci mata, karena mereka memang pernah mengaku sudah bosan dengan kaum hawa di kelasnya yang hanya itu-itu saja.

“ Perkenalkan Nama saya Vienna Anggraeni Wijaya, teman-teman boleh panggil saya Vienna. Saya pindahan dari Bandung. ” Ujar Vienna setelah kelas tenang oleh bentakan Bu Nora ditambah pelototan matanya.

“ Baiklah, ada yang mau bertanya kepada Vienna? Cukup dua pertanyaan saja. ” Tanya Bu Nora.

Rio segera mengacungkan tangannya.

“ Nanti Pulangnya bareng Abang mau ga? ” Tanya Rio diiringi tawa teman-temannya dan dibalas senyum oleh Vienna dengan pipinya yang mulai bersemu.

“ Sudah-sudah, satu pertanyaan lagi, tapi Ibu harap yang lebih bermutu. ” Ujar Bu Nora lagi.

“ Kenapa Pindah dari Bandung? ” Tanya Andre disambut anggukan dari Bu Nora yang menganggap itu pertanyaan bagus.

“ Karena pekerjaan Orang tua. ” jawab Vienna singkat sambil tersenyum.

“ Terus, apa alasannya Vienna pindah ke hati Abang? ” Tanya Andre lagi.

Lagi-lagi kelas bergemuruh merespon gombalan receh Andre, sementara Vienna hanya tersenyum dengan semu merah yang makin kentara di pipinya.

“ Sama aja. ” Bu Nora menggelengkan kepalanya.

“ Vienna, sekarang kamu duduk di kursi paling pojok sebelah kiri ya. ” Ujar Bu Nora lagi.

Vienna segera mengangguk lalu melangkahkan kaki jenjangnya kearah kursi yang ditunjuk Bu Nora lalu segera duduk di sana. Kursi di sebelahnya nampak kosong.

Andre yang duduk tepat di depan Vienna segera menoleh ke belakang lalu tersenyum.

“ Gue Andre. Ini Richard terus itu Aldi. ” Ujar Andre memperkenalkan dirinya dan teman sebangkunya, lalu menunjuk kearah pria yang duduk tepat di samping Vienna, di barisan lain tentunya. Vienna segera mengangguk kikuk sambil membalas senyum Andre.

“ Ngomong-ngomong hati-hati sama temen sebangku Lo nanti. Yah, dia masih sakit sih jadi belum masuk. ” Bisik Andre lagi.

“ Hati-hati? Kenapa? ” Tanya Vienna bingung.

Belum sempat Andre menjawab, Bu Nora sudah memulai kegiatan pemilihan pengurus kelas sebagai permulaan tahun ajaran baru ini.

Kegiatan Belajar masih belum efektif, setelah pemilihan pengurus kelas usai, Bu Nora segera keluar dan pelajaran selanjutnya kosong seperti tahun-tahun ajaran sebelumnya. Dengan cepat Vienna mulai akrab dengan teman-teman barunya itu, yang ternyata ramah walaupun agak sedikit gila.

“ Emm, temen sebangku gue siapa sih? ” Tanya Vienna lagi, kali ini kepada Richard yang duduk di depannya karena Andre dan Aldi lagi ke kantin.

“ Namanya Deva. ” Ujar Richard sambil menutup komik Conan yang sedang dibacanya.

“ Baik kok, dia sahabat kita juga. Cuma rada badboy gitu, dan gilanya sama aja kaya kita. ” Ujarnya lagi sambil Nyengir.

“ Oh. Terus kenapa Andre suruh gue hati-hati ya? ” Vienna masih bingung.

“ Iyalah, 8 dari 10 cewe yang ketemu Deva biasanya langsung suka sama dia. ” Kekeh Andre.

“ Hah? ”

“ Nanti juga Lo bakalan kenal kok Vi. Tapi hati-hati ya, Fansnya banyak. ”

Vienna mengangkat bahunya. Seperti apa sih Deva itu? Batinnya. Tapi dia tak ambil pusing lagi saat Andre kembali dari kantin sambil membawa Keripik Maici dan Teh kotak untuknya.

Hai :D
Mohon Kritik dan Sarannya untuk cerita baru saya, baru coba nulis soalnya :D
Vote ya, hehe :D

BADBOY 💗 GOODGIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang