Berita tentang Deva dan Vienna yang resmi Pacaran dengan cepat di SMA Nusantara. Reputasi Deva yang sebagai Badboy Most Wanted dan Vienna yang menjadi Primadona baru di sekolahnya sukses membuat banyak Siswa dan Siswi lain Patah Hati. Jika pernikahan Raisa dan Hamish Daud dianggap sebagai Hari Patah Hati Nasional, maka Jadiannya Deva dan Vienna menjadi semacam Hari Patah Hati Lokal di SMA Nusantara.
Bagi kalangan Siswa, Mereka tak habis pikir kenapa Vienna mau menerima Deva, sosok yang populer sebagai murid nakal yang jelas berbanding terbalik dengan Vienna. Sementara para Siswi juga tak kalah heran, mereka tidak tau kenapa Deva justru tertarik dengan Vienna yang notabenenya murid baru, dan belum terlalu lama kenal dengan Deva. Mereka, para Siswi itu yang sudah lama mencoba dekat dengan Deva malah kalah dengan Vienna yang cuma beberapa bulan. Tak heran beberapa waktu kemudian berhembus kabar burung bahwa Vienna menggunakan Pelet. Sebagai Informasi saja, Pelet yang dimaksud disini adalah sejenis Ilmu Tradisional yang berguna untuk membuat seseorang tertarik dengan pengguna ilmu ini, bukan Pelet yang biasa dipakai sebagai umpan Ikan.
Menanggapi Hal ini, Teman-teman sekelas Deva dan Vienna juga tidak tinggal diam. Mereka menggiring kedua pasangan itu ke dalam kelas saat jam istirahat, menutup rapat jendela dan pintu serta mematikan pendingin ruangan (yang sebetulnya tidak berfaedah) sehingga mereka akhirnya kepanasan sendiri dan dan memutuskan untuk menyalakan kembali alat pendingin itu.
Deva dan Vienna didudukan di tengah ruangan kelas oleh teman-temannya yang dikomandoi oleh Aldi dan Bagas lalu ditanya-tanyai oleh mereka seolah Deva dan Vienna itu Pasangan Imigran Gelap yang membawa Narkoba dan akhirnya diciduk di Negeri Orang. Tujuan utama teman-temannya tentu bukan karena murni ingin tau, tapi karena ingin minta Pajak Jadian atau yang biasa disingkat PJ, Deva tau jelas itu. Setelah sesi pertanyaan yang seolah Konferensi Pers, akhirnya tercapai kesepakatan kalau Deva akan mentraktir mereka di Cafe Deva nanti malamnya. Tentu saja Cafe itu hanya dibuka khusus untuk Teman-teman sekelasnya saja yang sudah seperti Suku Bar-bar itu.
★★★
“ Masa Gue dibilang Gunai-gunai Lo sih. Nggak banget deh. ” Gerutu Vienna saat dia dan Deva berada di Perpustakaan. Vienna memaksa Deva untuk menemaninya mencari Buku bacaan. Jika Vienna mencari Buku Bacaan tentang Pelajaran, maka Deva lebih memilih membaca Komik Detective Conan yang dipinjamnya dari Aldi di kelas tadi. Bagi Deva, apapun Buku yang kita baca, semuanya pasti mengandung pengetahuan yang berguna pada saatnya. Misalnya dengan Membaca Komik Detective Conan, Kita bisa tau bagaimana cara memecahkan Kasus jika ada kematian misterius di dekat kita. Atau juga bisa menggunakan Trik-trik yang ada di dalam Komik itu untuk mengeksekusi Teman yang suka ngilang kalau ditagih hutangnya atau yang pura-pura tidak belajar saat Ulangan, namun waktu dikoreksi, nilainya tinggi sendiri. Oke kayanya argumen ini ngawur, lupakan saja.
“ Lah? Siapa tau aja mereka bener. ” Gumam Deva pelan yang segera disambut oleh delikan Vienna.
“Enak aja. Gue ga main yang begituan ya. Masa cantik-cantik gini main pelet. Kaya nggak laku aja. ” Gerutu Vienna.
“ Cantik itu ga menjamin. Di kampung Supir Gue tuh Kembang Desanya melet orang. Itu orang yang dia pelet perutnya diisi paku, beling, palu, batako, semen tiga roda, gergaji, triplek, sampe furnitur sama piring cantik juga ada. Ga abis-abis sampe itu orang bisa bikin rumah sekalian dekor katanya. ”
“ Itu namanya Santet, bukan pelet! ” Kembali Vienna mendelik sambil menoyor pipi Deva.
“ Buset, Pasangan baru nggak ada romantis-romantisnya ya. Manggil aja masih pake Elu-Gue. ”
KAMU SEDANG MEMBACA
BADBOY 💗 GOODGIRL
Teen FictionCinta itu Sesuatu yang Misterius, Indah, tidak bisa ditebak dan diperkirakan kemana dia akan berlabuh.