Delapan

697 27 1
                                    

Priittt!

Suara peluit panjang mengakhiri sesi latihan Volly hari ini. Deva dan Andre segera saja meraih tas Olahraga mereka dan mengeluarkan sebotol air mineral dan meminumnya. Mereka berdua memang mengikuti Eskul Volly dan sudah menjadi anggota Inti Tim Volly sekolah mereka, sudah bukan rahasia lagi kalau Mereka berdua menjadi pemain andalan Tim, Posisi Deva sebagai Libero dan Andre sebagai Tosser sudah menjadi momok menakutkan bagi Tim-tim lain. Semenjak bergabungnya mereka berdua, Tim Volly SMA Nusantara semakin sering memenangkan berbagai perlombaan, dan sekarang mereka sedang bersiap untuk mengikuti Liga yang diadakan Oleh Pemerintah.

“ Pulang Sekarang? ” Tanya Andre.

“ Ntar lah, Richard sama Aldi juga masih belum kelar kayanya. ” Ujar Deva sambil menunjuk kearah Lapangan Basket dimana Richard, Aldi dan anggota Timnya sedang mendengarkan arahan dari pelatih mereka untuk menghadapi liga yang sama.

“ Tuh udah kelar, yuk. ”

Deva mengangguk dan mengikuti langkah Andre menuju Parkiran saat Richard dan Aldi melambai kearah mereka.

“ Dev, Helm Gue mana ya? ” Tanya Richard yang nebeng motor Deva sambil celingukan kesana kemari.

“ Lo kan nggak bawa Helm. Ngerepotin banget Lu, gue mesti cari jalan sepi yang ga ada Polisinya biar bisa bawa Lu. ” Ujar Deva sambil mengeluarkan motor Sportnya dari barisan belakang.

“ Yee, pake Topi tuh lebih aman. ” Ujar Richard sambil memakai Topi Kesayangannya.

“ Aman palalu Kotak. ” Seru Andre yang sudah siap diatas Motornya bersama Aldi.

“ Lah Serius, Helm dibanting bisa pecah, coba kalau Topi. Pecah ga? ” Seru Richard dengan komitmen ngaconya.

“ Bacot ah. Burun naik, dasar Son Go Ku. ” Ujar Deva sambil menyalakan motornya.

“ Huu, Kalau Gue Son Go Ku, gue kasih Pukulan Matahari Lu. ” Ujar Richard sambil naik ke jok belakang.

“ Itu Wiro Sableng, kunyuk! ” Deva sewot sendiri.

“ Dah Buruan jalan, kuy Babang. ” Richard berseru sambil mengangkat kedua tangannya lalu memeluk pinggang Deva sehingga Deva bergidik dan menyikut Pinggang Richard sampai Remaja itu hampir terjungkal dari motor.

Di jalan, Richard malah santai main game Candy Crush di Hp nya sementara Deva sibuk mencari jalur aman supaya bisa sampai kerumah karena waktu itu sedang musim Operasi Zebra, bisa gawat kalau dia tertangkap membonceng Richard yang tidak mau pakai helm itu. Sedangkan Andre dan Aldi mengekor di belakangnya, rumah mereka semua memang ada di Komplek yang sama, sehingga mereka sudah berteman sejak kecil dan bisa seakrab itu sekarang.

★★★★★

“ Ahh seger. ” Ujar Aldi setelah menyeruput Es Sirup yang dihidangkan oleh Asisten Rumah Tangganya Richard. Sekarang mereka berempat memang sudah duduk santai di Gazebo keluarga Richard.

“ Dev, kita mau nanya sesuatu nih. ” Ujar Andre.

“ Tanya aja. ” Deva menyahut kemudian menyeruput Sirupnya sambil memejamkan mata seolah menunjukan betapa nikmatnya hidup saat begini.

“ Lo suka ya sama Vienna? ”

Pruufft!

Deva menyemburkan Sirupnya dengan spontan setelah mendengar pertanyaan Andre itu. Sialnya Semburan Deva tepat mengenai Muka Aldi yang ada di hadapannya dan juga sedang meminum Sirupnya dengan mata terpejam, sehingga sensasi sirup yang menyerang wajahnya membuat Kaget dan Aldi juga menyemburkan sirup di mulutnya yang mendarat tepat di muka Deva.

BADBOY 💗 GOODGIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang