Mereka yang sirik dengan kita adalah mereka yang tak mampu menciptakan sebuah kebahagian seperti yang kita buat.
~Andika~
~•••~
Dear
*Andika*Wahai mentari ku yang telah menyinari jalan hidupku.
Janganlah engkau berubah menjadi pelangi yang datang hanya sekejap, lalu pergi meninggalkan ku tanpa jejak.
Sambutlah pagimu dengan senyuman ketika membaca goresan tanganku ini,
Mungkin ini hanya selembar kertas yang akan menjadi sampah.
Namun, hargailah aku yang dengan susah payah menyempatkan waktu ku untuk mengukir tulisan ini.Teruntuk my friends special
*Riani*
Ketika goresan tangan yang Riani ukir untuk seseorang yang ia cintai dalam diam. Ia letakkan diatas meja makan dimana sudah ada beberapa hidangan makanan yang tersedia. Andika yang masih tertidur pulas diruang TV tidak Riani bangunkan karena hari ini Andika berangkat kerja cukup siang.Setelah mempersiapkan semuanya, Riani segera melangkahkan kakinya untuk berangkat bekerja di toko sepeda yang sudah menjadi tempat kesehariannya bekerja.
"Bye bye my buffalo" gumam Riani sembari menutup pintu kost tersebut dengan pelan.
Dengan langkah yang riang gembira, Riani berjalan menuju toko dan dipertengahan jalan tiba-tiba perutnya terasa sangat melilit. Mungkin penyakitnya sedang kambuh. Riani mempunyai penyakit mag, penyakitnya akan kambuh kapan saja jika Riani telat makan.
"Awhh, duhh perut gue sakit. Arghhh." rengek Riani sembari meremas bagian perutnya yang terasa sakit.
Namun, ia masih berusaha melangkah menuju toko sepeda yang sudah dekat dengan keberadaannya ini. Tubuhnya menjadi pucat, keringat panas dinginnya bercucuran membasahi tubuhnya, langkahnya yang lunglai dan terlebih wajahnya yang terlihat menjadi kusam, membuat dirinya terlihat jelas sedang sakit.
Langkah demi langkah Riani tempuh, akhirnya berhasil juga ia lewati dan kali ini ia sudah sampai di toko tersebut. Namun, tanpa ia sadari, langkahnya di ikuti oleh seorang gadis dengan mengendap-endap dibelakangnya.
"Hey Riani"
"Pagi Riani"
"Pagi"
"Hey Ri,"
"Ri, kamu sakit?"
Beberapa orang menyapa kedatangan Riani dan hanya dibalas senyuman manis dari Riani. Namun, mendengar satu pertanyaan dari mulut majikan yang punya toko ini. Riani hanya berusaha mengelak dengan menutup-nutupi rasa sakitnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Meets The Streets
Teen Fiction[Revisi setelah tamat] Kurangnya perhatian dari keluarga yang tak harmonis sehingga membuat seorang gadis bernama Riani memutuskan untuk menghabiskan waktunya dijalanan dan mengorbankan bangku sekolahnya. Dipertemukanya Riani seorang gadis yang serb...