BAB 30 {Peluang}

40 9 29
                                    

"Kita pulang ajah ya." ucap Riani dengan memapah tubuh Andika yang lemah yang membuat Andika menggangguk pelan.

~•••~

Mungkin, kau adalah iblis berwujud manusia yang diutus tuhan untuk menguji kesabaran ku

~Riani~

~•••~

Disepanjang jalan, tidak ada percakapan diantara keduanya. Mereka sama-sama berdiam tanpa kata, suasana dibiarkan hambar.

"Ri, sini deh tangannya." Ucap Andika yang sudah berhasil menangkup tangan kiri Riani.

Melihat aksi Andika hanya membuat Riani salah tingkah dibuatnya, Andika tersenyum kearah Riani dengan menatapnya indah, yang berhasil membuyarkan fikiran Riani ngeflay. Dan seketika telapak tangan Riani, Andika tarik kebelakang bagian tubuh Andika, dan hasilnya.

Bruutthh...

Suara kentut dengan getaran yang Andika keluarkan dari anusnya, setelah hal ini berlangsung, Andika langsung berlari dengan tertawa terbahak-bahak karena ulahnya sendiri. Dan seketika Riani refleks memukul bahu Andika berulang kali yang membuat Andika tertawa terbahak-bahak dan terus berlari menghindarinya.

"Andika jorok! Hihhh." sorak sorai Riani yang masih berlari mengejar Andika.

"Hahaha satu kosong." ledek Andika yang masih berlari kencang.

Tanpa disadari oleh mereka, dari seberang jalan terlihat seorang wanita berpostur tubuh standar yang masih memandang mereka berdua dari kejauhan. Ketika Andika dan Riani mempercepat larinya, gadis tersebut masih mengikutinya dengan berjalan mengendap-endap. Sepertinya, gadis ini sangat penasaran terhadap kediaman mereka berdua.

Sesampainya didepan kost'san, dimana Andika berlari masuk dengan sigap yang di ikuti oleh Riani hanya membuat gadis ini semakin penasaran dibuatnya.

Gadis tersebut masih memantaunya dari kejauhan dengan sangat berhati-hati. Dia hanya tidak ingin Andika mengetahui keberadaannya yang sekarang. Jika Andika tahu, pasti dia akan memarahinya bahkan dia bisa membanting tulangnya hingga retak.

"Woy, ngapain lu disini." ucap Fadil dengan menepuk pundak gadis tersebut, yang berhasil membuat gadis tersebut terlonjak kaget.

"Uummm, anu. Ummm ngga ngapain-ngapain kok." jawab gadis tersebut dengan gerogi, karena ia hampir saja tertangkap basah oleh Fadil.

"Ehh Dil, ini kost'sannya siapa sih?" lanjut gadis tersebut sembari menarik lengan Fadil dan membawanya ke sebelah kost'san Andika.

"Kepo." cibir Fadil yang kemudian ia bergegas pergi meninggalkan gadis tersebut seorang diri.

"Eits, ngga boleh pergi! Jawab dulu pertanyaan gue." tegas gadis tersebut dan dengan cekatan menahan langkah Fadil untuk menghindarinya.

"Hallow, Naila yang sexy mandra guna. Lu pacarana sama Andika berapa lama sih, sampai lu nggak tau tempat tinggal dia." sindir Fadil dengan mengangkat kerah kemejan yang ia kenakan.

"Ria-"

"Andika sekarang tinggal bareng Riani." cibir Fadil dengan memotong pembicaraan Naila, mendengar hal ini berhasil membuat Naila seketika membulatkan matanya sempurna.

"Lu pasti bercanda?"

"Gue serius, bahkan seratusrius."

"Dil, gue tau lu pasti cuma ngetes gue doang kan?"

My Love Meets The StreetsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang