Kapan mau maju kalo masih terbayang dengan masalalu?
-Marshelyna Haraditha❤❤❤
Setelah menemui Bella. Afkar mengantarkan Millen sampai rumahnya. Millen turun dari motor Afkar.
"Makasih udah anterin pulang?" ucap Millen merapikan rambutnya yang kusut akibat tidak memakai helm.
"Rumah lo 2?" tanya Afkar.
"Hah? Engga yang waktu itu lo anter gue, waktu gue abis ketemu preman itu rumah Om gue rumahnya caca. Kalo ini rumah gue. Gue tinggal dirumah om gue sementara waktu tapi gue mau pulang kerumah dulu ada buku yang buat besok belum gue ambil" ucap Millen panjang namun Afkar hanya menjawab "ohh"
Afkar mengambil ponselnya dari jaket boombernya. Ia menyerahkan ponselnya kepada Millen, dahi Millen mengerut ia tak paham maksud dari Afkar apa.
"Buat gue" tanya Millen ketika menerima ponsel Afkar.
"Nomor"
"Nomor apa?" tanya Millen.
"Lo"
"Lo minta nomor gue? Astaga Afkar kalo ngomong yang jelas dong. Bilang kek Millen gue minta nomor hp lo dong kalo ngga ya ngomong Millen sayang minta nomor hp lo dong mueheheh" ucap Millen membuat Afkar memutar bola matanya malas. Afkar juga heran kenapa ia meminta nomor hp Millen, semua itu reflek ia lakukan.
Millen dengan serius mengingat-ngingat nomor hpnya. Walaupun Millen pinter tapi untuk mengingat nomor hpnya ia suka lupa. Setelah merasa benar menuliskan nomor hpnya, Millen mengembalikan ponsel milik Afkar. Afkar menerima ponselnya dan memasukkan kembali kedalam saku jaketnya.
Tanpa mengucapkan terimakasih Afkar melajukan motornya. "Tuh anak yah kaga bisa ngomong terima kasih apa? TERIMA KASIH NOMORNYA MILLEN" teriak Millen pada Afkar yang kian menjauh.
Millen masuk kedalam rumahnya. Ketika membuka pintu rumahnya ia dikejutkan dengan kehadiran kakaknya.
"Abaaang" teriak Millen berhamburan memeluk kakak pertamanya yang sedang asik menonton acara Tayo.
"Millen kangen abang?" tanya Kafin mengelus pucuk kepala Millen kasih sayang.
"Iya Millen kangen, abang ngga kangen Millen mangkanya ngga pernah pulang kerumah" ucap Millen yang masih setia memeluk Kafin.
"Tapikan sekarang abang pulang sayang. Oh ya katanya kamu tinggal dirumah Om Herdi? Baru aja abang mau jemput kamu dari rumah Om Herdi" ucap Kafin.
"Ngapain jemput aku?" tanya Millen.
"Yakan abang pulang sayang. Masa sih abang pulang tapi kamu dirumah Om Herdi. Sia-sia dong abang pulang tapi ngga ketemu kamu" ucap Kafin.
"Emang berapa lama abang disini? Abang Arik mah kaga pernah pulang" ucap Millen manyun.
"Sampe bunda sama ayah pulang" ucap Kafin membuat Millen melebarkan matanya girang.
"Beneran bang?" tanya Millen senang.
"Iya beneran. Mangkanya kamu tinggal dirumah lagi aja. Karena ada abang yang jagain kamu. Si burik juga pulang tuh" ucap Kafin.
"Udah main peluk-pelukan aje lo berdua" ucap Arik kakak kedua Millen dari arah dapur membuat Millen melepaskan pelukannya.
Millen mempunyai 2 orang kakak yang pertama bernama Kafin Eka Wijaya dan yang kedua Dwiarik Bagaskara Wijaya. Kafin berumur 25 tahun Kafin ini sudah lulus kuliah tahun kemarin dan sekarang ia sedang membuka caffe di Bandung. Sedangkan Arik berusia 22 tahun dan ia masih kuliah di Jakarta. Walaupun kuliah di Jakarta tapi Arik memilih untuk ngekost daripada tinggal di rumah orang tuanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
VULNERE
Teen Fiction[ WARNING BANYAK TERDAPAT KATA-KATA YANG KASAR ] Afkar Reymond Zeroun merupakan memiliki kepribadian yang dingin, jarang tersenyum, irit bicara, namun banyak digandrungi siswi disekolahannya karena memiliki wajah diatas rata-rata. Millenia Ayunda Wi...