VULNERE - SEPULUH

65 10 4
                                    

Jangan terlalu mencintai seseorang, karena cinta bisa membuat orang waras menjadi gila

-Marshelyna Haraditha

❤❤❤

Millen keluar dari kelasnya. Ini merupakan kali pertama ia dikeluarkan dari kelasnya. Millen memilih menyendiri dibangku taman. Ia menatapi rumput-rumput yang bergoyang akibat terpaan angin.

Namun tiba-tiba seseorang pria loncat dari atas pohon yang berada disamping bangku taman yang ia duduki.

"Astagfirullah" ucap Millen terkejut.

Pria yang baru saja loncat dari atas pohon langsung duduk disamping Millen. Pria tersebut terkekeh pelan melihat ekspresi kaget Millen.

"Hehe sorry bikin lo kaget" ucap pria itu.

"Lagian ngapain coba naik ke atas pohon kayak gitu. Kaya monyet aja" gerutu Millen namun terlihat lucu dimata pria itu.

"Tadi gue telat trus dikejar-kejar sama Bu Indah. Entah ide darimana gue langsung panjat tuh pohon ehh malah ketiduran diatas pohon. Kenalin nama gue Mark kelas 12 IPA 3 lo Millen kan?" tanya Mark menjulurkan tangannya mengajak Millen kenalan.

"Kok lo tau nama gue kak?" tanya Millen.

"Siapa yang nggak kenal lo coba. Lo yang waktu itu berantem sama si Anggun kan di koridorkan. Trus lo yang ditarik sama pacarnya Anggun ehh ralat udah jadi mantan heheh" ucap Mark.

"Seterkenal itu gue?" tanya Millen langsung diangguki sama Mark.

"Ngapain lo disini bukannya udah masuk yah? Jangan-jangan lo dikeluarin dari kelas gara-gara nggak make baju OSIS? " tanya Mark

Millen terkejut mengapa Mark bisa mengetahui bahwa ia dikeluarkan dari kelas gara-gara ia tidak memakai baju OSIS.

"Kok kak Mark bisa tau?" tanya Millen namun Mark hanya cengengesan.

"Dih ditanya juga malah cengengesan nggak jelas" ucap Millen cemberut.

"Jangan cemberut. Kalo gue nyosor gimana?" ucap Mark membuat Millen langsung menutupi bibirnya.

"Hahahah polos banget sih lo. Mana mungkin gue seberani itu coba" ucap Mark. "Oh ya ntar juga baju lo balik sendiri kok gue jamin" ucap Mark.

"Lo kok bisa tau? Cenayang yah lo?" tanya Millen.

"Kalo gue cenayang lo masih mau deket sama gue?" tanya Mark.

"Emm kenapa enggak?" ucap Millen.

"Haha gue bukan cenayang. Tapi seenggaknya gue bisa baca pikiran lo, dan gue bisa tau sesuatu kejadian pagi ini cuma dari liat wajah lo" ucap Mark tersenyum.

"Dih ngeri banget sih lo kak" ucap Millen.

"Hahaha gue nggak semengerikan itu kok" ucap Mark.

Tak ada percakapan lagi diantara keduanya. Millen dengan pikirannya sendiri sedangkan Mark entah apa yang ia pikirkan.

"Kalo kangen bilang aja. Jangan dipendem ntar sakit sendiri" ucap Mark tiba-tiba.

"Lo ngomong sama siapa?" tanya Millen.

"Sama orang yang lagi kangen sama seseorang tapi dia pendem sendiri" ucap Mark tersenyum. "Gue balik kekelas dulu jangan rindu berat biar dilan saja" ucap Mark kemudian meninggalkan Millen sendiri di taman.

"Dasar korban Dilan" ucap Millen.

❤❤❤

Afkar masuk kedalam kelasnya dengan santai. Padahal Bu Rika sudah berada di dalam kelas. Tanpa mengucapkan salam Afkar langsung duduk dikursinya. Bu Rika hanya mengelus dada melihat kelakuan Afkar. Meskipun Afkar bandel dan susah diatur. Namun ketika pelajaran Bu Rika ia tidak pernah absen. Karena  Bu Rika satu-satunya guru yang tidak pernah marah terhadap Afkar Bu Rika hanya akan menasehati Afkar tanpa bentakan sedikitpun.

VULNERETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang